Be Your Inspiration

Monday 19 September 2016

Hari Perhubungan Nasional di NTB Dipusatkan di Lembar

Wagub NTB H. Muh,. Amin jadi Inspektur Upacara pada Hari Perhubungan Nasional 2016

Puncak peringatan Hari Perhubungan Nasional tingkat Provinsi NTB berlangsung di Pelabuhan Lembar, bertindak selaku Inspektur Upacara Wakil Gubernur NTB H. Muhammad Amin,SH.M.Si serta komandan upacara Kadis  Hubkominfo Prov.NTB Drs.L. Bayu Windia,M.Si   serta undangan dari unsur DPRD se-NTB, Kadis Perhubungan Kab/Kota se-NTB serta dari peserta upacara melibatkan unsur TNI,POLRI, BASARNAS serta komponen ormas,LSM serta undangan lainnya.(Senin,19/9/16)
Acara tersebut diawali dengan parade marching band dari SMA Hangtuah dilanjutkan dengan pertunjukan marching ban Gita Persada Setda NTB, serta pembacaan Lima Citra Manusia Perhubungan.
Wagub NTB H. Muh. Amin menyerahkan penghargaan pada yang berprestasi pada Hari Perhubngan nasional 2016 di Lembar

Wagub NTB membacakan sambutan Menteri Perhubungan Republik Indonesia antara lain mengatakan Hari perhubungan Nasional merupakan momentum yang tepat bagi segenap insan perhubungan untuk meresapi kembali makna semboyan perhubungan “WAHANA MANGHAYU WARGA PERTIWI” yang artinya perhubungan adalah wahana untuk mensejahterakan bangsa dan Negara. Karena perannya yang teramat strategis itu segenap SDM perhubungan dituntut memperkuat kembali komitmen untuk memberikan kerja keras yang nyata di sektor transportasi sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan bangsa dan masyarakat. Kementrian perhubungan kedepan akan mendorong keterlibatan pihak swasta,BUMN,dan BUMD untuk melaksanakan pembangunan dan pengelolaan transportasi, sehingga kedepan pembangunan di bidang perhubungan akan berjalan dengan tranparan adil dan merata,
Atas nama Pemerintah Provinsi NTB Wagub terus memberikan support kepada insan perhubungan di daerah ini untuk berkomitmen melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara baik dan transparan, karena sektor perhubungan dan transportasi memiliki peran yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat di daerah ini.
Sebagai rangkaian kegiatan Hari Perhubungan Nasional panitia melaksanakan kegiatan olah raga meliputi Bulutangkis, Tenis meja dan lomba tarik tambang. (Marham) 
Share:

Kunjungan Konsul Jenderal Australia di Bali Helena Studdert di Kantor Gubernur NTB

Konsul Jenderal Australia di Bali Helena Studdert terima naskah kerjasama dari Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, MSi, di ruang kerja Wakil Gubernur NTB, Senin (19/9/2016)

Konsul Jenderal Australia di Bali Helena Studdert salaman dengan Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, MSi.

Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin menerima kunjungan Konsul Jenderal Australia di Bali, Dr. Helena Studdert di ruang kerja Wakil Gubernur NTB. Mereka membahas kerjasama NTB- Australia ke depan. 

Share:

Thursday 15 September 2016

Perwakilan Kelompok Media Bali Post NTB Marham Serahkan Kambing Kurban


Merayakan Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriyah, Kelompok Media Bali Post (KMB) di NTB menyalurkan hewan kurban pada masyarakat yang ada di sekitar kantor KMB. Tampak, perwakilan KMB, Marham (kiri) menyerahkan hewan kurban pada perwakilan masyarakat Karang Jangkong Cakranegara, Minggu (11/9/2016).
Share:

Tuesday 13 September 2016

Wagub H. Muh. Amin Hadiri Peletakan Batu Pertama Renovasi Masjid Jamiq Praya

Wagub NTB H. Muh. Amin, Bupati Loteng H. M. Suhaili FT, anggota DPD RI asal NTB H. L. Suhaimi Ismy pada peletakan batu pertama renovasi Masjid Jamiq Praya. 

Di hari yang penuh berkah ketika jutaan umat Islam sedang melaksanakan  wukuf  di padang Arafah, Sabtu (10/9/2016), Wakil Gubernur (Wagub) NTB H. Muh Amin, SH, M.Si,  didampingi Bupati Lombok Tengah H. M. Suhaili FT, menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Masjid Jamiq  Guru Bangkol Praya Loteng.
Hadir dalam acara ini, anggota DPD asal NTB Drs. H.Lalu Suhaimi Ismy, Hj. Bq. Diah Ratu Ganevi, unsur FKPD, tokoh masyarakat dan tokoh agama se Loteng.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid Jamiq Praya, Ruslan Turmizi, menjelaskan, pembangunan Masjid Jamiq Praya ini didesain 3 lantai dengan luas bangunan 40 x 40 m2. Bangunan ini berdiri di atas tanah seluas  4.500 m2 yang meliputi tanah wakaf Masjid Jamiq, Jalan Guru Bangkol dan Eks SDN 22 Praya dan sekitarnya yang berada di sebelah timur.

Perluasan masjid ini, lanjutnya, karena dukungan Bupati Lombok Tengah H. M. Suhaili FT yang berkenan menghibahkan aset milik Pemkab Loteng pada Masjid Jamiq Praya. Pihaknya juga berterima kasih pada gubernur dan wakil gubernur atas dukungannya memfasilitasi alat berat guna lancarnya proses pembangunan Masjid Jamiq Praya. Anggota DPRD NTB ini berharap pemerintah dapat mendukung  pembangunan masjid dengan mengalokasikan dana hibah yang bersumber dari APBD NTB tahun 2017.
Sementara Bupati Loteng H. M. Suhaili FT berharap  di samping masjid pertama yang memiliki nilai sejarah  sebagai cagar budaya harus dilestarikan dan dijaga. Suhaili berharap, Masjid Jamiq menjadi pancaran bias sinar (contoh) bagaimana pengelolaan dan penataan masjid  di seluruh masjid di Loteng untuk menumbuhkan semangat keluarga Islam dalam upaya  memakmurkan masjid. ‘’Sehingga Lombok Tengah yang beriman, sejahtera dan bermutu mampu terwujud,’’ jelasnya.
Sebagai daerah pariwisata, ujarnya, Loteng akan dikunjungi oleh wisatawan nusantara dan mancanegara. Untuk itu, warganya  harus memiliki  imunitas kegamaan, sehingga  ketahanan iman dan moral bisa dipertahankan, khususnya keberadaan masjid sebagai sarana tempat beribadah kepada Allah SWT. Tidak hanya itu, pihaknya berkomitmen sebagai pemerintah maupun  sebagai pribadi akan terus mengawal proses pembangunan  Masjid Jamiq.
Komitmen serupa juga disampaikan Wagub NTB H. Muh. Amin. Dalam hal ini, ujarnya, Pemprov NTB akan  mengawal dan membantu proses pembangunan Masjid Jamiq Praya. Sebagai daerah pariwisata, ujarnya, keberadaan Masjid Jamiq bisa menjadi destinasi unggulan Loteng, khususnya wisata religi, karena memiliki nilai sejarah masa lalu yang luar biasa. Meski ada pemugaran  tidak mengurangi nilai sejarahnya. “Harus ada bagian-bagian yang dipertahankan, sehingga kelak nantinya sebagai pusat peradaban Islam  dapat diakses oleh wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal,’’ harapnya. 
Wagub juga berpesan, jika masjid di renovasi secara total,  panitia dapat  memajang foto-foto bentuk aslinya beserta riwayat sejarahnya, sehingga nanti masyarakat bisa mengetahui  nilai sejarah yang terkandung  di Masjid Jamiq. (marham)
Share:

Menteri BUMN Rini Soemarno Hadiri Peletakan Batu Pertama Masjid Mandalika

Menteri BUMN, Rini Soemarno (tengah) bersama Sekda NTB, H. Rosiadi H Sayuti (3 kanan) bersama Direktur Utama  ITDC,  Abdulbar M Mansoer (kiri), Direktur Pengembangan ITDC, Edwin Darmasetiawan (2kiri) serta Direktur Keuangan ITDC, Jatmiko K Santosa (3 kiri) melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Mandalika.
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN yang bergerak di bidang pengembangan dan pengelolaan kawasan pariwisata, Sabtu (10/9/2016) melakukan peletakan batu pertama fasilitas pendukung kawasan Masjid Mandalika di Kawasan Pariwisata Mandalika Lombok. Peletakan batu pertama Masjid Mandalika dilakukan Menteri BUMN, Rini Soemarno didampingi Sekda NTB Ir. H. Rosiady H. Sayuti, MSc, PhD, Bupati Lombok Tengah H. M. Suhaili FT, didampingi Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer dan jajaran direksi ITDC.

Masjid yang dibangun dengan biaya sekitar Rp 28 miliar ini direncanakan dapat menampung kurang lebih 1500 jamaah yang terdiri 1.000 jamaah di area dalam dan 500 jamaah di area selasar. Konsep bangunan mengadopsi nilai-nilai kearifan lokal dari Masjid Bayan dan bangunan adat Desa Beleq Sembalun yang dikemas dengan desain yang modern serta eco-friendly, yakni memanfaatkan penerangan menggunakan cahaya matahari dan angin sebagai pendingin alami. Konsep masjid berwawasan lingkungan bertujuan memberikan rasa nyaman kepada masyarakat dalam beribadah.

Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer, menjelaskan, pembangunan masjid ini merupakan salah satu bentuk peran ITDC dalam melestarikan peninggalan sejarah dan budaya masyarakat Lombok. Selain sarana ibadah, masjid ini juga dilengkapi dengan pusat edukasi, bangunan serba guna dan area plaza yang dapat digunakan sebagai sarana pendukung kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat sekitar.

"Pembangunan Masjid ini merupakan tonggak awal pembangunan seluruh infrastruktur dasar dan fasilitas pendukung lainnya di kawasan KEK Mandalika," ujar Abdulbar.

Terkait infrastruktur dasar, pada saat ini ITDC tengah melakukan pembangunan jalan sepanjang 11 km di dalam kawasan KEK Mandalika. Perseroan juga sedang membangun fasilitas pengolahan air bersih dengan teknologi sea water reverse osmosis (SWRO) yang saat ini bangunan induknya sudah selesai dikerjakan dan segera memasuki tahap commsioning atau uji coba seiring dengan pembangunan hotel-hotel di Mandalika.

Sementara untuk pembangunan pembangkit listrik, perseroan telah menyiapkan lahan seluas 60 hektar (ha) sebagai lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Mandalika. PLTS tersebut diharapkan bisa rampung pada satu tahun ke depan, sehingga pada 2017 sudah bisa mengaliri listrik di KEK Mandalika. Nilai investasi pembangunan berbagai infrastruktur dasar dan utilitasnya untuk kawasan seluas 1.175 ha tersebut mencapai Rp 3,3 triliun.

Untuk mendorong percepatan pembangunan KEK Mandalika, ITDC juga menggandeng BUMN-BUMN lain baik yang bergerak di bidang infrastruktur maupun keuangan. Melalui sinergi antar BUMN tersebut, ITDC optimistis percepatan pembangunan KEK Mandalika akan terlaksana sesuai rencana.

“Kami optimistis dengan dukungan semua pihak termasuk sinergi antar BUMN, pengembangan kawasan Mandalika akan berjalan sesuai yang direncanakan. Destinasi wisata unggulan ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitar lokasi wisata terutama guna mendorong pengembangan ekonomi lokal,” tutup Abdulbar. (*)
Share:

Gubernur TGH. M. Zainul Majdi Resmikan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi memukul bedug sebagai tanda peresmian Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Senin (12/9/2016). 

GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi meresmikan penggunaan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemukulan  bedug usai pelaksanaan Salat Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriyah, Senin (12/9/2016). Masjid Islamic Center NTB yang dinamai Hubbul Wathan ini memiliki arti  cinta tanah air.  
“Masjid ini dinamakan Hubbul Wathan. Tujuannya adalah untuk mengingatkan kita bahwa NTB yang merupakan bagian dari Indonesia adalah amanat harus kita cintai. Wujud rasa cinta itu adalah berupaya nyata membangun daerah kita ini,” jelas gubernur.
Gubernur menambahkan, tanah air dan bangsa merupakan amanat yang besar. Tidak kalah dengan amanat shalat, puasa dan yang lainnya. Amanat ini harus dijunjung tinggi oleh seluruh masyarakat.
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi disaksikan Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, Walikota Mataram H. Ahyar Abduh, Wakil Walikota Mataram H.Mohan Roliskana, Sekda NTB H. Rosiady H. Sayuti, menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Senin (12/9/2016)

“Amanat ini harus dibangun dan diisi dengan nilai-nilai yang baik dan mulia. Nilai-nilai yang bersumber dari Allah SWT dan rasul-Nya”, ujar gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini.
Turut hadir pada peresmian masjid Hubbul Wathan Islamic Center tersebut,  Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin SH, M.Si, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, Anggota Forkopimda dan SKPD lingkup Provinsi NTB. Gubernur juga menyerahkan hewan kurban secara simbolis. Berupa sapi sumbangan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo kepada Panitia Hari Besar Islam (PHBI)  Provinsi NTB yang diwakili TGH. Mahalli Fikri. (Muhammad Nasir)
Share:

Sejarah, Islamic Center Digunakan Pertama Kali sebagai Shalat Idul Adha 1437 Hijriyah

Ribuan Jamaah memadati Masjid Hubbul Wathan Islamic Center untuk Shalat Idul Adha 1437 Hijriyah, Senin (12/9/2016)

Islamic Center NTB yang terletak di Kota Mataram NTB, akhirnya dipergunakan sebagai lokasi Shalat Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriyah atau bertepatan dengan hari Senin tanggal 12 September 2016. Islamic Center yang sebelumnya jadi pusat MTQ Nasional ke XXVI Tahun 2016 akan dijadikan sebagai pusat kegiatan peradaban Islam di NTB. 

Hadir pada Hari Raya  IDul Adha ini, adalah Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi, Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, MSi, Sekda NTB Ir. H. Rosiady H.Sayuti, MSc, PhD, Walikota Mataram H. Ahyar Abduh, Wakil Walikota Mataram. H. Mohan Roliskana dan ribuan masyarakat lainnya.

 Gubernur NTB,  TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, Hari Raya Idul Adha bermakna mengokohkan pengorbanan dalam kebaikan. Termasuk dalam membangun daerah, bangsa dan negara butuh pengorbanan.

‘’Hidup itu butuh pengorbanan. Bekerja membangun daerah, membangun bangsa, membangun negara itu semua butuh pengorbanan. Dan pengorbanan terbaik adalah yang dilaksanakan dengan ikhlas karena Allah SWT,’’ ujar gubernur ditemui usai salat hari raya Idul Adha di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB, Senin (12/9/2016).
 
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi didampingi Wagub NTB H. Muh. Amin, Walikota Mataram H. Ahyar Abduh, Sekda NTB H. Rosiady H. Sayuti menyerahkan hewan kurban pada perwakilan PHBI TGH. Mahalli Fikri usai Shalat Idul Adha di Islamic Center NTB, Senin (12/9/2016)
Dikatakan, Hari Raya Idul Adha merupakan momentum rasa syukur kepada Allah SWT karena dalam hari raya ini banyak sekali karunia dan nikmat yang diberikan Allah SWT. ‘’Dan juga kesempatan bagi seluruh warga NTB untuk lebih banyak mendekat kepada Allah SWT.  Karena tidak ada yang bisa kita selesaikan urusan dunia kecuali dengan pertolongan Allah,’’ katanya.

Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini menambahkan, Hari Raya Idul Adha  bermakna untuk mengokohkan pengorbanan dalam kebaikan. Ia menjelaskan, kenapa masjid IC dinamakan Hubbul Wathan. Menurut TGB, nama Hubbul Wathan bermakna cinta tanah air.

Tanah air, bangsa dan negara merupakan amanah dari Allah SWT yang sangat besar. Menurutnya, amanah ini tidak kalah dengan amanah ibadah lainnya seperti  salat, puasa dan lainnya.

‘’Masjid ini dinamakan Hubbul Wathan untuk mengingatkan kita semua bahwa bumi Indonesia,  NTB, Lombok ini adalah amanah bagi kita semua. Karena ini amanah maka wajib kita cintai,’’ imbuhnya.

TGB mengatakan, dengan adanya rasa cinta maka  akan melahirkan semangat untuk menjaga dan memelihara. Pada saat memberikan sambutan sebelum pelaksanaan salat Hari Raya Idul Adha, TGB mengatakan pemberian nama Hubbul Wathan, mungkin tidak lazim dalam pemberian nama masjid.

Tetapi, bumi yang dipijak, tanah air merupakan suatu amanah atau titipan Allah SWT yang sangat besar tanggung jawabnya. Sehingga ia mengajak supaya masjid tersebut diisi, dimakmurkan sesuai dengan nilai-nilai agama dan nilai luhur yang dimiliki masyarakat NTB.

‘’Masjid Hubbul Wathan ini dimulai pemanfaatannya pada Hari Raya Idul Adha ini untuk mengingatkan kepada kita semua bahwa semangat kurban perlu kita tanamkan dalam kehidupan sehari-hari,’’ pungkasnya. 

Sementara  Khatib, Dr. KH. Abdul Malik Madaniy, MA, dalam khutbahnya, mengajak umat Islam, baik muslimin dan muslimat untuk kembali kepada jati diri sebagai pemeluk agama yang sangat mencintai perdamaian.

Dijelaskan, salah satu arti pokok kata Islam adalah keselamatan dan kedamaian. Atas dasar pengertian inilah para ulama dan cendekiawan muslim menyebut Islam sebagai agama perdamaian. ‘’’Penyebutan ini sangatlah tepat, karena memang komitmen Islam terhadap kehidupan. Yang damai sungguh sangat kuat,’’ katanya.

Upaya penyadaran umat akan jati dirinya sebagai pemeluk agama perdamaian dan kasih sayang ini, lanjut Malik Madaniy, dirasakan sangat penting dan mendesak beberapa tahun terakhir. Terutama setelah munculnya gerakan terorganisir atas nama agama Islam yang menebar kekerasan dan kekacauan serta menimbulkan petaka kemanusian yang sangat mengerikan.

Dikatakan, ribuan nyawa manusia, baik muslim dan non muslim telah menjadi korban kebiadaban gerakan terorganisir tersebut. Serta ratusan ribu orang terpaksa mengungsi, meninggalkan kampung halaman dan tanah air mereka, menyeberang ke benua lain yang lebih aman.

Hal itulah yang dialami umat Islam di Timur Tengah dan Afrika. Di Timur Tengah, katanya, bercokol gerakanan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). Sedangkan di Afrika muncul gerakan Boko Haram. Di mana mereka menganggap berbagai bentuk teror dan kebrutalan yang dilakukan merupakan realisasi dari perintah jihad fi sabilillah.

Malik Madaniy mengatakan sangat ironis, jihad yang merupakan konsep ajaran Islam yang mulia telah berubah menjelma menjadi sebuah monster yang sangat mengerikan dan menakutkan. Jihad yang dalam Islam bertujuan untuk memperjuangkan kelangsungan hidup manusia berbalik menjadi sesuatu yang menghancurkan kemanusiaan akibat pemahaman yang salah.

‘’Mereka telah keliru memaknai jihad dan menerapkannya dalam memperjuangkan agama Allah. Sehingga bukan jihad yang mereka lakukan tapi irhab (menebar teror di tengah-tengah kehidupan yang damai),"kata Dosen Fakultas Yariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

Salah satu argumen yang sering dilontarkan oleh pelaku kekerasan atas nama agama Islam ini adalah dalam rangka membela Islam dan umatnya dari perlakuan yang tidak adil dari kekuatan negara adidaya dan sekutu serta anteknya yang memerintah negeri muslim. Tetapi, kata Malik Madaniy, mereka tak menyadari cara perlawanan yang mereka tempuh kejam dan biadab dengan korban nyawa manusia yang tak berdosa.


Para pendiri bangsa ini telah menyepakati perjanjian kebangsaan tentang bentuk negara yang kita yakini yakni NKRI. Sebagai generasi penerus, maka wajib setia dan menjaga perjanjian tersebut. Indonesia tidak mengimpikan bentuk negara yang lain termasuk khilafah yang diusung ISIS.

‘’Berbagai perbedaan pendapat, pandangan dan pilihan di antara kita, kita carikan titik temunya dengan cara damai. Jauh dari semangat kekerasan dan pemaksaan. Kekerasan bukanlah solusi permasalahan. Sebaliknya kekerasan akan mengundang terjadinya kekerasan yang lain,’’pungkasnya. (Muhammad Nasir)
Share:

Friday 9 September 2016

Objek Wisata Lombok Tengah NTB


Lombok Tengah memiliki banyak objek wisata menarik, seperti Pantai Kuta, Pantai Seger, Tanjung Aan, Selong Belanak, Gunung Tunaq, Gerupuk, Rembitan Sade, Masjid Gunung Pujut,  Sukarara Jonggat, Benang Stokel, Benang Kelambu, Objek Pemandian Aik Bukak dan lain-lain... 
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive