-
Nanggu, Sudak dan Kedis, Tiga Gili Nan Memesona di Sekotong Lombok Barat
Pemandangan alam di tiga gili di Sekotong yang begitu memesona.
-
Tiga Ribu Dulang Warnai Pesona Budaya Desa Pengadangan Lombok Timur
Sebanyak 3.000 dulang tengah diarak (betetulak) dari empat arah dalam Pesona Budaya II Desa Pengadangan Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lotim, Rabu (30/10/2019)
-
Usaha Masker, Yang Untung Selama Pandemi Corona
Seorang penjahit di Rumah Produksi Sasambo Bumi Gora Lombok Barat sedang membuat masker berbahan baku kain).
-
Sabut Kelapa Desa Korleko Lombok Timur Diekspor ke Cina
Sabut kelapa dari Desa Korleko Kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur yang dijadikan coco fiber untuk bahan baku pembuatan jok mobil dan diekspor ke Cina .
-
Gubernur dan Wagub Serah Terima Jabatan dengan TGB dan H. Muh.Amin
Serah terima jabatan dari mantan Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi kepada Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Jumat (21/9/2018).
Thursday, 10 March 2016
Canangkan PIN Polio, Gubernur NTB Ingatkan Imunisasi Anak Kewajiban Orang Tua
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi memberikan pin polio pada putrinya. |
“Mengimunisasi
anak adalah kewajiban orang tua dan bagian dari bangsa dalam menyiapkan masa
depan anak-anak atau generasi muda kita,” ucap Gubernur NTB Dr.
TGH. M. Zainul Majdi saat membuka acara Pencanangan PIN tahun 2016 di
Pendopo Gubernur NTB, Selasa (8/3/2016).
PIN yang
akan dilaksanakan selama sepekan mulai dari tanggal 8-15 Maret 2015 ini
dihadiri oleh Wagub NTB H. Muh. Amin, SH, M.Si, Kepala
SKPD dan anggota FKPD lingkup Provinsi NTB, Ketua TP.PKK Provinsi NTB
Hj. Erica Zainul Majdi, dan Ketua BKOW Provinsi NTB Hj. Syamsiah M. Amin.
Tuesday, 8 March 2016
Ngoli, Kerajinan Khas Dompu yang Mendunia
Permintaan terhadap tenun khas Dompu maupun ngoli pada
industri kecil menengah (IKM) Melati Desa Manggeasi Dompu terus meningkat.
Tingginya permintaan membuat pengrajin di Desa Manggeasi sering kewalahan.
Pemerintah pun diharapkan bisa memberi bantuan 1 set alat tenun bukan mesin
(ATBM) untuk mempercepat produksi.
Monday, 7 March 2016
Pantai Ekas, Surga Tersembunyi di Selatan Lombok Timur
Pantai Ekas Lombok Timur dengan pesona matahari terbenamnya |
Destinasi wisata di Pulau Lombok, secara keseluruhan sebenarnya
‘’surga’’ bagi para wisatawan. Keindahan gili, pantai dan air terjun kini jadi
incaran. Tak heran, wisatawan lokal, domestik dan mancanegara berburu tempat -
tempat eksotik ini.
SALAH satu pantai yang bisa
menjadi destinasi wisata pilihan adalah Pantai Ekas yang berada Desa Ekas
Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Sore itu, ombak terlihat
landai meski angin bertiup kencang.
Permukaan Teluk Ekas berwarna
orange oleh pantulan matahari terbenam (sunset). Pasir berwarna putih, menjadi
ciri khas pantai di Lombok bagian Selatan. Deretan bukit seolah menjadi
penyangga indahnya pantai di Selatan Kabupaten Lotim ini.
Dengan potensi wisata
menakjubkan, Pantai Ekas sebenarnya potensial menjadi destinasi wisata pilihan
yang bisa menarik banyak para pelancong. Ini bisa jadi rekomendasi wisatawan
untuk menikmati keindahan pantai di wilayah Selatan Pulau Lombok. Jarak tempuh
dari Mataram menuju Pantai Ekas di Desa Ekas, Kecamatan Jerowaru, membutuhkan
waktu sekitar dua jam.
Jalan menuju lokasi tersebut
relatif mudah. Akses jalan dari Keruak hingga Jerowaru sudah bagus. Meskipun di
beberapa bagian ada rusak walaupun tidak rusak berat. Keindahan alam dengan
view bukit yang ditumbuhi pohon jati, memberikan kesan tersendiri. Pengunjung
bisa menikmati sunrise dan sunset dari bibir pantai. Pantai Ekas merupakan
deretan dari Pantai Kuta, di Lombok Tengah (Loteng).
Pasirnya putih dengan air yang jernih serta pemandangan bawah laut
yang indah. Tumbuh dengan berbagai varian warna. Kejernihan air laut Ekas,
membuat para wisatawan tak rela jika tidak berendam. Menikmati sensasi
kehangatan dengan view matahari terbenam. Sayangnya, Pantai Ekas belum dikelola
dengan baik.
Rina, wisatawan asal Kota
Mataram ini mengaku, baru pertama kali berkunjung ke Pantai Ekas. Keindahan
alam dan pasir putih tak jauh berbeda dengan pantai - pantai lainnya yang ada
di Pulau Lombok. Deretan bukit ditumbuhi pohon jati menambah takjubnya
pelancong. Sebab, sunset dan sunrise terlihat jelas dengan warna orange
tersirat di atas permukaan laut. ‘’Saya pertama kali kemari. Ternyata tempat
ini bagus dan ndak jauh beda dengan pantai lainnya,’’ ungkapnya, Sabtu
(5/3/2016) sore.
Rina yang berkunjung
dengan keluarganya ini menilai, potensi objek wisata di Lotim bagian Selatan
harus digarap maksimal oleh pemerintah. Penataan infrastruktur serta fasilitas
lainnya harus dilengkapi. Tak kalah penting, persoalan keamanan dan kenyamanan
wisatawan harus dikedepankan. Sebab, keteduhan Pantai Ekas akan jadi incaran
para wisatawan. ‘’Saya pikir faktor keamanan itu paling penting. Percuma pantai
bagus kalau banyak begal atau rampok. Ndak ada yang mau berkunjung,’’ tuturnya.
Hal senada dikatakan
Dewi. Ia mengaku sudah beberapa kali datang bersama keluarganya. Pantai Ekas
lebih tenang, bersih dan asyik dijadikan tempat liburan. Lokasi ini menurut
Dewi, sangat potensial jika digarap maksimal.
Pasalnya, pemandangan serta keindahan alamnya tidak jauh berbeda
dengan pantai - pantai lain di Pulau Lombok. ‘’Di sini lebih tenang, air jernih
dan asyik,’’ ujarnya. Siswi kelas IX di salah satu SMP Negeri di Selong ini
berharap, pemerintah mengelola pantai tersebut. Dengan harapan, fasilitas serta
infrastruktur lainnya dapat ditata maksimal. Sebab, tamu dari luar negeri
dilihat sudah banyak berkunjung.
Hanya saja, jadi pekerjaan rumah (PR) bagaimana lokasi itu
dipromosikan ke masyarakat, sehingga menarik perhatian. ‘’Kalau banyak yang
tahu, pasti banyak yang kemari,’’ ujarnya. (Muhammad Kasim)
Sunday, 6 March 2016
Film Kalam-Kalam Langit Diharapkan Mampu Dongkrak Pesona NTB
Dimas Seto Wardana saat memberikan keterangan mengenai launching Film Kalam-Kalam Langit di Lombok |
Film Kalam – kalam
Langit yang disutradarai oleh Tarmizi Abka diharapkan tidak sekadar menjadi
motivasi bagi para peserta Musabbaqah Tilawatil Qur’an (MTQ). Film yang pertama
kali diputar di Bioskop XXI Lombok ini menjadi pupuk semangat peserta MTQ
sekaligus sebagai media mempromosikan pariwisata.
Film yang diputar Kamis (3/3) ditonton Gubernur NTB, Dr.
TGH. Zainul Majdi. Menurut produser Putaar
Films Dony Ramadhan yang memproduksi film tersebut, Gubernur NTB sudah lama
bercita – cita memiliki sebuah film yang mengangkat citra daerah ini. Film yang
diinginkan seperti halnya Laskar Pelangi
yang mendongkrak daerah Bangka Belitung.
Presiden IDB Mau Berkunjung ke NTB, Gubernur TGH. M. Zainul Majdi Temui Menteri Keuangan
![]() |
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi saat bertemu Menkeu Bambang Brodjonegoro membahas mengenai rencana kedatangan Presiden IDB ke NTB bulan April 2016. |
Ekspose Festival Pesona Tambora Dilakukan di Atas KRI Karang Pilang
Wagub H. Muh. Amin berlayar menggunakan KRI Karang Pilang 981 serangkaian persiapan Festival Pesona Tambora di dekat Pulau Satonda, Sabtu (5/3/2016) |
Wakil Gubernur yang didampingi bupati dan walikota se-Pulau sumbawa, Kepala SKPD terkait serta awak media berlayar mengitari Pulau Moyo dan berlabuh di Calabai.
Mencari Misteri Jejak Kerajaan yang Tertimbun Akibat Letusan Gunung Samalas
Danau Segara Anak dan Gunung Baru Jari di Kompleks Pegunungan Rinjani yang diklaim sebagai salah satu peninggalan letusan Gunung Samalas Tahun 1257 masehi |
Selama ini, banyak orang tidak tahu atau buta dengan peradaban Suku Sasak di Pulau Lombok. Ironisnya, orang Lombok sendiri tidak tahu dengan sejarah dan peradaban yang terjadi ribuan tahun yang silam. Apalagi di buku-buku sejarah masa orde baru hingga tahun 2016 nyaris tidak ada yang menyinggung seperti apa peradaban suku Sasak di masa lampau.
Namun, jika mengacu pada naskah lontar atau Babad Lombok, ternyata Pulau Lombok menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan, khususnya bagaimana pola kehidupan sebelum Gunung Samalas atau yang sekarang dikenal sebagai Danau Segara Anak di Gunung Rinjani. Dalam naskah Babad Lombok tertulis bagaimana dahsyatnya Gunung Samalas yang memaksa ribuan jiwa penduduk Lombok waktu itu harus mengungsi dari tempat tinggalnya, karena gunung tertinggi saat itu atau perkiraan ahli vulkanologi tahun 1257 masehi meletus dan sangat membahayakan keselamatan.
Baca Juga : Mengungkap Peradaban Lombok
Bahkan, ada kota atau wilayah kerajaan yang harus tertimbun akibat dahsyatnya letusan Gunung Samalas ini. Tertimbunnya kawasan ini kemudian menimbun sejarah peradaban yang ada di Lombok hingga ribuan tahun silam.
Selain menimbun sejarah Pulau Lombok, dampak dari letusan Gunung Samalas ini menyebabkan cuaca ekstrem di seluruh dunia. Termasuk kutub utara dan kutub selatan. Yang lebih parah lagi, akibat letusan ini puluhan ribu jiwa di Inggris tahun itu meninggal akibat musim dingin ekstrem yang merupakan dampak letusan Gunung Samalas
Bukti abu dari letusan yang tersebar hingga kutub selatan maupun kutub utara ini menurut ahli vulkanologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dr. Ir. Heryadi Rahmat, telah menunjuk kepada gunung berapi Samalas di Pulau Lombok.
Tim peneliti, yang dipimpin oleh ahli geografi Franck Lavigne dari Université Paris 1 Panthéon - Sorbonne bersama sejumlah ahli kegunungapian Indonesia telah mempresentasikan di hadapan Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi bagaimana Gunung Samalas meletus dan mempengaruhi cuaca dunia.
![]() |
Letusan Gunung Samalas yang terbesar di dunia versi Geographic News |
Lombok memang masih penuh dengan misteri. Misteri yang masih belum terungkap hingga saat ini. (baca juga Mencari Jejak Misteri Kerajaan Besar di Lombok). Banyak misteri yang menimbulkan tanda tanya besar bagi ahli vulkanologi dan peneliti dunia. Apalagi, di beberapa lokasi ditemukan tembikar atau keramik di bahan galian batu apung. Keramik ini diyakini merupakan peninggalan peradaban di Pulau Lombok ribuan tahun silam.
Harus diakui, meletusnya Gunung Samalas ini terjadi saat peradaban manusia masih belum modern. Tidak ada dokumentasi resmi yang menyatakan pernah ada letusan Gunung Samalas di Pulau Lombok. Beda halnya, dengan Gunung Tambora yang meletus tahun 1815, peradaban sudah mulai berkembang. Di Benua Eropa sedang berlangsung perang antarnegara dan tingkat pendokumentasian peristiwa atau kejadian alam di dunia sudah cukup bagus. Belum lagi, negara-negara Eropa sedang giat-giatnya melakukan pencarian terhadap wilayah-wilayah atau negara yang akan dijadikan daerah jajahan.
Untuk itu, kita berharap para peneliti mampu menemukan sesuatu yang baru di balik letusan Gunung Samalas. Termasuk, mampu mengungkap misteri peradaban di Lombok, khususnya dan dunia umumnya. (Marham)