Be Your Inspiration

Friday 17 June 2016

Pengekspor Lobster Terbesar di Dunia, NTB Siap Saingi Vietnam

Lobster di Pulau Bungin Sumbawa
Salah satu investor berencana akan melakukan budidaya lobster di Lombok dan Sumbawa. Mereka telah memilih calon lokasi pembudidayaan benih lobster yang akan dibeli dari para nelayan untuk dikembangkan di Bangko-Bangko Lombok Barat (Lobar) dan Teluk Saleh, Kabupaten Sumbawa.

Investor tersebut telah melakukan ekspose rencana investasi dalam pembudidayaan benih lobster tersebut di BKPMPT NTB. Kepala BKPMPT NTB, H. Chairul Mahsul, SH, MM menargetkan, hasil budidaya lobster NTB itu akan diekspor ke sejumlah negara di dunia.

‘’Ini dilakukan pembesaran (lobster) di sini. Targetnya mereka (investor)  ini, menyaingi Vietnam yang selama ini jadi pengekspor lobster terbesar di dunia. Yang  akan membuat Lombok terkenal,’’ kata Chairul dikonfirmasi usai pertemuan dengan investor tersebut di Kantor BKPMPT NTB, Kamis (16/6/2016).

Ia menjelaskan, investor tersebut masih melakukan penjajakan dengan melihat calon lokasi yang akan menjadi sentra pembudidayaan benih lobster di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Untuk Pulau Lombok mereka memilih daerah Bangko-Bangko, sementara di Pulau Sumbawa mereka memilih kawasan Teluk Saleh.

‘’Dia baru memilih lokasi ini. Bagaimana kira-kira, apakah disetujui atau tidak oleh Pemda. Tapi dia pastikan akan investasi di Lombok. Nilai investasinya belum, baru perkenalan, welcoming. Nanti dia beli  benih lobster di nelayan, memperkerjakan nelayan. Benih di nelayan kemudian dibesarkan untuk diekspor,’’ imbuhnya.

Berdasarkan rencana, investor tersebut akan mengekspor sekitar 5.000-10.000 ekor lobster premium satu kali seminggu. Desember mendatang, mereka sudah mulai melakukan pembudidayaan jika semua proses perizinan sudah rampung. Benih lobster yang dibesarkan tersebut rencananya akan mendatangkan pakan premium yang diimpor dari Peru. ‘’Ini seklaigus menjawab  tantangan Permen KP No. 1 tahun 2015 tentang larangan menangkap bibit lobster itu,’’ tandasnya.

Sebaran benih lobster di NTB ada di enam kabupaten. Yakni Lombok Barat tersebar di pesisir Pantai Blongas, Teluk Sepi dan Pengantap. Lombok Tengah tersebar di pesisir Pantai Selong Belanak, Gerupuk, Bumbung dan Teluk Awang. Lombok Timur tersebar di pesisir Pantai Batunampar, Teluk Ekas, Serewe, Rungkang dan Tanjung Luar. Kabupaten Sumbawa, tersebar di pesisir Pantai Labangka dan Lunyuk. Kemudian Dompu tersebar di pesisir Pantai Lamaci, Teluk Cempi. Di Kabupaten Bima tersebar di pesisir Pantai Teluk Waworada.

Data hasil tangkapan benih lobster di Lombok Tengah, tahun 2010 sebanyak 2,7 juta ekor, tahun 2011 sebanyak 2,725 juta ekor, tahun 2012 sebanyak 3,250 juta ekor, tahun 2013 dan 2014 masing-masing 4,773 juta ekor dan 5,497 juta ekor. Terdapat 5.632 orang nelayan yang melakukan usaha penangkapan benih lobster di NTB.

Akibat keluarnya Permen KP No. 1 tahun 2015, mengakibatkan hilangnya pendapatan nelayan penangkap benih lobster sebesar Rp 8,6 juta per orang per bulan. Sehingga, jika dikalikan dengan jumlah seluruh nelayan penangkap benih lobster di daerah ini, potensi pendapatan nelayan yang hilang akibat Permen KP tersebut sekitar Rp 291 miliar per tahun. (nasir)
Share:

Thursday 16 June 2016

NTB Targetkan 20 Persen Wisatawan dari Emirates

Pesawat Batik Air saat di LIA. Pihak Emirates menjajaki
penerbangan langsung LIA to Dubai
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB semakin gencar melakukan promosi, baik di nusantara maupun mancanegara. Belum lama ini Disbudpar telah melakukan table top di Makassar. Kemudian pada Senin (6/6/2016) Disbudpar NTB telah membicarakan kerjasama dengan Emirates terkait penerbangan langsung menuju Lombok International Airport. Disbudpar menargetkan jumlah kunjungan wisatawan asal Emirates mencapai 20 persen dari target tiga 1,5 juta wisman.
"Kita targetkan 20 persen. Saat ini kita tengah mengupayakan penerbangan langsung dari Emirates menuju LIA. Kita tunggu saja keputusannya nanti bagaimana," kata Kepala Disbudpar NTB H.L.Muh. Fauzal, S.Sos.,M.Si, , Senin (6/6/2016).
Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding yang telah dilakukan oleh Kementerian Pariwisata RI dengan pihak Emirates.  Diketahui, dalam MoU tersebut Kementerian Pariwisata mengarahkan pula agar Emirates membuka penerbangan langsung menuju LIA.
Faozal mengatakan bahwa kedatangan Kepala Perwakilan Emirates Indonesia Mr.Sathish Sethi merupakan pembuka rencana kerjasama tersebut. Selanjutnya akan dilakukan sejumlah kajian untuk melihat potensi NTB sebagai destinasi wisata bagi masyarakat Dubai.
Saat ini NTB telah menargetkan 1,5 juta wisman dari berbagai negara. Diharapkan dari jumlah itu 20 persen diantaranya merupakan wisman asal Emirates. Apalagi pariwisata NTB dianggap sangat cocok dijadikan sebagai tempat berlibur bagi masyarakat Dubai.
"Mereka akan survai dulu dan akan melihat kesiapan dari bandara kita. Karena ini tidak bisa langsung begitu saja. Tapi tentu saja kita mengharapkan kerjasama ini secepatnya," ujar Fauzal.

Dengan kedatangan Mr.Sathish Sethi ke NTB diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk kerjasama antara Emirates dan Pemda NTB. Sehingga dapat menambah jumlah wisman menuju NTB hingga akhir tahun 2016. (lingga)
Share:

Maskapai Emirates Jajaki Pembukaan Rute Dubai-Lombok

Emirate Airlines
Jajaran manajemen maskapai penerbangan Emirates Perwakilan Indonesia bersama pejabat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menemui Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi di ruang kerjanya, Senin (6/6/2016). Maskapai yang berbasis di Dubai Uni Emirate Arab ini sedang menjajaki pembukaan rute penerbangan langsung Dubai-Lombok.
Deputi Pemasaran Luar Negeri Kemenpar RI, Nia Niscaya yang dikonfirmasi usai menemani jajaran manajemen Emirates mengatakan Kemenpar telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan maskapai Emirates. “Dan juga menindaklanjuti arahan pak Menteri Pariwisata. Karena dalam MoU itu masukan pak Menteri, Emirates membuka jalur penerbangan untuk Lombok,”  terang Nia.
MoU antara Kemenpar dengan maskapai Emirates, kata Nia pada intinya mempromosikan Indonesia  ke dunia melalui maskapai Emirates. Termasuk di dalamnya membuka rute penerbangan menuju destinasi-destinasi wisata baru yang potensial, salah satunya Lombok. Ia menambahkan, Menteri Pariwisata, Arief Yahya telah mendorong Emirates untuk membuka rute penerbangan langsung dari Dubai-Lombok.
“Karena Lombok sudah dapat award yang ndak gampang diraih. Jadi harus ada akses supaya itu betul-betul menerima manfaat dari penghargaan itu. Ini (pembukaan rute)  masih tahap awal, penjajakan. Dia (Emirates, red) akan melihat komitemen menteri pariwisata seperti itu. Kemudian komitmen pak gubernur beserta jajarannya membantu untuk itu terwujud,” imbuhnya.
Hasil hitung-hitungan pihak Emirates, lanjut Nia, destinasi wisata Lombok cukup menarik. Ia mengatakan, destinasi wisata Lombok bisa dijual kepada para turis mancanegara yang berasal dari seluruh dunia. Nia mengatakan, dari sisi destinasi, Lombok sudah kuat.
Namun ketika disinggung kapan maskapai ini akan berencana membuka rute itu, Nia mengatakan terlalu awal untuk mengatakan hal itu. Pasalnya, mereka juga perlu melihat kesiapan armada  Emirates dari seluruh airport di dunia.
“Terlalu awal dia katakan kalau kapan. Karena dia harus melihat dari airport dunia. Ini adalah Kepala Perwakilan Emirates untuk Indonesia. Besok ada Senior dari Dubai akan datang ke Jakarta kita akan melaporkan, akan bertemu menteri pariwisata. Tadi pak gubernur mengatakan apa yang diperlukan kami akan fasilitasi kepada menteri perhubungan,” pungkasnya.
Anggota Timsus Pokja Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kemenpar RI, Taufan Rahmadi menambahkan karakter maskapai Emirates adalah penumpangnya berasal dari berbagai Negara di dunia. Taufan mengatakan efek yang aka nada jika Emirates membuka rute ke Lombok ada dua. Yakni selain market heterogen penumpangnya, juga diharapkan mereka bisa menceritaakan tentang Lombok.
“Emirates ini adalah salah satu flight courier terbesar di dunia. Yang sudah teruji kekuatan daripada bisnis. Sekarang ini mereka terus mencari destinasi-destinasi baru. Dimana Lombok sudah masuk menjadi list mereka, new future destination yang akan mampu meningkatkan  rating mereka sebagai flight courier,” kata Taufan.
Ia menyebutkan, saat ini Emirates baru membuka rute internasional ke Jakarta dan Bali. Kemudian sedang dijajaki pembukaan rute ke Lombok. Taufan menambahkan, manajemen Emirates datang menemui gubernur untuk melihat komitmen pemerintah daerah dan memang snagat luar biasa.
“Pak Menteri Pariwisata dalam salah satu MoU, Emirates datang kemari harus bicara tentang Lombok. Membuka akses lebih mudah ke Lombok. Pak Menteri akan all out hingga ke Presiden tentang ini,”tambahnya.
Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi  menyampaikan komitmen dan dukungan penuh atas rencana tersebut. Menurutnya, kerjasama ini akan berjalan baik apabila semua pihak memiliki pemahaman yang sama terkait pembangunan, khususnya pariwisata yang menjadi prioritas pemerintah. Orang nomor satu di NTB ini  memastikan dukungan semua stakeholder, terkait rencana Emirates tersebut akan berjalan baik. “Kalau bisa, dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita akan melihat Emirates mendarat di Lombok,” ungkapnya saat menerima delegasi tersebut.
Selain itu, Gubernur menyampaikan rencana Emirates tersebut merupakan peluang bagus untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di NTB, terutama dari timur tengah. Disampaikan saat itu, Emirates mempu mengangkut para wisatawan lebih dari 45 negara dalam satu kali penerbangan. Hal ini dimungkinkan karena Dubai merupakan International Hub dan Hal itu pula yang membedakan Emirates dengan penerbangan-penerbangan lain. “Apapun yang diperlukan untuk kelancaran program ini, kami siap menyediakannya,” janjinya. (nasir)




Share:

Kesiapan NTB sebagai Tuan Rumah MTQ Nasional Dimatangkan

Islamic Center NTB, Pusat MTQ Nasional 2016
Kesiapan Provinsi NTB sebagai tuan rumah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXVI tahun 2016 dimatangkan. Pemprov NTB tidak ingin MTQ yang dihadiri ribuan peserta dari seluruh Indonesia tidak berjalan optimal. Apalagi sampai menimbulkan noda atau keluhan dari para peserta maupun penggembira yang hadir.

Terkait kesiapan pelaksanaan MTQ ini, Sekda NTB Ir. H. Rosiady Sayuti, MSc, PhD, memimpin langsung rapat persiapan MTQ Nasional di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Rabu (15/6/2016). Rapat persiapan ini dihadiri seluruh pimpinan SKPD lingkup Pemprov NTB yang menjadi Liaison Officer (LO) terhadap tamu-tamu yang hadir.

Sekda NTB H. Rosiady Sayuti yang ditemui usai rapat menjelaskan, jika Pemprov NTB berusaha mempersiapkan MTQ dengan baik. Termasuk mempersiapkan suvenir-suvenir bagi kontingen atau kafilah yang tidak dianggap sebagai gratifikasi. Selain itu, kesiapan masyarakat dalam menghadapi MTQ harus terus disosialisasikan, sehingga ketika event berlangsung pelaksanaannya berjalan dengan baik dan lancar.

Tidak hanya itu, lanjutnya, akomodasi bagi peserta dan kepala daerah menjadi hal yang harus dipersiapkan. Pihaknya tidak menginginkan saat acara berlangsung masalah transportasi menjadi penghambat. Selain itu, transportasi dari bandara di Lombok Tengah menuju Mataram sebagai puncak kegiatan menjadi perhatian. Dalam hal ini, harus ada keseragaman tarif transportasi, seperti taksi bandara atau travel terhadap tamu yang datang dari luar daerah, sehingga tidak menjadi keluhan. ‘’Bahkan, kalau bisa para sopir taksi dari bandara atau travel itu menggunakan peci dan pakaian seragam selama pelaksanaan  MTQ,’’ ujarnya.


Hal lain yang juga perlu diperhatikan, lanjut mantan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga NTB ini, adalah karyawan yang ada di pusat-pusat perbelanjaan di Kota Mataram disarankan menggunakan pakaian muslimah selama MTQ berlangsung. Adanya penggunaan pakaian bernuansa religius ini merupakan salah satu bentuk menyemarakkan pelaksanaan MTQ nasional di NTB. (*)
Share:

Wednesday 15 June 2016

Branding Lombok Sumbawa Belum Mendunia

Besarnya potensi yang dimiliki pariwisata NTB, masih belum diimbangi dengan promosi intensif di luar negeri. Harus diakui, gaung pariwisata NTB, khususnya yang ada di Lombok dan Sumbawa masih baru sebatas dikenal di dalam negeri, sehingga belum mampu menarik banyak kunjungan wisatawan mancanegara.
Kondisi ini diakui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB H. L. Moh. Faozal, S.Sos, MSi, dalam Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Strategi Destinasi Branding untuk Lombok Sumbawa di Hotel Lombok Raya, Jumat (3/6/2016). FGD ini menghadirkan motivator dari Universitas Indonesia Dr. Hery Margono dan jajaran Kementerian Pariwisata.
Faozal mengaku, jika branding Pesona Lombok Sumbawa yang selama ini dikenal belum mampu go international. Menurutnya, branding Pesona Lombok Sumbawa baru sampai Cengkareng (Jakarta, red), sehingga gaung pariwisata ke luar negeri masih belum seperti diharapkan. Dalam hal ini, ujarnya, Pemprov NTB bersama Kementerian Pariwisata menginginkan branding Pesona Lombok Sumbawa mampu go international dan dikenal di mancanegara.
Dicontohkannya, bagaimana sejumlah ikon pariwisata dunia yang mampu menyedot tingkat kunjungan wisatawan mancanegara, karena branding pariwisatanya sudah cukup mendunia. Padahal, ikon yang dijual tersebut tidaklah kalah indah atau menarik dengan potensi pariwisata yang ada di Indonesia, khususnya di NTB.
Untuk itu, pihaknya mengajak pelaku pariwisata dan pemerintah kabupaten/kota di NTB memanfaatkan ‘’kapal besar’’ yang disediakan Kementerian Pariwisata, yakni branding Wonderful Indonesia dalam mempromosikan potensi yang dimiliki. Jika memanfaatkan promosi pariwisata yang dilakukan melalui Wonderful Indonesia, pihaknya yakin target kunjungan wisatawan mancanegara ke NTB akan semakin meningkat. Belum lagi, sejumlah penerbangan langsung dari NTB menuju beberapa negara di dunia akan dibuka dalam waktu dekat ini.
Selain itu, pihaknya juga akan menjajaki kerjasama dengan beberapa maskapai internasional, salah satunya Emirate Airline, yang merupakan salah satu maskapai terbesar di dunia.
Jika semakin banyak penerbangan yang melayani rute Lombok menuju beberapa negara, maka target kunjungan 3 juta wisatawan  tahun 2016 akan tercapai, bahkan terlampaui.
Sementara Wakil Gubernur (Wagub) NTB H. Muh. Amin, SH, MSi, mengingatkan, pariwisata bukanlah sektor yang berdiri sendiri, melainkan berada satu rangkaian dengan sektor lain. ‘’Kita juga harus melihat bahwa inti dari industri pariwisata adalah kreativitas sebab tanpa kreativitas maka pariwisata akan mati,” ujar wagub dalam sambutan pembukaannya.
Wagub memberikan apresiasi pada Disbudpar NTB, karena banyak event yang digelar. Bahkan, akhir Mei lalu melakukan direct promotion di Makassar Sulawesi Selatan, berupa parade kebudayaan Lombok Sumbawa dan table top antara pelaku pariwisata yang ada di NTB dan Sulawesi Selatan. Untuk itu, wagub mengharapkan agar masalah pariwisata mendapat dukungan positif dari banyak pihak, sehingga target kunjungan bisa tercapai.
Pada kesempatan ini, peserta FGD mendapat motivasi dari Hery Margono. Hery Margono mengingatkan agar jajaran pemerintah daerah di NTB bersatu membangun pariwisata, tanpa berprasangka buruk. Menurutnya, jika semua komponen bersatu memajukan pariwisata, ujarnya, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Untuk itu, dosen komunikasi Universitas Indonesia ini meminta pemerintah daerah, pelaku pariwisata menyamakan persepsi dalam memajukan pariwisata di daerah ini. (*)
Share:

Gubernur NTB Dijadwalkan Awali Safari Ramadhan di Kota Bima

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB
Yusron Hadi
Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan Wakil Gubernur (Wagub) NTB H. Muh. Amin, SH, MSi, dijadwalkan melakukan safari Ramadhan tanggal 18 Juni hingga 22 Juni di Pulau Sumbawa. Gubernur dan rombongan dijadwalkan memulai safari Ramadhan di Kota Bima tanggal 18 Juni 2016 dilanjutkan ke Kabupaten Bima tanggal 19 Juni. Sementara tanggal 20 Juni, gubernur dijadwalkan mengikuti Safari Ramadhan di Kabupaten Dompu, tanggal 21 Juni di Kabupaten Sumbawa dan 22 Juni di Sumbawa Barat.

"Safari Ramadhan ini digelar secara fleksibel. Bisa saja di satu kabupaten/kota dihadiri pak gubernur atau pak wakil gubernur," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB H. Yusron Hadi, ST, M.UM, pada wartawan, Selasa (14/6/2016).

Setelah di Pulau Sumbawa, ujarnya, jadwal Safari Ramadhan dilanjutkan ke Pulau Lombok. Safari Ramadhan di Pulau Lombok, ujarnya, digelar setelah jeda dua hari dari jadwal di Pulau Sumbawa. Nantinya, kata dia, Safari Ramadhan di Pulau Lombok dimulai dari Kabupaten Lombok Timur tanggal 25 Juni, disusul Kabupaten Lombok Tengah tanggal 27 Juni. Safari Ramadhan di Pulau Lombok akan berakhir di Kota Mataram tanggal 30 Juni.

Menurutnya, dalam Safari Ramadhan kali ini, rombongan Pemprov NTB lebih fokus ke masjid-masjid yang ada di desa atau pelosok. Kalau dalam Safari Ramadhan sebelumnya, menyasar masjid-masjid agung yang ada dui ibukota kabupaten. Sementara khusus di Masjid Agung Praya dijadikan lokasi Safari Ramadhan, karena merupakan salah satu lokasi pelaksanaan MTQ Nasional 2016.

Selain itu, ujarnya, dalam Safari Ramadhan kali ini, pihak Pemprov ingin melihat secara langsung hasil pembangunan di desa. Termasuk menyapa masyarakat yang lebih dekat. "Safari ini juga untuk mensosialisasikan program-program pemerintah provinsi dan MTQ nasional yang digelar di NTB," terangnya. (*)
Share:

Pengurus LPTQ Se-Indonesia Buka Puasa Bersama di Pendopo Gubernur NTB

Logo MTQ 2016
Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) se Indonesia membahas kesiapan menghadapi Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke XXVI di NTB akhir Juli mendatang.  Sebelum membahas mengenai persiapan MTQ, pengurus LPTQ yang dipimpin masing-masing sekda provinsi berbuka puasa bersama di Pendopo Gubernur NTB, Senin (13/6/2016) sore. 
Menurut Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB H. Yusron Hadi, ST, M.UM, setelah buka puasa bersama dibahas mengenai masalah tempat penginapan, akomodasi kendaraan dari masing-masing kafilah di NTB yang dipimpin Sekda NTB Ir. H. Rosiady Sayuti, MSc, PhD. Hadir juga pada kesempatan ini Liaison Organizer (LO) dari SKPD lingkup Pemprov NTB yang bertanggung jawab pada masing-masing daerah yang menjadi peserta MTQ.
Sementara pada perwakilan provinsi yang tidak hadir pada pertemuan itu, lanjutnya diharapkan proaktif menanyakan pada LO masing-masing. Begitu juga LO dari SKPD intens berkomunikasi pada kontingen yang menjadi tanggung jawabnya.
Yusron memastikan jika tempat penginapan kafilah tidak ada masalah. Hotel-hotel yang ada di Mataram siap menampung kafilah dari seluruh daerah di Indonesia. Jika hotel di Mataram sudah penuh, lanjutnya, akan dialihkan ke hotel yang ada di Senggigi. ‘’Selain itu asrama yang ada di BKD dan di Diklat Koperasi sudah siap menampung peserta. Sebagai contoh, kalau satu provinsi masing-masing 60 orang. Belum lagi penggembira,’’ ujarnya.

Tidak hanya itu, LO di SKPD juga bertanggung jawab pada pejabat kementerian/tamu negara asing dan undangan lainnya. Untuk itu, persiapan akomodasi penginapan dan transportasi menjadi prioritas di daerah untuk dilaksanakan, sehingga pelaksanaan MTQ Nasional di NTB berlangsung sukses. Persiapan ini juga menyangkut penginapan kepala daerah,pejabat tinggi negara hingga tamu asing. ‘’Kalau tamu asing, kita (NTB, red) sudah mengundang Gubernur Ningxia untuk hadir,’’ tambahnya. (*) 
Share:

Mahasiswa Poltekpar Lombok Diprioritaskan Warga Lokal

Lokasi Poltekpar Lombok di Puyung Lombok Tengah

Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok direncanakan menerima 120 mahasiswa baru di empat program studi (prodi) yang dibuka. Masing-masing prodi ditargetkan menerima 30 mahasiswa. Empat prodi itu adalah Diploma Empat (D4) Pengaturan Perjalanan, Diploma Tiga (D3) Seni Kuliner, D3 Tata Hidangan dan D3 Divisi Kamar. Kampus ini mengacu pada Hong Kong Polytechnic University dan kurikulum ke Swiss.
Pelaksana Direktur Poltekpar Lombok H. L. Muh. Faozal, S.Sos, MSi, menegaskan, dari 4 prodi yang dibuka ini, pihaknya akan memprioritaskan warga lokal NTB untuk diterima. Terkait hal ini, pihaknya segera bertemu dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di masing-masing kabupaten/kota untuk membahas kuota di tiap prodi.
‘’Insya Allah minggu ini, kita akan bertemu dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten/kota untuk membahas kuota,’’ terangnya pada Suara NTB di Ruang Tunggu Sekda NTB, Senin (13/6/2016).
Dalam hal ini, ujarnya, pihaknya masih membuka pendaftaran mahasiswa baru hingga 15 Juli 2016. Setelah itu akan dilakukan seleksi tanggal 17 Juli hingga 18 Juli 2016 di Kampus Sementara di Badan Kepegawaian Daerah dan Pendidikan Latihan NTB.
Sekarang ini, ungkapnya, pihaknya masih melakukan assessment bagi tenaga pengajar, baik yang alih status dari pegawai pemerintah daerah atau pendaftar dari kalangan umum. Calon tenaga pengajar ini  mengikuti seleksi mulai dari tahap psikologi, pengetahuan umum dan persyaratan lainnya.
Faozal yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB ini yakin, jika Poltekpar Lombok akan mampu berkembang dan menghasilkan lulusan berskala internasional. Apalagi Poltekpar memiliki kampus acuan, yakni Hong Kong Polytechnic University dan kurikulum yang diajarkan pada mahaiswa mengacu ke Swiss. ‘’Insya Allah, di kampus yang sudah disiapkan di Puyung yakni 20 hektar, kami siap menjadikan lulusan berstandar internasional. Namun, untuk sementara kita masih kuliah di Kampus Sementara Badan Kepegawaian Daerah NTB di Mataram,’’ ujarnya. (*)


Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive