Be Your Inspiration

Tuesday 21 July 2015

Makam Batulayar Lombok Barat, Destinasi Wisata Religi Andalan NTB

Seorang peziarah sedang menabur bunga di atas Makam
Batu Layar Lombok Barat. 

Usai menunaikan ibadah shalat Idul Fitri, umat muslim khususnya di Pulau Lombok berbondong – bondong melakukan ziarah makam. Sebagian di antara mereka (masyarakat suku sasak ) ini, mengunjungi makam atau petilasan peninggalan para wali dan alim ulama Islam yang kini menjadi situs religi di daerah ini.

SALAH satu situs religi yang kerap menjadi tujuan para peziarah makam tersebut adalah Makam Batulayar. Sebuah pemakaman yang terletak di Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar
, Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Situs yang mulai dikenal sejak era kurang lebih tahun 1800-an ini merupakan tempat dimakamkannya Al Habib Abdurrahman Al - Idrus.

Keterangan tersebut sesuai dengan penjelasan yang diabadikan dalam sebuah kitab serta wasiat yang ditinggalkannya sebelum meninggal. Kitab dan wasiat yang diturunkan kepada seorang pengelola dan penjaga makam almarhum tersebut juga berisi tentang nama – nama para sahabatnya dan nama – nama pendahulu sang Habib.

‘’Berdasarkan cerita dari wasiat yang diterima oleh buyut saya, beliau yang dimakamkan di Pemakaman Batulayar ini adalah Al Habib Abdurrahman Al - Idrus. Bahwa beliau adalah seorang pedagang yang berasal dari Hadhramaut di Yaman,’’ tutur Herman seorang penjaga makam yang berasal dari keturunan Kiyai Aji (penerima wasiat dari Almarhum Al-Habib Abdurrahman Al-Idrus).
Makam Batu Layar Lombok Barat Nusa Tenggara Barat

Dikatakan, Al – Habib yang dimakamkan di Pemakaman Batulayar itu merupakan seorang pedagang dari Yaman yang hijrah ke tanah Lombok. Beliau diriwayatkan menikah dengan seorang perempuan Sasak. Selanjutnya, ketika ia berada di tanah Lombok, Al - Habib tersebut berdagang sembari menyebarkan ajaran – ajaran Islam seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

“Pemakamannya memang di sini. Jasadnya pun ada di Pemakaman Batulayar ini. Hanya saja, yang menjadi lokasi peziarahan sekarang ini dahulunya adalah petilasan beliau. Sang Habib tersebut dalam wasiatnya meminta agar tempat ini dijadikan lokasi peziarahan bagi umat yang ingin mendatangi makamnya,” tuturnya.

Pengingat Kematian

Esensi yang paling harfiah dari ziarah makam dinyatakan menjadi semacam pengingat kematian. Tidak ada unsur syirik atau niat lainnya.  ‘’Sebenarnya makna dari ziarah makam ini tidak lain agar kita tetap ingat dengan kematian. Ya meskipun, umat muslim kan memandang karomah dari tempat dirinya memanjatkan doa,’’ katanya.
Herman, Penunggu Makam Batu Layar Lombok Barat

Sebagai insan yang diberikan kepercayaan untuk mengelola dan merawat makam tersebut, Herman mengaku hanya berperan untuk memfasilitasi setiap umat yang ingin berziarah ke makam tersebut. Meski sekali waktu sebagian peziarah yang datang ketempat itu mengaku merasa bahwa ziarah yang mereka laksanakan belum sempurna ketika belum didampingi oleh penjaga makam.

“Kadang ya ada juga umat kita yang  datang berziarah ke mari dan mengharuskan untuk didampingi oleh saya. Tentu sebenarnya lari ke perkara keyakinan. Kalau mengenai doa atau hajatan mereka cepat diijabah atau tidak itu kan kita kembalikan ke yang Maha Kuasa (Allah Subhanahuwataala),’’ ujarnya.

Sebagai situs religi yang dipandang mengandung nilai karomah, Makam Batulayar sejak berdirinya hanya dikelola oleh keluarga dari satu keturunan saja. Pengelolaan makam dilanjutkan oleh generasi kedua yakni kakek dari Herman yakni TGH. Muin (alm). Setelah itu baru kemudian diturunkan ke H. Satar (alm) ayah dari sang penjaga sekaligus pengelola makam saat ini. 

‘’Setelah dari ayah saya kemudian diturunkan ke H. Sabli yaitu paman saya.  Pengelola terakhir sebelum saya adalah misan saya yakni almarhum H. Mustafa yang wafat pada tahun 2011 silam,” bebernya.
Prasasti Makam Batu Layar yang terletak di jalur
wisata Senggigi Lombok Barat NTB

Pengelolaan makam telah dibuatkan nazir sebagai surat kuasa. Dalam kaitan pengelolaan makam, Herman juga pernah memenuhi panggilan dari pihak Kementerian Agama (Kemenag). Dari Kemenag, Herman mendapati apresiasi dari pihak Kemenag dan mendapat legitimasi atas pengelolaan situs religi tersebut.

Melihat begitu banyak pengunjung yang berziarah ke Makam Batulayar, maka sangat potensial makam ini dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata religi. Peziarah ke Makam Batulayar tidak terbatas berasal dari Lombok khususnya dan NTB umumnya. Makam Batulayar juga banyak diziarahi wistawan yang berasal dari luar NTB.(Sahmat Darmi)




Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive