Be Your Inspiration

Wednesday, 25 February 2015

Kepala Disbudpar NTB H. L. Moh. Faozal ''Begerusuk'' di Sentra Gerabah Masbagik


Gerabah produksi Dusun Penakak Masbagik Timur Lombok Timur NTB

PUSAT kerajinan atau sentra gerabah di Dusun Penakak, Masbagik Timur, Kabupaten Lombok Timur sedang disiapkan untuk dijadikan sebagai persinggahan para wisatawan. Pusat kerajinan yang melibatkan ribuan perajin itu mulai dibangkitkan kembali setelah selama ini mati suri.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, H. L. Moh. Faozal, S.Sos.,M.Si yang begerusukan atau mendatangi dusun tersebut, Minggu (22/2/2015)
Share:

Monday, 23 February 2015

BBPP Kupang Gelar Diklat Program Swasembada Pangan di NTB



Wakil GUbernur NTB H. Muh. Amin, SH, MSi,
menyematkan tanda peserta pada Diklat Pelatihan Manajemen
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang  bersama Balai Diklat Pertanian  Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar Diklat Pelatihan Manajeman Badan Penyuluh Pertanian dan Kehutanan (BP3K) bagi pimpinan BP3K, Diklat Pengolahan Limbah mendukung produksi  Padi, Jagung dan Kedele  Bagi Penyuluh  serta Diklat Pengolahan Pakan Berbasis Tanaman Pangan Bagi Penyuluh di Aula Kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian  Mataram NTB Jalan Peninjauan Narmada Lombok Barat, Senin (23/2/2015).

Share:

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi Hadiri Konferensi Internasional Dunia Islam di Mekkah




GUbernur NTB TGH. M. Zainul Majdi  Mufti Besar Arab Saudi
Syekh Abdul Aziz Alu Syekh Konferensi Internasional Dunia Islam
yang diadakan oleh World Moslem League (Raabithah Alam Islamy) di Mekkah
Senin (23/2/2015).
Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi menghadiri Konferensi Internasional Dunia Islam yang diadakan oleh World Moslem League (Raabithah Alam Islamy) di Mekkah, dari tanggal 22-25 Februari 2015. Konferensi ini bertajuk, "Islam dan Penanggulangan Terorisme ", dihadiri oleh sekitar 500 tokoh Islam yang terdiri dari pemikir, ulama, pimpinan organisasi dan praktisi dakwah dari seluruh dunia.

Share:

Friday, 20 February 2015

Khidmat, Perayaan Imlek di Kelenteng Po Hwa Kong Ampenan


Seorang warga Tionghoa khusyuk berdoa pada hari Imlek
di Kelenteng Po Hwa Kong, Jalan Yos Sudarso, Ampenan, Mataram NTB, 
Kamis (19/2/2015)
Perayaan Hari Raya Imlek 2566/2015 di Kelenteng Po Hwa Kong, Jalan Yos Sudarso, Ampenan, Mataram berlangsung khidmat. Segenap umat Tionghoa melaksanakan ibadah di kelenteng dengan tenang. Puncak Perayaan hari raya tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 3 dan 5 Maret mendatang.

Share:

Wednesday, 18 February 2015

Melon Sembalun Tembus Harga Rp 1,5 Juta di Jepang

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi mengunjungi
  agrowisata Sembalun, Minggu (15/2/2015). 
Melon, salah satu produk pertanian di Sembalun yang dikelola PT. Agrindo Nusantara memiliki cita rasa berbeda. Bahkan, di Jepang, satu buah melon dijual seharga Rp 1,5 juta. Harga  yang tidak main-main. Selain diekspor ke Jepang Hongkong, Thailand dan Singapura, Hasil produksi perusahaan tersebut juga dipasok di dalam negeri.

“Kalau di Jepang pernah menembus harga per buah itu Rp 1,2 juta sampai Rp 1,5 Juta.

Share:

Tuesday, 17 February 2015

Imlek di Vihara Bodhi Dharma Ampenan, Gong Xi Fa Chai



Deretan lampion menghiasi Kelenteng
Bodhi Dharma Po Hwa Kong Ampenan menyambut Imlek 2566
Kesibukan warga Thionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2566 Kamis (19/2/2015) sudah mulai terlihat. Di Kelenteng Vihara Bodhi Dharma Po Hwa Kong, Ampenan, Kota Mataram, sejumlah warga membersihkan tempat ibadah di vihara tersebut sejak Selasa (17/2/2015).

Suasana di vihara itu terlihat semarak oleh hiasan lampion berwarna merah dipadu dengan warna keemasan.
Share:

Situs Wadu Pa’a, Peninggalan Agama Budha di Bima NTB


Situs Wadu Pa'a yang merupakan bukti agama dan budaya 
Budha telah berkembang di Bima di zaman dahulu.
MASYARAKAT Bima, mayoritas beragama Islam. Namun diperkirakan sebelumnya, pernah ada masuk pengaruh Budha. Ini terbukti dengan adanya warisan budaya yang dikenal dengan sebutan Wadu Pa’a.   



Wadu Pa’a sendiri dalam bahasa Suku Mbojo terbagi menjadi dua kata yakni Wadu dan Pa’a.  Bila diartikan dalam Bahasa Indonesia menjadi Batu untuk Wadu dan Pahat untuk Pa’a. Jadi Wadu Pa`a adalah batu yang dipahat. 
 
Tampak ukiran Patung Budha di situs Wadu Pa'a di Bima NTB


Ukiran- ukiran pada Wadu Pa’a  mengandung nilai seni ukir yang sangat tinggi karena media ukirannya bukan batu biasa. Melainkan tebing-tebing batu yang berbentuk stupa dan terdapat ukiran bercorak Sang Budha, persis seperti relief yang ada di Candi Borobudur.



Konon ceritanya pada masa lampau, tepatnya pada abad ke 11. Batu itu dipahat dua orang bersaudara yakni Indra Zamrud dan Indra Komala yang merupakan anak bangsawan dari Kerajaan Majapahit di Jawa yang bernama Sang Bima, buah perkawinan dari salah satu putri seorang Ncuhi.Ncuhi waktu itu sebutan untuk pemimpin suatu wilayah di Bima atau Kepala Suku sebelum zaman kerajaan.  
 
sejumlah wisatawan lokal berpose di antara deretan ukiran yang berbentuk
Candi Borobudur di situs Wadu Pa'a Bima NTB



Budayawan Bima Alan Malingi dalam bukunya “Legenda Tanah Bima”, yang mendeskripsi di blog “Romantika Bima” menceritakan, saat Sang Bima hendak meninggalkan tanah Bima, dia didatangi oleh para Ncuhi untuk dimintai kesediaan menjadi pemimpin tanah Bima. Pada saat itu, Sang Bima sedang memahat tebing  di kaki Bukit Lembo, Dusun Sowa, Desa Kananta, Kecamatan Soromandi, yang akhirnya tenar dengan Wadu Pa’a.

Masih dalam tulisannya, Alan Malingi mengurai, dari berbagai literatur sejarah, situs Wadu Pa’a merupakan salah satu situs Candi Tebing yang memiliki nilai histrois yang cukup tinggi. Wadu Pa’a merupakan tempat pemujaan agama Budha, atau mengandung unsur Budha dan Siwa. 
 
Tampak patung menyerupai Budha ada di situs ini



Hal itu diperkuat dengan ditemukannnya relief Ganesha, Mahaguru, Lingga-Yoni, relief Budha (Bumi Sparsa Mudra), termasuk stupa yang menyerupai bentuk  stupa Goa Gajah di Bali atau stupa-stupa di Candi Borobudur yang berasal dari abad X. Hal itu didukung dengan terteranya Candrasangkala pada prasasti yang berbunyi Saka Waisaka Purnamasidi atau tahun 631 Caka yang disesuaikan dengan tahun 709 Masehi.



Terlepas dari cerita itu, yang jelas Wadu Pa’a merupakan destinasi wisata budaya yang cukup potensial. Tidak saja bagi Kabupaten Bima, tetapi juga bagi NTB. Beberapa bentuk pahatan yang bernilai seni rupa yang indah dan mempesona. Letaknya juga berada di dalam sebuah teluk kecil yang menjadi persinggahan perahu nelayan saat gelombang besar di perairan laut Flores, masyarakat sekitar menyebutnya So Wadu Pa’a atau Teluk  Batu Pahat. Keberadaan situs ini bagi menjadi andalan destinasi wisata Kabupaten Bima.



Kendati tersimpan beberapa karya seni rupa bernilai tinggi dan menjadi salah satu bukti sejarah masuknya pengaruh Budha, namun perhatian pemerintah secara khusus tidak ada. Ini terbukti akses untuk menjangkau tempat itu sangatlah sulit karena harus melewati beberapa jalan rusak.



Karena itu, masyarakat lebih banyak menggunakan jalur laut yang terbilang mudah dan tidak ada hambatan ketimbang lewat darat yang memakan waktu berjam-jam. Bila dikelola dan ditata dengan baik,  situs Wadu Pa’a akan mampu menghasilkan PAD dari sector pariwisata ini.

Tidak saja menguntungkan pemerintah daerah. Masyarakat disekitarnya terutama, akan sangat merasakan dampaknya. Lebih-lebih jika situs ini akan menjadi cagar budaya. Seperti halnya Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah dan situs-situs lainnya. (Uki/Suara NTB)


Share:

Monday, 16 February 2015

Citilink Resmikan Penerbangan Langsung Lombok – Bandung

Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, Wakil Bupati Lombok Tengah
H. Lalu Normal Suzana, Direktur Komersial Citilink Indonesia, Hans Nugroho, 
GM PT AP I BIL Pujiono dan Kepala Kejaksaan Tinggi NTB Fadil Zumhanna

 Maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia mendorong perluasan keterhubungan atau konektivitas Nusa Tenggara Barat  dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia dengan membuka penerbangan langsung Lombok – Bandung (PP) sehingga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan pariwisata dan industri manufaktur mikro dan kecil (UKM) di provinsi tersebut.
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive