Be Your Inspiration

Showing posts with label HUKUM. Show all posts
Showing posts with label HUKUM. Show all posts

Saturday 24 November 2018

Server Layanan Kependudukan Diblokir Kemendagri, Kadis Dukcapil Loteng Mundur

Wabup Loteng H. L. Pathul Bahri melantik dan mengambil aumpah pejabat lingkup Pemkab Loteng, Sabtu (12/11/2018). 

Setelah sekitar sepekan menjabat, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil)  Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), H. Ridwan Makruf akhirnya mengajukan pengunduran diri. Menyusul polemik yang terjadi terkait pengangkatannya sebagai orang nomor satu di jajaran Disdukcapil Loteng. Pasalnya, pengangkatannya sebagai Kepala Disdukcapil Loteng disinyalir maladministrasi atau cacat hukum.
Pernyataan pengunduran diri tersebut disampaikan H. Ridwan Makruf, Jumat (23/11/2018).

 Dalam video pernyataan yang beredar di kalangan media Loteng,  Ridwan mengatakan kalau dirinya mundur demi kepentingan masyarakat banyak.  Mengingat sejak dilantik sebagai Kadis Dukcapil Loteng pelayanan jadi terganggu.  Lantaran server layanan kependudukan diblokir oleh Kemendagri sebagai bentuk sanksi kepada Pemkab Loteng karena melantik pejabat yang tidak direkomendasikan oleh Kemendagri.

 Dengan pengunduran diri tersebut ia berharap sanksi bisa segera dicabut.  Dengan begitu pelayanan kependudukan bisa kembali berjalan. "Ini (pengunduran diri)  demi kepentingan masyarakat banyak," tegas Ridwan.

Keputusan mundur Kepala Disdukcapil Loteng tersebut mendapat dukungan anggota DPRD Loteng, Suhaimi, SH. Menurut langkah yang diambil Kadis Dukcapil Loteng merupakan langkah tepat. Karena itulah solusi terbaik saat ini untuk bisa menyelesaikan polemik di Disdukcapil Loteng. "Dari pada masyarakat jadi korban, pengunduran diri Kadis Dukcapil Loteng jadi langkah yang tepat," sebutnya.

Karena bisa menjembatani kepentingan Kemendagri.  Sekaligus bisa menjaga martabat Pemkab Loteng.  Karena tentu Pemkab Loteng tidak akan semudah itu untuk memcabut apa yang sudah menjadi keputusan. Dan, Kemendagri sendiri juga tidak akan mau mengalah. "Ini langkah yang tepat saya rasa," imbuh Ketua DPC PDI Perjuangan Loteng ini.

Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Setda Loteng, Drs. H.L. Herdan, M. Si., yang dikonfirmasi membenarkan prihal pengunduran diri Kepala Disdukcapil Loteng tersebut. "Ya sudah ada penyataan resni sekaligus surat resmi. Tadi pagi (Jumat kemarin)  disampaikan oleh yang bersangkutan, " sebutnya.

Dengan pengunduran diri tersebut maka otomatis posisi Kepala Disdukcapil Loteng saat ini lowong. "Soal apakah akan ada pelantikan pejabat yang baru atau penunjukan pejabat pelaksanan sementara itu tergantung Bupati Loteng seperti apa kebijakan yang diambil. Yang jelas Kepala Disdukcapil Loteng sudah mengatakan pengunduran diri, " tegas Herdan. (Munakir/Lombok Tengah)
Share:

Tuesday 30 October 2018

Keluarga Penumpang Lion Air di NTB Berharap Faiz Saleh Harharah Selamat


 
Faiz Saleh Harharah (dilingkari) foto bersama saat reuni akbar bersama teman sekolahnya
tahun 2012 lalu.
Satu penumpang Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) berasal dari Kampung Melayu, Kelurahan Ampenan Tengah, Kota Mataram. Penumpang itu bernama, Faiz Saleh Harharah masuk dalam manifes penumpang pesawat tujuan Pangkal Pinang. Keluarga berharap korban ditemukan selamat.

Faiz Saleh Harharah diketahui sebagai Kepala Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Pangkal Pinang. Setiap Jumat, ia pulang ke rumahnya di Cililitan Kecil, Jakarta. Dan, Senin kembali bertugas ke Pangkal Pinang. ‘’Memang setiap Senin itu dia kembali ke tempatnya kerjanya,’’ kata keluarga korban Anwar Harharah ditemui di kediamannya, Senin (29/10/2018) malam.

Informasi bahwa Faiz menjadi salah satu penumpang Lion Air JT 610 kata Anwar, melihat pemberitaan di televisi swasta. Kabar itu juga dipertegas dari kerabatnya yang berasal dari Surabaya.

Anwar berusaha mencari tahu kebenaran informasi tersebut dengan menghubungi istri dan keluarga korban di Jakarta. Akan tetapi, tak ada yang mengangkat telepon. ‘’Baru tadi selesai salat magrib adiknya telepon. Yang lain pada pingsan semua,’’ ujarnya.

Keluarga serta kerabatnya di Lombok berpikir positif. Meskipun identitas sepupunya itu ditemukan oleh Basarnas. Tapi, mereka berharap Faiz masih selamat. ‘’Dia jago berenang. Mungkin saja, masih terdampar di mana. Jarak jatuhnya pesawat cuma 30 meter,’’ katanya.

Anwar menceritakan, sepupunya itu lahir dan besar di Ampenan. Kemudian, memilih pindah ke Jakarta. Meski demikian, korban tetap pulang ke Lombok bertemu keluarga dan teman - temannya.

Di mata kerabat dan keluarganya, Faiz dikenal pandai bergaul dan suka membantu. Tak tanggung - tanggung, ia memberikan sejumlah uang jika mendengar temannya dalam kesulitan.

Anwar terakhir kali bertemu dengan korban saat Lebaran Idul Fitri lalu. Banyak kenangan menurut dia, yang tak bisa dilupakan dari sosok sepupunya itu. ‘’Sejak kecil saya bermain dengan dia. Di Jakarta lima tahun saya bareng,’’ tuturnya. Anwar kembali menegaskan, keluarga berharap korban dapat ditemukan selamat. (Muhammad Kasim/Suara NTB)
Share:

Thursday 21 June 2018

Usai Lebaran, Kawasan Gunung Rinjani Terbakar

Kawasan Gunung Rinjani Terbakar. (Dokumentasi TNGR)
Puluhan hektare kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) terbakar pada Sabtu (16/6/2018) lalu. Penyebab kebakaran diduga akibat adanya pengunjung atau wisatawan yang membuang puntung rokok.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Ir. Madani Mukarom, B. Sc.F, M. Si ketika dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (20/6/2018). Madani menjelaskan kronologis kejadian berdasarkan informasi yang diperoleh.

Peristiwa terbakarnya puluhan hektare kawasan TNGR itu terjadi  Sabtu, 16 Juni 2018  pukul 15.00 Wita tepatnya  di pemantauan Desa Sajang Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur (Lotim).  Luas areal yang mengalami kebakaran sesuai ukuran GPS seluas 35 hektare dan berjarak dari perkampungan sekitar 3 km.

"Dugaan sementara penyebab kebakaran adanya wisatawan pengunjung air terjun Mangku Sakti yang membuang puntung rokok," katanya.

Untuk memadamkan api, tim gabungan dari TNGR, Koramil 1615-10/Sembalun dan Polsek Sembalun melakukan pemadaman secara manual untuk melokalisir dan mencegah meluas dan merambatnya api. Pada pukul  18.30 Wita di hari yang sama,  api sudah dapat dipadamkan yang mengarah ke kampung.

Untuk mengantisipasi dan mencegah peristiwa kebakaran hutan dan lahan di NTB, Madani mengatakan Pemprov telah membuat langkah. Pertama, membuat surat edaran gubernur tentang  pengendalian kebakaran hutan ke seluruh  bupati/walikota. Kemudian, surat edaran tersebut sudah diteruskan ke seluruh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan UPT Kementerian LHK yang ada di NTB.

"Selain itu memerintahkan seluruh KPH dan Tahura berkoordinasi dengan pemerintah desa  dan aparat penegak hukum serta melakukan patroli rutin 24 jam 7 hari kerja," pungkasnya. (Muhammad Nasir/Suara NTB)
Share:

Monday 2 April 2018

Bank BRI Mataram Ganti 9.900 PIN ATM Nasabah

Pimpinan Cabang BRI Mataram, Harsono 
PIMPINAN Cabang BRI Mataram, Harsono tidak memungkiri terjadinya penumpukan nasabah di kantor pelayanan Bank BRI. Bank harus memanggil nasabah, untuk melakukan pergantian PIN. Sebagai antisipasi bank agar nasabah tak menjadi korban. Mengingat adanya indikasi mesin-mesin milik Bank BRI yang diincar oknum pembobol ATM.

BRI Mataram bahkan harus melakukan penggantian nomor PIN ATM kepada 9.900 pemegang kartu, dari total sebanyak 68.000 jumlah nasabah pemegang kartu ATM di tiga wilayah yang dibawahi BRI Mataram.

‘’Kita menyampaikan SMS langsung kepada nasabah. Meminta langsung melakukan penggantian PIN kartu ATM. Semua sudah clear, 9.900 nasabah sudah diganti PIN ATMnya,’’ sebut Harsono pada Ekbis NTB, Rabu (27/3/2018).

Mengenai sistem pengamanan setelahnya, Harsono menyebut, sebelumnya ada ada 92 ATM terpasang yang dianggap berbahaya (terindikasi skimmer),dari total 118 unit mesin ATM BRI Mataram yang tersebar di tiga kota kabupaten. BRI Mataram bahkan telah memasang sistem pengamanan Deep Skimming untuk mengantisipasi maraknya kejahatan pembobolan dana nasabah melalui ATM.  “Selain itu, ada juga tim yang patroli pagi dan sore,” kata Harsono.

Ia meyakinkan, bahwa dana nasabah sudah cukup aman. Tak perlu khawatir, atau was-was untuk melakukan transaksi di manapun.

Dalam keterangan resmi BRI yang diteruskannya,  PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus melakukan penggantian kartu ATM nasabah yang terindikasi skimming. Para nasabah yang mendapatkan pesan singkat (SMS) dari Bank BRI dimohon agar segera mendatangi Kantor Cabang Bank BRI terdekat untuk melakukan penggantian kartu tanpa dikenakan biaya apapun.

Pemblokiran kartu dilakukan hanya pada kartu yang terindikasi skimming sebagai tindakan preventif untuk melindungi dana nasabah.  Corporate Secretary Bank BRI,  Bambang Tribaroto mengungkapkan bahwa  Bank BRI menonaktifkan sebagian kartu nasabah yang diduga pernah digunakan untuk bertransaksi di lokasi ATM yang diindikasikan terkena skimming.  Bank BRI akan mengutamakan pergantian kartu ATM secara gratis bagi nasabah yang mendapatkan pemberitahuan pemblokiran kartu melalui SMS Blast/SMS Notifikasi.

BRI memastikan, nasabah yang tidak mengalami pemblokiran kartu ATM ataupun tidak mendapatkan SMS Notifikasi, dijamin aman. Artinya, tak perlu harus mendatangi kantor layanan BRI.

Diimbau juga kepada nasabah yang telah mengganti nomor ponsel, agar segera mendatangi unit kerja Bank BRI untuk memperbarui data pribadi berupa nomor handphone agar dapat menerima SMS Blast atau SMS Notifikasi Bank BRI sewaktu-waktu. (Bulkaini)
Share:

Ketika Kejahatan Skimming Hantui Nasabah Bank di NTB

ATM BRI yang tidak bisa dipergunakan, karena sedang dalam perbaikan.
Kasus pembobolan dana milik nasabah bank atau skimming menjadi momok yang menakutkan. Kejahatan tersebut yang belakangan ini kerap terjadi, membuat nasabah khawatir melakukan transaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Kejahatan skimming pertama kali terungkap menimpa nasabah Bank BRI pada tahun 2016 silam. Kasus pertama itu, membuat masyarakat khususnya nasabah bank mulai meragukan keamanan bertransaksi melalui ATM.  Peristiwa serupa kembali terulang Maret 2018. Tak sedikit warga, khususnya nasabah Bank BRI di beberapa daerah di Indonesia mengalami hal yang sama. Tiba-tiba tanpa melakukan transaksi, dana mereka yang disimpan di bank hilang. Kasus skimming kembali terulang.

Setelah polisi memastikan bahwa kasus yang terjadi Maret 2018 lalu adalah kejahatan skimming, pihak perbankan pun bergerak cepat. Pihak perbankan, khususnya Bank BRI langsung mengirim SMS ke pada ribuan nasabahnya untuk mengganti pin ATM. Nasabah yang sangat tergantung pada transaksi di ATM pun ramai-ramai mendatangi Kantor Bank BRI untuk mengganti nomor pin.  

Seperti yang terlihat di Kantor Bank BRI Mataram, Kamis (29/3/2018). Ribuan nasabah rela antre hingga berjam-jam. Selain mengganti nomor pin, mereka juga menunggu penjelasan dari pihak bank mengenai nasib rekening mereka yang tiba-tiba terblokir sejak beberapa hari terakhir.

Lukman, salah seorang nasabah Bank BRI yang ditemui Ekbis NTB, mengaku, dirinya sebelumnya tidak mendapatkan pemberitahuan dari pihak bank akan pemblokiran rekeningnya. ‘’Tiba-tiba saja diblokir. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya,’’ terangnya.

Pemakaian semua kartu yang dimilikinya otomatis tidak bisa digunakan untuk bertransaksi. ‘’Makanya saya datang ke sini untuk minta penjelasan terkait hal ini,” imbuhnya.

Ia mengaku rekeningnya tidak bisa digunakan sejak beberapa waktu lalu. ‘’Katanya pemblokiran itu untuk menghindari skimming. Karena itu, saya datang ke sini sekarang untuk mengganti nomor PIN,’’ kata Lukman.

Ia mengaku proses penggantian nomor PIN memakan waktu cukup lama. Karena banyaknya nasabah yang juga melakukan hal sama. Namun, karena merasa penggunaan ATM sangat penting dan berharap jaminan uang yang disimpan di bank tetap aman, Lukman tidak mempermasalakan lamanya antre.
Antrean nasabah Bank BRI yang akan mengganti nomor PIN di BRI Cabang Mataram, Kamis (28/3/2018)
Hal senada juga diungkapkan nasabah lainnya, Asiah. Ia mengaku datang ke Kantor Bank BRI untuk meminta keterangan terkait rekeningnya yang diblokir. ‘’Kata pihak bank, ATM saya diblokir untuk antisipasi biar saldo tetap aman,’’ jelasnya.

Pemblokiran dilakukan oleh pihak Bank BRI langsung kepada nasabah yang terindikasi rawan terkena skimming kartu ATM. Pihak bank juga menyarankan Aisah agar mengganti nomor pin sehingga ATM nya bisa digunakan kembali. ‘’Katanya untuk antisipasi skimming itu,’’ kata Asiah.

Muliadin, nasabah lainnya mengaku ATM-nya mulai diblokir sejak tanggal 24 Maret 2018. Muliadin baru menyadari, ATM-nya diblokir setelah mengecek ATM-nya. ‘’Makanya saya datang ke sini, ngantre dari pagi,’’ ujarnya.

Sebelumnya, Muliadin mendapatkan pemberitahuan dari pihak bank akan pemblokiran nomor itu melalui pesan singkat. Alasannya, untuk menghindari kasus skimming yang sedang merebak. ‘’Saya pribadi tidak merasa terganggu dengan adanya pemblokiran rekening ini,’’ kata Muliadin.

Ia memang sengaja mendatangi kantor pusat Bank BRI di Jalan Pejanggik, Mataram. Ia berharap ke depannya keamanan terhadap dana nasabah yang tersimpan di bank bisa ditingkatkan. Sehingga kepercayaan masyarakat pada perbankan bisa lebih baik. ‘’Sebenarnya bukan dari Bank BRI saja, tetapi juga dari bank-bank lainnya,’’ imbuhnya.

Kondisi serupa juga dialami L. Dita. Ia adalah salah seorang nasabah yang mendapat kabar via SMS untuk mendatangi Kantor Pusat  Bank BRI Mataram. SMS tersebut jelas memintanya untuk sesegara mungkin menggantikan nomor PINnya. SMS itu juga diterima oleh nasabah-nasabah BRI lainnya, yang terindikasi berpeluang menjadi korban skimming.

Sebelum berangkat dinas, ia mendatangi Kantor BRI Mataram. Antreannya di atas nomor seribuan. Waktu mengantrenya sangat lama, dari pagi hari, nomor antreannya dapat dilayani oleh petugas bank, menjelang sore hari.  ‘’Sangat melelahkan, kerjaan saya jadi korban. Mau bagaimana lagi, dari pada kita rugi kemudian,’’ demikian L.  Dita.

Kasus ini patut menjadi perhatian serius perbankan. Agar nasabah dapat menempatkan dananya dengan nyaman. Tanpa ada rasa was-was, dan juga tidak direpotkan dengan waktu yang cukup lama, untuk mengurus ATM yang terindikasi berpeluang menjadi sasaran kejahatan perbankan.  (Uul EfriyantiPrayoba/EkbisNTB)
Share:

Sunday 21 January 2018

Inspektorat NTB Raih Kapabilitas APIP Level 3

Sekda NTB H. Rosiady H. Sayuthi didampingi Inspektur pada Inspektorat NTB Ibnu Salim dan pejabat Inspektorat memberikan pengarahan pada staf Inspektorat Provinsi NTB, Jumat (19/1/2018) 

Suatu perjuangan tidak akan pernah sia-sia, terlebih jika didasari optimisme dan semangat pengabdian yang tinggi. Demikian pula keberhasilan meningkatkan kapabilitas APIP mencapai level 3 di institusi pengawasan internal Pemerintah Provinsi NTB tidaklah diraih begitu saja, melainkan melalui proses yang berliku dan panjang. Kapabilitas APIP adalah suatu kemampuan atau integritas yang harus dimiliki oleh setiap APIP dalam menunaikan peran pengawasan secara efektif dan efisien. Kapabilitas itu terdiri dari tiga unsur yang saling terkait yaitu kapasitas, kewenangan dan kompetensi SDM.
Inspektur Provinsi NTB, Ibnu Salim, SH. M.Si mengakui bertahun tahun lamanya, kapabilitas APIP di Inspektorat Provinsi NTB selalu berada di level 1 dan level 2 saja. Kapabilitas yang demikian menyebabkan para auditor atau APIP di Inspektorat dipandang sebelah mata dan tidak bergigi.
Menurutnya kapabilitas level 1 dalam penilaian kualifikasi APIP merupakan kategori terendah. Sebab pada level 1, APIP belum mampu memberikan jaminan atas proses tata kelola sesuai peraturan dan belum dapat mencegah korupsi.
Jadi APIP pada level ini, kata Abah Ibnu sapaan akrabnya hanya mampu melakukan pemeriksaan biasa. Namun pada Kapabilitas level 2 sudah sedikit lebih maju, yakni APIP sudah mampu menjamin proses tata kelola sesuai dengan peraturan dan mampu mendeteksi terjadinya korupsi. Hanya pada level inilah  APIP kita berada, dan bertahun-tahun lamanya, ujar Inspektur yang pernah merangkap sebagai Penjabat Bupati Lombok Tengah itu saat memberikan kata pengantar pada acara pembekalan dan pengarahan dari Sekda NTB, Ir. H. Rosiady Sayuti, M.Sc.P.hD kepada seluruh ASN Inspektorat Provinsi NTB, Jumat (19/1-2018).
Ia mengungkapkan untuk mencapai kapabilitas  APIP level 3  yakni APIP yang sudah memiliki kualifikasi kemampuan dan ilmu untuk  menilai sisi efisiensi, efektivitas dan keekonomisan suatu kegiatan, serta mampu memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pada seluruh OPD, dibutuhkan perjuangan panjang  sekaligus pengorbanan dan kerja keras dari seluruh jajarannya. 
Pengorbanan yang dimaksud Abah Ibnu adalah komitmen bersama untuk mau meninggalkan mindset dan cultureset yang cenderung mengartikan tugas APIP sekedar untuk mencari kesalahan semata. Bahkan bekerja sekedar untuk menggugurkan kewajiban semata. Padahal APIP sebenarnya juga punya peran besar  untuk membetikan bimbingan, konsultasi dan menawarkan solusi untuk menuju kebaikan, ujarnya.
Oleh karena itu, sejak diberi amanah sebagai Inspektur oleh Gubernur TGB, ia mengaku  aspek prioritas yang digarapnya adalah  pembenahan dan penguatan pada aspek-aspek fundamental yang dibutuhkan untuk pengawasan intern yang efektif di sektor publik. Yakni memperkuat, meningkatkan, mengembangkan kelembagaan, tata laksana/ manajemen dan kemampuan sumber daya manusia APIP sehingga memiliki  kapabilitas yang tinggi untuk mampu menjakankan tugas dan fungsi pengawasan intern yang kuat dan efektif.

‘’Alhamdulillah, ikhtiar itu kini mulai menampakkan hasil yang membuat APIP Inspektorat NTB semakin percaya diri (pede) dan kian bertaring dalam mengawal ikhtiar reformasi birokrasi bersih dan melayani yang dicanangkan Gubernur TGB dalam visi misi pemerintahannya,’’ ungkap Abah Ibnu. (Rilis Inspektorat)
Share:

Sunday 14 January 2018

Bawa Potasium, Warga Korea Selatan Diamankan Polisi di Lombok Tengah

Potasium (dokumentasi : Bukalapak.com)
Seorang warga negara Korea Selatan, Jungchun Kuk (62) diamankan anggota Polres Lombok Tengah (Loteng), Rabu (10/1). Pria yang bertempat tinggal di Denpasar ini diamankan setelah kedapatan membawa satu drum potasium. Belum diketahui peruntukan potasium tersebut.

Informasi yang diperoleh Suara NTB, Jumat (12/1/2018), pelaku diamankan di Dusun Nangkanya Desa Prabu Kecamatan Pujut. Awalnya, polisi mendapat informasi kalau ada warga negara asing yang aktivitasnya cukup mencurigakan. Polisi kemudian bergerak begitu mendapat informasi tersebut.

Sekitar pukul 13.00 wita, polisi mendapati pelaku sedang menaikkan potasium tersebut ke dalam mobil yang dibawanya. Saat ditanya aparat, pelaku mengaku hendak mengantar potasium tersebut rencananya ke rumah Hurni, di Dusun Bangkang desa setempat. Karena curiga atas apa yang dibawanya, polisi kemudian mengamankan pelaku ke Mapolres Loteng.

Pjs. Kasubag Humas Polres Loteng Aipa Taufik, seizin Kapolres Loteng, AKBP Kholilur Rochman, S.H.SIK.M.H., menjelaskan, fokus penyelidikan pihaknya terkait peruntukan potasium tersebut. Termasuk aktivitas yang dilakukan warga negara asing bersangkutan. 

Pihaknya curiga warga negara asing ini melakukan aktivitas terlarang di wilayah hukum Polres Loteng, mengingat, penggunaan potasium tidak sembarang. Penggunaan potasium dilakukan hanya untuk kegiatan-kegiatan tertentu saja.

Terkait dokumen kependudukan, pelaku merupakan pemegang paspor M72280638 dengan masa berlaku sampai Oktober tahun 2023 mendatang. Sedangkan untuk Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas) masih berlaku sampai Bulan Mei tahun 2018 mendatang. “Sementara kasusnya masih kita kembangkan,”  tegasnya. (Munakir/Lombok Tengah)
Share:

Tuesday 26 December 2017

Cari Siput, Empat Warga dalam Satu Keluarga Meninggal Tersetrum di Lombok Timur

 Jenazah empat warga yang jadi korban tersengat listrik di Dusun Larangan Desa Pijot Kecamatan Keruak Lombok Timur saat dievakuasi dari lokasi kejadian, Senin (25/12/2017).
Nasib naas menimpa satu keluarga di Dusun Larangan Desa Pijot Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Empat warga tewas setelah tersengat aliran listrik ketika ke empatnya sedang mencari siput di sawah dekat rumahnya. Ke empat korban merupakan kedua orang tua dan dua anaknya.

Kejadian tersebut terjadi pada Senin (25/12/2017) sekitar pukul 10.00 wita. Adapun jumlah korban yang meninggal akibat kejadian ini sebanyak empat orang, di antaranya, Haeriah, (35) seorang ibu rumah tangga, Inaq Sanah (50), ibu rumah tangga, Amaq Sanah, (55) dan Ikmattullah, (30). Ke empat korban berasal dari Dusun Larangan Desa Pijot Kecamatan Keruak. Ke empat korban diketahui masih memiliki satu hubungan darah atau satu keluarga.

Kronologis kejadian, yang menimpa empat warga Desa Pijot yakni, ketika ke empat korban sedang mencari siput di salah satu sawah. Saat itu, tanpa mereka sadari kabel aliran listrik milik PLN yang melintas atau tiangnya berada di areal sawah milik korban terkelupas.

Selanjutnya korban atas nama, Inaq Sanah menurut keterangan saksi pertama kali memegang tiang listrik selanjutnya disengat. Rekan korban yang saat itu melihat korban tersengat dan kemudian langsung membantu, akan tetapi korban yang lainya ikut tersengat listrik dan ke empatnya meregang nyawa di tempat. Dengan melihat kejadian tersebut, saksi langsung meminta bantuan warga akan tetapi dari warga pun tidak berani untuk menghampiri TKP, karena pada saat itu aliran listrik masih menyala. "Korban meninggal empat orang, ibu dan bapak serta dua orang anaknya," terang Kapolsek Keruak, Iptu. Arif Budiman.

Atas bantuan warga yabg bisa mematikan arus listrik di TKP, sehingga aliran listrik dapat padam dan warga bersama anggota Koramil dan kepolisian Keruak yang berada di tempat kejadian membantu untuk mengevakuasi ke 4 korban. Arus listrik sangat cepat sengatannya disebabkan keadaan cuaca saat itu sedang hujan gerimis dan air sawah sangat besar di tempat kejadian. "Dugaan sementara, kabel terkelupas akibat gesekan, sehingga aliran listrik menjalar ke tiangnya,"ujarnya.

Kapolres Lotim, AKBP. M. Eka Fathurrahman, SIK, membenarnya tewasnya empat warga Desa Pijot Kecamatan Keruak lantaran tersengat listrik saat berada di sawah. Ke empat korban kemudian dimakamkan di pemakaman desa setempat, Selasa (26/12/2017). (Yoni Ariadi/Lombok Timur)
Share:

Thursday 26 January 2017

Isak Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Ilham di Lombok Timur

Para pelayat membawa jenazah Ilham Nurpadmi Listiadi di peristirahatan terakhir di pemakaman Desa Pringgasela Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur. 
TANGIS histeris pecah menyambut kedatangan jenazah almarhum Ilham Nurpadmi Listiadi (20), mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang diduga menjadi korban penganiayaan seniornya dalam kegiatan Diksar Unisi. Jenazah Ilham tiba di rumah duka, Rabu (25/1/2017) sekitar pukul 09.30 Wita di RW Rapi Gubuk Barat, Desa Pringgasela Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur (Lotim).
Jenazah Ilham tiba diangkut mobil ambulans dari arah Desa Rempung sontak menarik perhatian masyarakat sekitar yang sejak pukul 06.00 Wita sudah menanti kedatangan jenazah putra ke empat  pasangan Syafi'i-Syafa’ah ini. Bahkan, beberapa anggota keluarga terlihat lemas tidak bisa membendung tangis begitu peti jenazah Ilham tiba.
Padli, kakak kandung korban beberapa kali berteriak histeris melontarkan kata-kata supaya para pelaku penganiayaan diproses hukum dan diusut tuntas dengan seadil-adilnya. Sementara Syafi'i, ayah korban ketika dikonfirmasi sangat menyayangkan insiden kekerasan yang terjadi dalam kegiatan Mapala itu. Terkait dengan insiden itu, ia meminta supaya kegiatan Mapala sebaiknya dibubarkan dari kampus tersebut karena tidak ada manfaatnya. Termasuk untuk mencegah kembali terjadinya korban jiwa.
Menurut Syafi'i, di mata keluarga almarhum Ilham merupakan sosok anak yang baik dan berbakti kepada orang tua. Ilham juga anak yang pendiam. Termasuk, Ilham merupakan sosok pemuda yang pandai bergaul. Sebelum melanjutkan pendidikannya ke UII Yogyakarta dengan mengambil Fakultas Hukum Internasional (HI), korban sebelumnya mengenyam pendidikan di SDN 3 (saat ini SD 6) Pringgasela, kemudian di SMPN 1 Pringgasela serta SMAN 2 Mataram.
Selain itu, pihak keluarga juga sangat menyayangkan tidak adanya pihak dari organisasi Mapala tersebut yang hadir saat korban dirawat di di Rumah Sakit (RS) Bethesda Yogyakarta sampai dilakukan proses pemulangan jenazah korban. ‘’Kita sangat sesalkan dan sayangkan insiden ini, kekerasan dalam dunia pendidikan terjadi hingga menimbulkan korban jiwa. Sebaiknya Mapala itu dibubarkan karena tidak ada manfaatnya,’’ harapnya.
Sementara, pantauan Suara NTB dalam proses pemakaman jenazah Ilham yang dilakukan di pemakaman umum Desa Pringgasela Ba’da salat dzuhur siang kemarin, setelah sebelumnya salat jenazah di rumah duka dan di Masjid Akbar Jami'atul Qudsiah Pringgasela.
Suasana duka kembali terlihat di lokasi pemakaman. Syafa’ah, ibu kandung Ilham terlihat lemas dan sempat pingsan saat menyaksikan secara langsung anaknya dikebumikan. Ratusan pelayat yang hadir juga turut meneteskan air mata di tengah gerimis hujan yang mengiringi kepergian Ilham menuju peristirahatan terakhirnya. (Yoni Ariadi/Suara NTB) 
Share:

Meninggalnya Mahasiswa UII Asal NTB, Wagub NTB Minta Pertanggungjawaban Pihak Kampus

Jenazah Ilham Nurpadmi Listiadi saat tiba di rumahnya di Gubuk Barat Desa Pringgasela Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur.

Ilham Nurpadmi Listiadi (20) mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang meninggal setelah mengikuti pendidikan dasar dan latihan bertajuk Great Camping di Tawangmangu, Karanganyar Jawa Tengah Yogyakarta ditanggapi Wakil Gubernur (Wagub) NTB H. Muh. Amin, SH, MSi. Kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (25/1/2017), wagub menyayangkan masih adanya kekerasan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dalam proses pendidikan di kampus.
‘’Yang jelas, pihak kampus harus bertanggung jawab pada kasus ini. Ini masih saja ada kekerasan. Ini kan mahapala, tidak seharusnya seperti itu,’’ ujarnya prihatin.
Dalam hal ini, ujarnya, Rektor UII tidak boleh lepas tanggung jawab atas kasus yang terjadi. Apalagi sampai jatuhnya beberapa korban jiwa. Kejadian ini, lanjutnya, kembali berulang setelah beberapa waktu lalu ada salah satu taruna di STP Pelayaran yang juga jadi korban kekerasan senior terhadap juniornya. Dalam memberikan pelatihan, tidak mesti dengan cara-cara kekerasan, tapi harus sifatnya mendidik. Sistem perpeloncoan harus dihapuskan dari sistem pendidikan di Indonesia, khususnya di perguruan tinggi.
Dalam menegakkan disiplin di kalangan mahasiswa atau anggota organisasi kemahasiswaan di kampus, ujarnya, tidak perlu dengan cara-cara kekerasan. Ada cara yang lebih mendidik dan lebih baik, sehingga tidak jatuh korban jiwa. ‘’Tindak kekerasan di kampus harus dihapuskan,’’ ujarnya.

Terkait dengan meninggalnya Ilham Nurpadmi Listiadi asal Gubuk Barat Desa Pringgasela Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur (Lotim), wagub berencana menjenguk keluarga dalam beberapa hari ke depan. ‘’Insya Allah, kalau ada waktu, pas sembilan hari, saya akan coba ke sana,’’ janjinya. (Marham) 
Share:

Wednesday 31 August 2016

Ketika Gatot Brajamusti Berperan sebagai Pemberantas Narkoba

Poster Film DPO yang dibintangi Gatot Brajamusti

FILM Detachment Police Operation (DPO) yang diproduksi oleh Brajamustifilms bersama Putaarfilms baru saja tayang di Bioskop XXI Lombok Epicentrum Mall. Gatot Brajamusti yang membintangi film tentang pemberantasan gembong narkoba itu, justru  langsung ditangkap gabungan Polres Mataram, Polres Lombok Barat dan Satgasus Mabes Polri, Minggu (28/8/2016) malam di Hotel Golden Tulip Mataram Lombok.
Film DPO yang dibintangi Gatot Brajamusti tayang di bioskop, Minggu (28/8/2016). Usai pemutaran film, artis senior kelahiran Sukabumi, Jawa Barat ini ditangkap karena diduga melakukan pesta sabu di sebuah hotel.
Keberadaan film fiksi dan fenomena penangkapan artis atas keterlibatan narkoba ini benar – benar terkesan seperti dunia fiksi yang menjadi kenyataan. Dalam Film tersebut, Gatot Brajamusti berperan sebagai Kapten Sadikin. Ia memimpin tim khusus yang melakukan operasi penangkapan kartel narkoba kelas kakap.
Dalam sinopsisnya, gembong narkoba tersebut dipimpin oleh tokoh bernama Satam. Ia merupakan sosok pemimpin gembong peredaran narkoba yang sejak lama diincar oleh Interpol. Tim elite beroperasi pimpinan Kapten Sadikin itu merupakan pasukan khusus yang menangani kasus kriminal kelas berat di Indonesia. Tim ini menyusun rencana dan strategi penangkapan DPO incaran Interpol tersebut. Akhirnya, tim elite dalam film yang akan tayang secara komersil pada 15 September ini berhasil melumpuhkan pergerakan gembong yang mengedarkan barang haram tersebut. Satam akhirnya ditangkap dan dimasukkan ke penjara bersama sejumlah anak buahnya. (Sahmat Darmi)

Share:

Wednesday 24 August 2016

Brama Kumbara Siap Bela Kepentingan Masyarakat

Pengurus dan anggota LSM Brama Kumbara saat membahas mengenai pengawasan proyek di Mataram beberapa waktu lalu. 
Dalam upaya membantu masyarakat di berbagai bidang, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Berantas Mafia Hukum Bela Rakyat (Brama Kumbara) siap hadir sebagai tempat alternatif tempat curahan hati (curhat) masyarakat. Brama Kumbara siap menyalurkan dan mencarikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Demikian disampaikan Ketua LSM Brama Kumbara, H. Darmayakti, SH, dalam siaran pers yang diterima Minggu (21/8/2016). Brama Kumbara, lanjutnya, dalam menyelesaikan masalah mengedepankan asas musyawarah mufakat atau kekeluargaan melalui pola mediasi sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW. Jika secara musyawarah tidak bisa diselesaikan akan diselesaikan lewat jalur hukum.  
LSM Brama Kumbara, ujarnya, terdiri dari lima biro. Pertama, Biro Konsultasi Hukum dan Advokasi, Biro Konsultasi Laporan Keuangan dan Perpajakan, Biro Pemerhati Lingkungan Hidup, Biro Layanan Sosial Kemasyarakatan dan Biro Kerjasama dan Usaha.
Dalam operasionalnya di lapangan, tambah Darmayakti, Brama Kumbara mengadakan kerjasama yang baik dan menguntungkan dengan semua pihak, baik pemerintah dan swasta. Hal ini sesuai dengan pasal 3 (poin F) Anggaran Dasar LSM Brama Kumbara. ‘’Di Pasal 2 Anggaran Dasar LSM Brama Kumbara, lembaga ini berdasarkan falsafah Indonesia, yakni Pancasila, UUD 1945 dan GBHN,’’ terangnya.
Adapun tujuan dari LSM Brama Kumbara ini, lanjutnya, adalah membantu pemerintah dalam menangani masalah kesejahteraan sosial , ekonomi, agama, kesehatan, pendidikan dan hukum dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa secara keseluruhan. Selain itu, turut menanggulangi dan mengatasi permasalahan sosial kemasyarakatan bersama pemerintah menuju masyarakat yang adil, makmur an sejahtera lahir dan batin.
Tidak hanya itu, pihaknya akan mengkaji, menganalisa serta mengembangkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berorientasi pada pengamalan nilai-nilai Islam, sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.  LSM Brama Kumbara, akan melakukan pengembangan dan pembinaan usaha kecil yang mandiri, dalam arti menuju ke arah peningkatan sumber daya manusia dan peningkatan taraf hidup masyarakat yang madani serta adil dalam kemakmuran, makmur dalam keadilan. Termasuk, ikut serta memberikan informasi yang benar pada masyarakat melalui media informasi.
‘’Yang jelas, moto Brama Kumbara adalah ‘’Aiq meneng empaq bau tunjung tilah’’. Artinya, menyelesaikan tanpa menimbulkan masalah baru atau dengan kata lain aman dan damai,’’ terangnya (*)


Share:

Wednesday 17 August 2016

Gubernur NTB Serahkan Remisi pada Warga Binaan di Lapas Mataram

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi menyerahkan remisi pada warga binaan di Lapas Mataram, Rabu (17/8/2016)

Sebanyak 876 orang narapidana penghuni lembaga pemasyarakatan di seluruh wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat mendapatkan remisi dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-71, dengan perincian sebagai berikut: 858 orang remisi sebagian, 18 orang remisi seluruhnya/langsung bebas, dan 13 orang remisi tambahan. Hal tersebut dilaporkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Provinsi NTB Sevial Akmily, SH., MH pada saat upacara pemberian remisi di lapas IIA Mataram, Rabu (17/8/2016).
Pada kesempatan itu, Sevial Akmily juga menyampaikan pemecahan rekor dunia oleh MURI dalam menyanyikan lagu indonesia oleh warga binaan sebanyak 192.000 orang secara serentak seluruh Indonesia. “Saya ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam memberikan bantuan dalam pelaksanaan pembinaan warga binaan pemasyarakatan, seperti bimbingan teknis kepada warga binaan,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Kementerian Hukum dan Ham dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Gubernur NTB Dr. TGH M Zainul Majdi selaku inspektur upacara menyampaikan proklamasi kemerdekaan merupakan titik tertinggi dari perjuangan bangsa Indonesia. “Rasa syukur dalam memperingati kemerdekaan adalah milik segenap lapisan masyarakat khususnya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), sebab memberikan perlakuan yang manusiawi kepada WBP merupakan kewajiban kita sebagai warga yang beradab,” ucap Gubernur. Melalui remisi ini diharapkan dapat mempercepat proses kembalinya narapidana dalam kehidupan masyarakat yang akan memperbaiki kualitas hubungan antara narapidana dengan keluarganya.
Kemenhumkan mengeluarkan instruksi untuk mendukung program pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap, serta penyalahgunaan narkoba di lapas/rutan dengan cara melakukan pembinaan dan pengawasan secara terus-menerus melalui koordinasi aktif oleh pemangku amanah, sehingga semoga semua lapas dan rutan menuju kondisi zero narkoba dan zero handphone.
Lebih lanjut, Gubernur Menyampaikan Pos Bantuan Hukum di rutan dan lapas seluruh Indonesia adalah amanah konstitusi bahwa setiap warga negara berhak atas persamaan hukum dan diperlakukan adil, tidak terkecuali para tahanan dan narapidana. “Saya berharap pos bantuan hukum dalam memberikan pelayanan bantuan hukum berdampak positif terhadap optimalisasi penyelenggaraan bantuan hokum di lapas dan rutan,” harapnya.
Tak lupa juga Gubernur NTB mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah melaksanakan upaya pembinaan  warga NTB dan menyampaikan selamat kepada WBP yang mendapat remisi. “Inilah tanda bahwa Negara punya perhatian dan telah menunaikan hak kepada warga binaan.,” ujarnya.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur menyampaikan orang yang bertobat adalah seperti orang yang tidak pernah salah. Jika memiliki kehendak kuat untuk memperbaiki diri, Insya Allah Tuhan Yang Maha Kuasa akan memberikan bekal yang luar biasa untuk kehidupan kita selanjutnya.  Cobaan secara khusus dalam suatu penjara pada akhirnya akan meningkatkan derajat seseorang. “Oleh karena itu, saya mengajak kepada WBP untuk memaknai keberadaan di tempat ini sebagai suatu kesempatan untuk menata masa depan yang lebih baik lagi,” pungkasnya.

Serangkaian upacara Gubernur langsung menyalami warga binaan yang ikut upacara dan meninjau lapas, serta mengunjungi pusat rehabilitasi narkoba di dalam Lapas IIA Mataram. (*)
Share:

Thursday 4 August 2016

Bertanding di MTQ Nasional, Taruna Akpol, Siapa Takut?


 
Brigadir Taruna Farhan Arif Sumawiharja dari Jawa Tengah
Pria tegap berbaju dinas kepolisian berkejaran dengan waktu. Tangannya berebut menekan tombol-tombol huruf mesin ketik analog. Sesekali memutar gindaran kertas membuat baris baru. Matanya sibuk mengutip buku-buku referensi yang sudah berantakan di sisi kiri dan kanannya.
BRIGADIR Taruna Farhan Arif Sumawiharja, adalah satu di antara 12 peserta mata lomba Musabaqah Makalah Ilmiah Al Quran yang tengah berkompetisi di babak semifinal, Selasa (2/8/2016).
Mewakili Kafilah Provinsi Jawa Tengah, taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Magelang Angkatan 2013 itu berjuang memperebutkan enam tempat di babak akhir.
“Motivasi saya bukan untuk menang atau juara. Tapi saya mau memberi pembuktian. Memperbaiki citra Polri yang sampai saat ini masih belum penuh dipercaya masyarakat,” ungkapnya di sela-sela waktu istirahat siang.
“Kehadiran saya di sini membawa pesan bahwa itu hanya segelintir oknum yang perlu diluruskan. Imbasnya Polri semakin sulit dekat dengan masyarakat,” imbuh pria kelahiran Tangerang Selatan, 8 Agustus, 22 tahun silam itu.
Makalah ilmiah yang disusunnya memang tak jauh dari kiprah aparat kepolisian. Namun, menurut dia, justru itu karya yang harus ia hasilkan. Sebab, nilai-nilai Al Quran sudah senafas dengan cita-cita Polri yang dikumandangkan dalam Undang-undang maupun doktrin.
Ia mencontohkan, dalam babak penyisihan pada Minggu (31/7/2016) lalu, ia menggodok gagasan tentang implementasi Catur Prasetya Polri dalam perspektif Al Quran. Menjabarkan tema lomba yang dibuat dewan hakim.
“Doktrin Catur Prasetya itu apabila dijalankan dengan sungguh-sungguh, mampu mendongkrak kinerja Polri,” terangnya penuh semangat. “Ini yang selama ini belum mampu dihayati dan diimplementasikan dengan baik. Makanya cuma jadi isapan jempol belaka.”
Ia menyayangkan masih saja ada anggota korps Bhayangkara yang menyepelekan doktrin itu. Ia membeberkan bukti berupa masih adanya pelanggaran disiplin bahkan pidana yang dilakukan oknum polisi.
Belum lagi cemoohan masyarakat tentang polisi yang diduga terlibat gembong narkoba, seperti didengungkan Freddy Budiman, terpidana yang dieksekusi mati akhir pekan lalu di Lapas Nusakambangan.
“Ada beberapa yang menganggap itu (doktrin) biasa. Namun, apabila Al Quran dipedomani, itu mampu mendorong keinginan anggota untuk meningkatkan kinerja,” kata lulusan Pondok Pesantren Daar El-Qolam Nahdlatul Ulama, Banten itu.
Salah satu poin Catur Prasetya, sambung Farhan, di antaranya memelihara perasaan tenteram dan damai. Polisi yang mengemban tanggung jawab itu mewujudkannya dalam pemeliharan keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Memang itu amanat konstitusi. Tapi dalam pelaksanaannya, harus ada sinkronisasi harmonis antara masyarakat dan aparat kepolisian,” jelasnya.
Menurut dia, hal itu bakal sulit terwujud apabila polisi belum mampu menunjukkan diri bahwa memang pantas dipercaya masyarakat.
“Bagaimana bisa Polri menjaga tanpa partisipasi masyarakat. Tetapi partisipasi itu akan tumbuh apabila Polri sudah mendapat simpati masyarakat,” kata Farhan.
Ia menjabarkan, upaya Polri itu diwujudkan dengan secara profesional memberi kepastian hukum. Setiap penanganan kasus disinergikan dengan lembaga APH lain. “Polisi menyidik. Kejaksaan menuntut. Pengadilan memutus vonis,” urainya.
Farhan bertekad, implementasi gagasan dalam makalahnya itu bakal menjadi pedomannya ketika lulus Akpol nanti. Saat pengabdiannya kepada masyarakat dijewantahkan secara nyata dalam berdinas Polri.
“Saya tidak punya keinginan karya saya ini dapat merubah kepolisian secara garis besar, karena ini terkait mental jadi prosesnya panjang. Setidaknya ini menjadi cambukan untuk saya sendiri, atau rekan-rekan saya sesama taruna, terangnya. (Wahyu Widiantoro)
Share:

Wednesday 20 July 2016

Perdamaian, Langkah Menangkal Radikalisme dan Terorisme

Wagub NTB H. Muh Amin, Wakil Ketua MK Anwar Usman saat menghadiri Anti Radikalisme dan Terorisme di Kota Bima

Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si, menyampaikan pesan perdamaian harus disampaikan kepada masyarakat sebagai salah satu langkah untuk menangkal radikalisme dan terorime.
“Menurut pemahaman kami, radikalisme berawal dari pemahaman agama yang dangkal, disertai dengan kondisi kehidupan sosial yang tidak adil. Maka akan muncul tindakan-tindakan yang merugikan tatanan kehidupan sosial yang ada. Maka pesan-pesan perdamaian harus terus digalakkan,ungkap Wagub saat Deklarasi Anti Radikalisme dan Terorisme di Lapangan Serasuba, Kota Bima, Selasa (19/7/2016).
Kegiatan yang diinisiasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Provinsi NTB tersebut dihadiri Wakil Ketua Mahkamah Konsitusi, Anwar Usman SH MH, Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayor Jend. Abdurrahman dan Tokoh Agama Pusat, Prof.Dr. H. Ahmad Thib Raya.
Hadir juga saat itu Walikota Bima, H.M. Qurais, Bupati Bima, Indah Damayanti Putri, Bupati Dompu, H. Bambang M. Yasin, seluruh unsur FKPD, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan pemuda.
Saat itu, wagub menyampaikan selain menyampaikan pesan perdamaian, seluruh unsur harus mampu membangun tatanan ekonomi yang baik serta menciptakan demokrasi yang utuh. Hal ini menurut wagub mampu melahirkan pemimpin yang peduli pada pembangunan, sehingga tidak ada lagi ruang bagi beberapa pihak untuk mengacaukan keadaan.
“Pemerintah daerah beserta seluruh unsur akan berupaya menciptakan kesejahteraan masyarakat. Upaya persuasif juga terus dibangun untuk mencari dan menjaring aspirasi yang utuh,” jelas wagub di hadapan ratusan pejabat lingkup Pemprov NTB, Kota Bima dan Kabupaten Bima.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Anwar Usman memberi apresiasi event tersebut serta mengimbau seluruh elemen masyarakat agar menolak dan menutup akses yang berorientasi pada paham dan aksi terorisme.
Masyarakat juga diminta siap turut serta dalam pencegahan segala paham dan aksi radikalisme di di berbagai daerah, khususnya di Bima. “Paham radikalisme dan terorisme harus disingkirkan. Namun untuk memerangi paham semacam itu sangat dibutuhkan kerja sama semua elemen. Terutama masyarakat harus bantu satu sama lain untuk mencapai keamanan, kemakmuran dan kebersamaan,” tutur Anwar.
Menurut Anwar, deklarasi anti-radikalisme itu merupakan salah satu upaya dan komitmen masyarakat dan pemerintah untuk berjuang bersama mewujudkan masyarakat yang aman, damai dan sejahtera. “Saya berharap terorisme tidak terjadi di wilayah Bima, sehingga masyarakat merasa nyaman dan aman beraktivitas,” harapnya. (*)


Share:

Monday 27 June 2016

Wagub NTB Tegaskan Tidak Ada Ampun bagi Pelaku Kejahatan Narkoba

Wagub NTB H. Muh. Amin memberikan sambutan pada peringatan HANI 2016

WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, MSi, menegaskan, tidak ada ampunan bagi pelaku kejahatan narkoba. Mengingat ancaman narkoba saat ini sudah menjalar ke berbagai level masyarakat.
"Bahkan, kalau ada PNS yang terbukti memakai narkoba, langsung dipecat. Karena aparat pemerintah itu harus sehat dan jauh dari hal-hal yang merugikan diri dan bangsa," ungkap wagub saat menghadiri Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), di Tugu Bumi Gora, Jalan Udayana Mataram, Minggu (26/6/2016).
Kegiatan yang digagas BNN Provinsi NTB ini dihadiri unsur FKPD NTB, Bupati Lombok Barat, Wakil Walikota Mataram, tokoh masyarakat dan pelajar. Peringatan HANI 2016 mengambil tema mendengarkan suara hati anak-anak dan generasi muda merupakan langkah awal untuk membantu mereka tumbuh sehat dan aman dari penyalahgunaan narkoba. Peringatan tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian berbagai pihak dalam upaya penanggulangan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di masyarakat.

Wagub yang hadir bersama istri, Hj. Syamsiah Muh. Amin menegaskan permasalahan narkoba merupakan tanggung jawab bersama, baik pencegahannya maupun rehabilitasi bagi pecandu narkoba.
Wagub NTB H. Muh. Amin tinjau stand Perbakin NTB di acara HANI 2016
"Berbagai upaya terus kita lakukan, baik oleh BNN maupun pemerintah daerah. Yang kita lakukan tidak hanya merehabilitasi, namun yang penting adalah pencegahan. Dan yang masyarakat memiliki peranan penting di situ, dengan tidak memberikan ruang bagi para pengedar," tegas orang nomor dua di NTB tersebut.
Karena itu, wagub meminta seluruh masyarakat untuk mewaspadai peredaran narkoba saat ini. Wagub menilai, saat ini masyarakat harus berani melaporkan para pengedar narkoba, meski harus mendapat ancaman dari pengedar tersebut.
Selain itu, Wagub menyampaikan berdasarkan survei nasional menunjukkan penyalahgunaan narkotika di Indonesia cenederung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.  Pada survei tahun 2015, angka prevelensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia sebanyak 2,20 persen atau lebih dari empat juta orang, terdiri dari penyalahguna coba pakai, teratur pakai, maupun pecandu,” jelasnya saat membacakan sambutan Kepala BNN Indonesia.
Dari itu, menurut Wagub terdapat beberapa permasalahan yang perlu menjadi perhatian dan kerja keras semua pihak. “Permasalahan pertama adalah permasalahan di bidang pencegahan, yaitu masih sulitnya menyamakan presepsi dari beberapa lembaga/kementerian pemerintah dalam ikut mendukung upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba,” jelasnya.
Selain itu, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat masih menjadi masalah, yaitu belum adanya sinergi antar kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha dan lembaga ke masyarakat dalam upaya pencegahan. Termasuk, belum maksimalnya penanganan kawasan merah yang menjadi sarang peredaran narkoba.
“Kami tetap berusaha menjaga spirit nasionalisme dan patriotisme dalam menjaga kedaulatan hukum negara dengan menegakkan peraturan dan hukum yang berlaku dan bukan menjadi bagian dari kejahatan tersebut,” ujarnya.
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive