Be Your Inspiration

Thursday, 26 March 2015

Garap Wisata Syariah, Ratusan Hotel di NTB Belum Bersertifikat Halal



Upaya menggarap sektor industri pariwisata syariah di NTB perlahan mulai dilakukan. Sayangnya, saat ini hanya 11 hotel berbintang di Mataram, Lombok Barat dan Lombok Tengah telah mengantongi label halal. Padahal, jumlah hotel di NTB mencapai 300 lebih.

Share:

Kre Alang, Ikon Sumbawa yang Perlu Dilestarikan



Masitah, perajin Kre Alang di Desa Poto Sumbawa NTB Indonesia
Sumbawa memiliki banyak kerajinan tangan yang bernilai jual tinggi. Kerajinan tangan yang merupakan peninggalan nenek moyang ini hingga kini masih tetap terpelihara dan dilestarikan. Bahkan, kerajinan tangan ini mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat di Tana Samawa.



Salah satu kerajinan tangan yang masih tetap eksis hingga kini adalah Kre Alang. Kre Alang adalah hasil kerajinan tenunan khas Sumbawa. Pusat produksinya ada di Desa Poto. Kre’ Alang menjadi ikon daerah Sumbawa besar yang perlu dilestarikan.


Kre Alang merupakan hasil kerajinan tenunan berupa kain sarung berukuran lebih kecil dari sarung pada umumnya. Ukurannya setengah dari sarung biasa. Dan bedanya dengan kain tenun lainnya, Kre Alang memiliki motif yang dibuat dengan benang berwarna emas.

Ke semuanya berbahan dasar benang, hanya saja dibuatkan motif dan model yang indah dengan menggunakan sesek. Dari segi teknik, pembuatannya dengan sistem gurin (lidi pembatas) . Lidi yang lebih besar pembatas dari bilahan bambu, pembatas dari penahan motif yang satu dengan motif yang lain. Hasil karya budaya Sumbawa yang di dalamnya terdapat ragam hias, menjadi pembeda dengan tenunan sejenis yang ada di daerah lain.

Proses pembuatannya memakan waktu yang lumayan lama. Untuk satu Kre Alang bisa memakan waktu dua puluh hari jika setiap hari dikerjakan. Terkadang bisa sampai 1 bulan bahkan lebih jika ada pekerjaan lain yang dikerjakan. Untuk satu buah Kre Alang dijual dengan harga jutaan rupiah.

Perajin Kre Alang di Desa Poto Sumbawa NTB sedang menenun kain pesanan.
Salah satu perajin  di Poto, Masita, menuturkan, kerajinan menenun mulai dikembangkan sudah sejak tahun 70-an. Pada masa itu menggeluti kerajinan menenun Kre Alang dilakukan, karena saat itu kebutuhan ekonomi kurang mencukupi.



Dengan keahlian menenun, masyarakat Poto waktu itu bisa mencukupi kebutuhan dan membiayai hidup saat itu. Termasuk untuk biaya pendidikan. Penjualannya tidak diperkirakan . Menurutnya ketika kain tenun (Kre Alang) sudah jadi bisa langsung dijual. Tapi, kalau ada wisatawan yang berkunjung, biasanya mereka membeli Kre Alang sebagai souvenir atau cinderamata.

Meski demikian, ujarnya, bahan baku Kre Alang, benang berwarna emas menjadi salah satu persoalan yang pernah dihadapi para penenun zaman dahulu. Sementara saat ini menjadi hal yang sangat mudah didapatkan. Mengingat benang tersebut sudah banyak dijual di toko-toko dan bisa diperoleh dengan harga yang cukup murah.

Untuk Kre Alang ini, bahannya seperti benang, bisa semuanya didapatkan, tergantung warna yang dipesan peminat, bisa langsung didapat. Harga bahan seperti benang emas satu gulungan Rp 45.000, benang untuk satu kotak benang tenunan yang berisi dua belas gulungan Rp 15.000.



Mudahnya mendapatkan bahan inilah, yang memicu para penenun untuk lebih membuat Kre Alang semakin banyak.Untuk memperindah hasil tenunan, baginya dibutuhkan ketelitian yang cukup. Selain itu untuk membuat minat seseorang terhadap tenunan Kre Alang, motifnya harus indah dan lebih rapi. Saat ini berbagai jenis motif kre alang menjadi permintaan pembeli. Kreasi para penenun pun beragam jenis, dari lonto engal, kemang satange, pusuk rebong, gili liuk dan lain sebagainya, tergantung kemampuan penenun dalam membentuk motif tersebut. (Indra Jauhari/Suara NTB)
Share:

Eksotisme Pantai Sekongkang, Rantung dan Lawar Sumbawa Barat




Pantai Rantung di Sumbawa Barat yang mempesona.  
Bicara destinasi wisata pantai di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tidak akan ada habisnya. Terlebih jika menyebut Kecamatan Sekongkang. Kecamatan ini memiliki sejumlah pantai yang selama ini banyak dikunjungi wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara. Apa saja sebenarnya daya tarik pantai di kecamatan yang masuk wilayah lingkar tambang ini, berikut penjelajahan yang dilakukan Suara NTB.

Share:

Dampak Kebijakan Menteri Susi, Nelayan Lobster dan Kerapu di Lombok Tengah Kebingungan



Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi berdialog 
dengan nelayan lobster di Jerowaru Lombok Timur 
Rabu (25/3/2015)
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi memerintahkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB, Ir. Aminollah, M.Si untuk membuat telaah staf terkait dengan larangan penangkapan lobster ukuran 8 cm. Hal itu diinstruksikan Gubernur setelah melakukan dialog dengan para nelayan penangkap lobster di Desa Awang Kecamatan Pujut Lombok Tengah dan Desa Batu Nampar Kecamatan Jerowaru Lombok Timur, Rabu (25/3/2015).

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur berdialog sekaligus menyerap aspirasi masyarakat, terutama menyangkut kebingungan masyarakat pada Permen-KP No. 1 Tahun 2015 tentang penangkapan lobster, kepiting dan rajungan.
Share:

TNI Temukan Bendera ISIS di Lombok Tengah



Dandim 1620/Praya, Letkol. Inf. Gatot Heru Buana
KENDATI bisa dikatakan aman dari gerakan radikal seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), potensi gerakan tersebut untuk masuk dan berkembang di NTB, termasuk di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) masih tetap ada. Bahkan indikasi gerakan tersebut masuk ke Loteng sudah ada. Dengan ditemukan atribut gerakan tersebut, berupa bendera di wilayah ini.

Untuk itu, aparat TNI di Loteng , terus memperketat pengawasan di tengah masyarakat. Guna mengantisipasi masuk dan berkembangnya gerakan-gerakan radikal tersebut di Bumi Tatas Tuhu Trasne. ‘’Saat ini semua personel di bawah sudah kita
Share:

Monday, 16 March 2015

Gubernur NTB Tolak Pengambilan Material Reklamasi Teluk Benoa di Pringgabaya


Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menolak secara tegas pengambilan material untuk mereklamasi Teluk Benoa Bali di Pringgabaya, Lombok Timur (Lotim). Jumlah material yang akan dikeruk sekitar 20 juta meter kubik.
Share:

Friday, 13 March 2015

Astindo Sarankan Kapasitas Penerbangan ke BIL Ditambah



Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah NTB, setidaknya upaya yang dapat dilakukan adalah menambah seat capacity flight atau kapasitas penerbangan. Demikian simpulan hasil seminar Asosiasi Agent Ticketting Indonesia (Astindo) NTB yang menghadirkan Ketua Dewan Pimpinan Nasional Astindo, Kementrian Pariwisata dan Industri Ekonomi Kreatif, serta Kementrian Perhubungan darat laut dan udara, Kamis (12/3/2015).

Share:

Promosikan Tambora Menyapa Dunia, Gubernur NTB dan Bupati Dompu ‘’Talk Show’’ di Sindo TV


Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi saat berada di Ruang Redaksi
Sindo TV Jakarta, Kamis (12/3/2015)
Dalam rangka mempromosikan event internasional tambora menyapa dunia yang akan dilaksanakan pada 11 April mendatang, Gubernur  Nusa Tenggara Barat Dr. TGH. M. Zainul Majdi didampingi Bupati Dompu Drs. Bambang M. Yasin berdialog pada acara rehat siang yang ditayangkan oleh Sindo TV  bertempat di MNC Tower Kebon Sirih Jakarta Pusat Jakarta Kamis, 12/3/2015

Dalam dialog tersebut Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. TGH. M. Zainul Majdi menjelaskan NTB terdiri dari 280 pulau  yang terdiri dari dua pulau besar  yakni Pulau Lombok dan Sumbawa, namun Pulau Sumbawa juga memiliki potensi wisata alam yang cukup bagus.
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive