Be Your Inspiration

Friday 23 March 2018

Kembangkan KEK Mandalika, ITDC Butuh Tambahan Modal Rp4 Triliun

Kawasan Pantai Kuta yang sedang dalam proses penataan Maret 2018
Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) membutuhkan tambahan modal sekitar Rp4 triliun lebih untuk membangun berbagai fasilitas penunjang dalam rangka pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Salah satu sumber tambahan modal tersebut diharapkan dari penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) pemerintah pusat.

General Affair KEK Mandalika ITDC, I Gusti Lanang Bratasuta, saat dikonfirmasi Suara NTB, via ponselnya, Rabu (21/3/2018), menjelaskan, saat ini besaran PMN dari pemerintah pusat yang sudah masuk baru Rp250 miliar saja. Dan, ada rencana pemerintah pusat akan menambah PMN-nya di KEK Mandalika. Hal ini sebagai bentuk keseriusan dari pemerintah pusat untuk mendukung pengembangan KEK Mandalika.

“PMN yang sudah masuk tersebut saat ini sudah digunakan untuk membangun beberapa fasilitas di KEK Mandalika. Termasuk untuk menata kawasan Pantai Kuta,” terangnya.

Ia mengaku peluang penambahan PMN di KEK Mandalika terbuka lebar. Terlebih setelah anggota Komisi IV DPR RI beberapa waktu lalu, sempat meninjau pengembangan KEK Mandalika dan sudah berkomitmen untuk mendukung penambahan PMN guna mendukung pengembangan KEK Mandalika.

“Beberapa waktu lalu Komisi VI DPR RI sudah datang meninjau KEK Mandalika. Rencananya hari ini (Rabu kemarin,red), Banggar DPR RI juga direncanakan datang untuk melihat proses pengembangan KEK Mandalika,” terangnya.

Dengan luas kawasan mencapai lebih dari 1.200 hektar, ujarnya, butuh dana yang tidak sedikit untuk membangun dan mengembangkan KEK Mandalika. Terlebih KEK Mandalika sudah ditetapkan sebagai salah satu destinasi pariwisata andalan nasional, sehingga pengembangannya tidak boleh main-main.


Lebih lanjut Brata menjelaskan, selain dari PMN pemerintah pusat, ITDC nantinya juga akan mencari sumber-sumber pembiayaan lainnya. Jika memang tambahan PMN nantinya tidak mencukupi kebutuhan anggaran yang ada. “Tapi pengembangan KEK Mandalika inikan secara bertahap. Jadi pemenuhan kebutuhan anggarannya juga bertahap. Sesuai kebutuhan yang ada di masing-masing tahap pengembangan,”  ujarnya. (Munakir/Suara NTB)
Share:

Thursday 22 March 2018

Ayo Perjuangkan Tambora Agar Dapat Kategori Cagar Biosfer dari Unicef

Gunung Tambora dengan awan putih yang menyelimutinya

Kepala Taman Nasional Gunung Tambora Agus Budi menargetkan agar Tambora bisa mendapatkan kategori Bisphere Reserves (Cagar Biosfer) dari Unicef. Saat ini, pihaknya bersama Pemerintah tengah berupaya agar Tambora dapat disejajarkan dengan cagar biosfer lainnya di dunia.

“Tambora tahun ini juga akan kita proses untuk mendapatkan status dari Unesco berupa Biosphere Reserves (Cagar Biosfer) dan sekaligus sebagai Universal Global Geopark,” kata Agus Budi melalui pesan singkat, Senin (19/3/2018).

Mantan Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani ini tengah berupaya untuk membawa nama Tambora mendunia seperti yang dilakukan pada Rinjani. Ia berharap dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh TNGT bersama Pemda dan masyarakat sekitar, Tambora bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan. Sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. “Ini tujuannya tidak lain untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Cagar biosfer merupakan suatu kawasan ekosistem yang keberadaannya diakui dunia internasional sebagai bagian dari program Man and Biosphere Badan Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Keberadaan cagar biosfer bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara melestarikan keanekaragaman hayati, pembangunan ekonomi dan kebudayaan. “Semoga ini berjalan dengan baik. Sehingga masyarakat bisa mengambil manfaat lebih dari keberadaan TNGT ini,” harapnya.

Tahun ini, pihaknya juga menargetkan untuk mendatangkan setidaknya 5.000 wisatawan ke Tambora. Diketahui bahwa pada tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisatawan ke Tambora masih kurang menggembirakan. Angkanya bahkan berada di bawah 2.000 kunjungan. Namun dengan adanya berbagai upaya promosi dan berbagai status TNGT yang saat ini tengah diupayakan, diharapkan bisa meningkatkan pamor TNGT sebagai salah satu destinasi wisata. “Untuk Tambora akan ada historical trail (jejak bersejarah) juga,” ujarnya.

Dengan demikian, wisatawan akan diinformasikan tentang sejarah Gunung Tambora. Sehingga wisatawan bisa mengetahui bahwa gunung yang sedang didaki dan dikunjungi itu memiliki sejarah panjang di mana letusannya bahkan dirasakan hingga lintas benua. Ia juga berharap jejak sejarah ini mampu memikat lebih banyak wisatawan untuk berkunjung. (Linggauni/Suara NTB)

Share:

Kastaf Kepresidenan akan Berikan Pembekalan pada Perwira TNI Milenial di Seskoad Bandung

Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dijadwalkan akan memberikan kuliah umum di hadapan perwira siswa (Pasis) Pendidikan Reguler Angkatan LVI tahun ajaran 2018 Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) di Gedung Gatot Subroto Seskoad, Bandung,  Jumat, 23 Maret 2018. Para siswa peserta merupakan perwira pilihan yang diproyeksikan akan menjadi generasi penerus pimpinan TNI masa depan. Mereka dituntut memiliki kemampuan akademik yang tinggi, fisik yang prima, moral yang baik, dan memiliki semangat perjuangan bersendikan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
Para siswa ini terdiri atas ketiga kesatuan TNI yakni Pasis TNI AD sebanyak 267 orang, Pasis TNI AL 2 orang, dan Pasis TNI AU 2 orang. Selain itu, pada pendidikan angkatan ini, terdapat pasis dari tentara negara sahabat sebanyak 10 orang yakni dari negara Aljazair, Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, India, Malaysia, Singapura, Pakistan, Thailand, dan Tiongkok.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Panglima TNI tersebut akan membekali para siswa dengan materi mengenai tantangan geopolitik dan ekonomi dalam lingkungan yang berubah cepat. Dewasa ini, TNI menyadari perlu adanya penguatan dalam hal pewarisan nilai-nilai kepemimpinan TNI yang berlandaskan 11 azas, mengingat proses tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan secara konsisten. Hal itu dapat dirasakan dengan masih adanya perwira TNI yang kurang berhasil dalam menjalankan kepemimpinannya.

Lebih jauh, Moeldoko akan memaparkan pentingnya membangun TNI yang solid menghadapi tahun pesta demokrasi yang ditandai dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah di 171 wilayah pada tahun 2018, dan pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden pada tahun 2019.

“Saya juga akan memaparkan bagaimana para perwira TNI yang masih muda, sebagian termasuk golongan atau generasi milenial, dapat beradaptasi dengan lingkungan dan kebutuhan dalam organisasi TNI yang modern,” kata Moeldoko. (Tim Media KSP)
Share:

Monday 19 March 2018

Makin Menjanjikan, Banyak Investor Siap Berinvestasi di Sekotong di Bidang Pariwisata


 Pemandangan di kawasan Sekotong yang menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi. Dalam waktu dekat ada beberapa investor siap membangun bungalow dan restoran. 
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Lombok Barat (Lobar) mencatat beberapa destinasi pulau wisata di wilayah ini, seperti Gili Nanggu, Gili Tangkong, Gili Kedis, Gili Sudak, Gili Layar, Gili Rengit siap mendunia. Keberadaan destinasi tersebut dinilai sangat potensial untuk dipromosikan. Bahkan beberapa investor berinvestasi membangun bungalow dan restoran di Sekotong.

“Pekan ini saja, sudah ada tiga perusahaan yang meminta untuk berinvestasi non fasilitas berinvestasi di Sekotong, membangun bungalow dan restoran,”  kata Plt Kepala DPM-PTSP Lobar H. Dulhair, Jumat (16/3/2018)

Ia menjelaskan, dalam menjaring investasi ini tentu daerah harus menawarkan kemudahan-kemudahan berinvestasi bagi investor guna menumbuhkan angka investasi di daerah. Kemudahan yang diberikan antara lain, pihaknya mempermudah dari sisi perizinan.

Begitu investor tertarik dengan spot-spot wisata, DPM-PTSP mengarahkan investor mendapat rekomendasi dari Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Lobar. “Bila cocok dengan instansi terkait, izin prinsip ini lagsung diberikan BKPRD,” katanya.

Setelah izin prinsip dikantongi, sambungnya, DPM-PTSP memberikan kemudahan kepada investor berupa pengusulan beberapa izin sekaligus. Misalnya, Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (IPPT), Izin Lingkungan, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin Tempat Penjualan Minuman Berakohol (ITPMB).

Kemudahan lainnya, DPM-PTSP sudah berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam mengubah status tanah. Dari hak milik menjadi Hak Guna Bangunan (HGB) atau Hak Guna Usaha (HGU). Di samping itu, jika investasinya PMA (penanaman modal asing) dan PMDN (penanaman modal dalam negeri) ada fasilitas yang diberikan. Seperti ada insentif untuk mereka (investor) dari segi pajak, kemudahan memasukkan barang-barang impor dari luar negeri.

Berbagai upaya pun dilakukan, termasuk mengikuti pameran dalam mempromosikan destinasi wisata. Tanggal 3 Desember ini, pihaknya diutus untuk ikut pameran di Batam Provinsi Kepulauan Riau. Meski demikian, setelah sekian banyak kemudahan yang diberikan dari Pemkab Lobar ini tentu diharapkan rencana investasi segera terealisasi. DPM-PTSP pun gencar menjaring investor-investor nakal atau spekulan. Agar tidak terjadi pemindahatanganan investasi yang kerap membuat investasi melambat.(Heru Lombok Barat/Suara NTB)

Share:

Tanjung Aan Lombok Tengah, Lokasi Wisata Favorit Keluarga Saat Liburan

Pesona Pantai Tanjung Aan di KEK Mandalika yang indah dan memesona. Pantai ini menjadi tujuan wisatawan lokal, domestik dan mancanegara untuk berlibur
PANTAI Aan yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika menjadi satu tujuan wisatawan lokal, Nusantara dan mancanegara berlibur di akhir pekan kemarin. Akhir pekan yang bertepatan dengan libur Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu membuat sejumlah tempat wisata di KEK Mandalika, khususnya Pantai Aan jadi tujuan berlibur.

Bagi wisatawan yang belum pernah mengunjungi pantai-pantai yang ada di selatan Lombok Tengah merasa takjub dengan pasir putih dan pemandangan alami di kawasan itu. Bahkan, sejumlah wisatawan mengaku tidak pernah bosan mengunjungi pantai yang menyuguhkan pemandangan alami nan mempesona itu.

Nurman, misalnya. Pengunjung asal Banyuwangi Jawa Timur ini mengaku beberapa kali berkunjung ke sejumlah objek wisata di Lombok Tengah, khususnya Pantai Aan. Menurutnya, pantai yang ada di kawasan ini sangat indah dan tidak pernah bosan dikunjungi. Bahkan, saat dirinya memuat foto-foto dengan latar belakang Pantai Aan, Pantai Kuta termasuk Masjid Nurul Bilad Mandalika mendapat respons yang cukup bagus dari keluarga dan teman-temannya, baik yang ada di Pulau Lombok maupun di daerah asalnya Banyuwangi.

‘’Saat saya posting foto-foto di Pantai Kuta atau Tanjung Aan banyak yang respons dan banyak yang protes, karena tidak diajak,’’ ujarnya saat liburan di Tanjung Aan, Sabtu (17/3/2018).

Dirinya sengaja mengajak keluarganya berlibur ke Pantai Tanjung Aan, karena arus laut tidak begitu deras dibandingkan pantai-pantai lain di KEK Mandalika. Menurutnya, pantai ini sangat cocok bagi keluarga yang membawa anak-anak kecil untuk mandi dan berenang di laut, karena ombaknya yang kecil dan tidak menyeret ke tengah.

Diakuinya, potensi objek wisata yang ada di Pulau Lombok cukup bagus. Namun, infrastruktur ke daerah wisata, khususnya ke Pantai Tanjung Aan, Pantai Gerupuk sekarang ini masih rusak. Dirinya mengharapkan, pembangunan jalan segera dilakukan, karena banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang datang berkunjung. Selain itu, ujarnya, penataan Pantai Kuta yang sedang dilakukan diharapkan segera selesai dan bisa dialihkan ke Pantai Tanjung Aan, Pantai Merese dan kawasan yang masuk KEK Mandalika. 

Hal senada disampaikan Icha, pengunjung asal Mataram. Meski sebagai orang lokal Lombok, Icha mengaku 2 kali ke Pantai Aan. Semasa kuliah 8 tahun lalu dan Sabtu kemarin. Dirinya merasa takjub dengan perkembangan pantai-pantai yang ada di Lombok Tengah bagian selatan, karena sudah mulai dilakukan penataan.

‘’Nanti saya akan kembali lagi untuk berkunjung ke tempat ini,’’ janjinya, seraya mengaku selama ini hanya berkunjung ke objek wisata di Lombok Barat dan Kota Mataram.

Namun, Icha menyayangkan akses jalan menuju kawasan ini masih belum diperbaiki. Dirinya mengharapkan pihak yang dipercaya mengelola kawasan ini (Indonesia Tourism Development Corporation- ITDC) segera memperbaiki jalan-jalan yang rusak, terutama yang menuju Pantai Tanjung Aan, Teluk Awang dan lainnya segera diprioritaskan. (Marham)
Share:

Thursday 15 March 2018

Awal 2018, Wisatawan asal Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Lombok

Tim Promosi Pariwisata NTB saat mengikuti Matta Fair di Negeri Sembilan Malaysia Tahun 2017 lalu. Kunjungan wisatawan ke NTB masih didominasi wisatawan asal Malaysia di awal 2018
SUDAH semakin banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke NTB. Kujungan wisman terbanyak masih didominasi oleh wisatawan dari Malaysia. Mereka cenderung suka berkunjung ke pantai dan suka melakukan wisata kuliner.

Sebelumnya Ketua Asita NTB Dewantoro Umbu Djoka mengatakan selama ini kunjungan wisatawan Malaysia masih cukup stabil. Banyak wisatawan yang ingin berkunjung ke pantai dan menikmati aneka hidangan kuliner khas NTB. Apalagi karakter makanan yang disukainya sangat sesuai dengan hidangan khas dari NTB.

“Kunjungan terbanyak memang masih dari Malaysia. Kita harus rawat dengan baik pasar Malaysia ini sembari kita menjajaki pasar dari negara lain,” ujarnya.

Ia melihat Pasar Malaysia ini memiliki potensi yang cukup baik di masa mendatang. Sebab karakter destinasi wisata yang disukainya sangat sesuai dengan destinasi wisata yang dimiliki NTB. Sehingga pihaknya terus berupaya untuk berpromosi dan mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan.

“Dalam waktu dekat ini kita akan adakan Rinjani Travel Mart yang ketiga. Banyak juga buyers dari Malaysia, selain karena kita undang, ada juga yang mendaftar sendiri. Tentu saja ini merupakan respons yang cukup baik,” ujarnya.

Selama ini Pemda NTB beberapa kali sudah melakukan promosi ke Malaysia. Selain itu, Pemda juga terus menjajaki peluang kerjasama baru di masa mendatang. Sehingga hubungan kedua negara terus baik dan kunjungan wisatawan dari Malaysia juga bisa semakin banyak.

Hal yang sama diungkapkan pelaku pariwisata asal Lombok Timur Beri Putra. Ia mengatakan selama ini yang banyak menggunakan jasanya adalah wisatawan mancanegara. Salah satunya adalah wisatawan yang berasal dari Malaysia. Menurutnya, wisatawan Malaysia sangat cocok dengan karakter destinasi wisata yang dimiliki NTB.

“Mereka itu suka ke pantai dan suka belanja. Mereka juga suka makan, terutama makanan yang agak pedas. Jadi sudah sangat cocok dengan karakter destinasi wisata kita. Selain itu, kuliner kita juga sangat pas untuk mereka,” ujarnya.


Ia berharap ke depan akan semakin banyak wisatawan dari Malaysia yang berkunjung. Bukan itu saja, ia juga berharap penerbangan langsung dari Malaysia dan beberapa negara lainnya bisa diperbanyak. Sehingga bisa lebih mempermudah akses wisatawan menuju NTB, khususnya Lombok. (Linggauni/Suara NTB) 
Share:

Air Terjun Bombo Ncera di Bima yang Menyegarkan

Seorang pengunjung tengah menikmati suasana di destinasi wisata Bombo Ncera di Bima.

Kabupaten Bima memiliki banyak destinasi wisata. Tidak hanya pantai, ada beberapa destinasi wisata lainnya yang dapat dinikmati. Salah satunya Air Terjun Bombo Ncera yang memiliki kesegaran alami.

Suasananya yang menyegarkan dengan pemandangan yang indah membuat banyak wisatawan lokal tertarik untuk berkunjung. Banyaknya bebatuan di sekitar air terjun membuat panoramanya menjadi semakin indah.

Bombo Ncera ini terletak di Desa Ncera Kecamatan Belo Kabupaten Bima.  Lokasinya sekitar 45 kilometer dari Kota Bima. Ini menjadi salah satu pilihan wisatawan selain berkunjung ke kawasan pantai di Bima. Lokasinya yang sejuk dengan air yang segar membuat wisatawan ingin berlama-lama untuk tinggal. 

“Bagus dan suasananya menyegarkan. Bisa mandi juga. Sekarang sih banyak wisatawan lokal yang datang," kata warga Kabupaten Bima Nadya, Senin (12/3).

Bombo Ncera mempunyai beberapa air terjun yang ketinggiannya mencapai sekitar 5 meter. Tempat ini memiliki keunikan tersendiri, selain air terjun yang banyak, juga memiliki kolam renang alami yang berdinding batu alam dan tebing mulai dari tingkat dewasa sampai anak-anak.

“Ait terjunnya itu banyak tingkatan, dan masing-masingnya punya kolam kecil.  Di sana biasanya orang mandi dan berendam,” ujarnya. 

Ada tiga jenis kolam bebatuan yang ada di air terjun ini. Diantaranya Bombo To’i, Bombo Woha dan Bombo Na’e. Bombo Na’e merupakan kolam paling besar yang lebarnya sekitar 4 meter dan panjangnya sekitar 10 meter. “Bisa pilih sendiri mau di kolam yang mana,” ujarnya.

Wisatawan dapat dengan mudah menjangkau air terjun ini. Sehingga dapat dijadikan sebagai destinasi untuk menghabiskan akhir pekan bersama kerabat dan keluarga.

Wisatawan juga disarankan membawa bekal dari rumah. Sebab suasana yang sejuk dengan pemandangan yang indah membuatnya menjadi tempat yang tepat untuk menikmati aneka kudapan yang sudah dibawa. "Saya berharap destinasi wisata ini bisa terus berkembang. Sehingga bisa dikunjungi banyak orang," harapnya. (Linggauni/Suara NTB)


Share:

Tuesday 13 March 2018

Jadi Tujuan Utama, Dispar Dompu akan Benahi Satonda

Pintu masuk Pulau Satonda Dompu (Dokumentasi Nasrullah - Dompu)

Satonda merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Dompu. Belakangan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke destinasi ini. Hanya saja belum ada peraturan khusus yang mengatur tentang tarif sewa perahu, parkir dan banyak lainnya.

Hal inilah yang menjadi catatan Pemda Dompu. Sehingga Dinas Pariwisata (Dispar) Dompu akan segera melakukan pembenahan dan mulai mengatur destinasi wisata Satonda. Pemda berharap masyarakat bisa bekerjasama dalam memajukan Satonda sebagai salah satu destinasi wisata unggulan.

"Satonda itu bagus dan sangat potensial untuk datangkan wisatawan. Hanya saja belum dikelola dengan maksimal. Itulah mengapa kita (Dispar) saat ini sedang menyusun rencana untuk benahi Satonda," kata Sekretaris Dispar Kabupaten Dompu Syamsul Huriah, S.Sos, Kamis (8/3/2018).
Ia mengatakan bahwa ini sangat penting mengingat perkembangan pariwisata saat ini sudah semakin baik. Sudah semakin banyak wisatawan yang ingin menikmati keindahan destinasi wisata di Dompu. Salah satunya keindahan Satonda.

"Itu kan belum ada batas tarif yang bisa dibebankan kepada wisatawan yang menggunakan jasa perahu untuk berkeliling di Satonda. Kalau harganya terlalu tinggi kan kasihan wisatawan. Makanya ini perlu kita atur," ujarnya.

Mandi di Satonda Dompu... (dokumentasi Nasrullah - Suara NTB Dompu)
Tidak sedikit dari wisatawan yang berkunjung ke Tambora juga berkunjung ke Satonda. Sehingga kawasan ini dapat terintegrasi dengan paket wisata Tambora. Perlu peningkatan fasilitas dan kualitas SDM. Sebab dua hal itulah yang membuat wisatawan merasa nyaman dan senang.

"Kita terus berupaya untuk tingkatkan kualitas SDM kita di bidang pariwisata. Kita ingin semuanya dapat melayani wisatawan dengan maksimal. Sehingga wisatawan merasa senang dan mau berkunjung kembali," ujarnya.

Ia mengajak masyarakat dan para pelaku pariwisata untuk terus meningkatkan kualitas pelayanannya. Sementara Pemda juga akan terus berupaya untuk melengkapi fasilitas di berbagai destinasi wisata, termasuk di Satonda.

"Pariwisata ini milik bersama, bukan hanya Pemda. Jadi kita semua yang harus jaga. Sehingga ini bisa mendatangkan manfaat lebih bagi masyarakat," ujarnya.

Ke depan, pihaknya akan mengatur berbagai hal untuk membuat destinasi wisata Satonda semakin rapi dan teratur. Pihaknya juga akan mengatur tarif-tarif penggunaan semua jasa yang beroperasi di Satonda. (Linggauni/Suara NTB) 

Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive