Be Your Inspiration

Tuesday 2 June 2015

Kebijakan Pusat, Usaha Budidaya Lobster di Lombok Tengah Terancam Gulung Tikar

Ratusan keramba apung tempat nelayan membudidayakan 
lobster di Teluk Awang Mertak Pujut Lombok Tengah 
Larangan ekspor benih lobster oleh pemerintah pusat dipastikan membawa dampak luas bagi para nelayan. Terutama bagi para nelayan di kawasan pantai bagian selatan Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Mereka kehilangan mata pencarian utama para nelayan yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi keluarga.
Bahkan usaha budidaya lobster kini terancam banyak yang bakal gulung tikar, karena tambak tempat budidaya lobster sudah banyak yang sudah tidak
berproduksi dan tidak diurus lagi oleh nelayan. 

“Yang pasti dampaknya begitu besar dirasakan oleh para nelayan,” aku Kepala Dusun Gerupuk Desa Sengkol H. Abdul Malik.

Di wilayah itu hampir seluruh nelayan mengantungkan hidup dari usaha budidaya lobster. Belum lagi nelayan di wilayah lainnya di Loteng.  “Jika ditotal, ada ratusan nelayan yang saat ini melakukan budidaya lobster,” tambahnya.

Para nelayan inilah yang bakal terancam kehilangan mata pencariannya yang selama ini menjadi sumber penghasilan utama para nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semua ini, ujarnya, akibat dari kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan yang melarang ekspor benih lobster sejak beberapa bulan yang lalu. “Kalau nelayan sudah kehilangan mata pencarian utamanya, dari mana para nelayan bisa mendapat penghasilan untuk keluarganya?” tanyanya.

Di satu sisi, ungkapnya,penghasilan yang diperoleh dari melaut belum mampu menutupi tingginya kebutuhan hidup para nelayan. Apalagi harga sejumlah kebutuhan pokok naik dan tingkat perekonomian masyarakat semakin rendah.

Untuk itu, para nelayan mendesak pemerintah pusat meninjau kembali kebijakan tersebut. kalaupun tidak bisa dicabut, paling tidak masa berlakunya diundur, yakni menunggu sampai nelayan siap melakukan budidaya lobster secara penuh. “Sekarang kemampuan nelayan untuk membudidayakan lobster baru sampai benih saja. Kalau untuk sampai besar, nelayan belum mampu,” tegasnya.

Menurutnya, melakukan budidaya lobster sampai besar butuh keahlian khusus. Selain itu, modal yang mesti disiapkan juga besar, terutama untuk memenuhi kebutuhan pakan lobster. Sementara keahlian para nelayan masih rendah. Begitu pula dalam hal permodalan, juga masih lemah. (Munakir)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive