Be Your Inspiration

Friday 19 February 2016

Ubah Sampah Plastik Jadi Barang Cantik Bernilai Ekonomis

Tas dari sampah plastik yang dibuang produksi I
bu rumah tangga di Mataram NTB

SEBAGIAN  besar masyarakat  mungkin menganggap sampah adalah benda yang harus disingkirkan, namun  bagi Ibu-Ibu Rumah Tangga (IRT) dan pemuda/pemudi di Lingkungan Banjar Kecamatan Ampenan Kota Mataram, sampah  dijadikan  sumber kehidupan.  Mereka yang sebagian besar didominasi IRT  itu  mampu mengubah sampah rumah tangga yang  kotor menjadi barang cantik hingga bernilai ekonomis.

Harus diakui, sampah merupakan masalah terbesar yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dan sampai saat ini masalah tersebut belum bisa terselesaikan.Hal itulah  yang membuat hati masyarakat Banjar tergerak untuk memanfaatkan sampah plastik sebagai produk yang memiliki nilai jual.
Inilah sampah plastik yang diolah menjadi barang bernilai jual tinggi.

“Di tangan  ibu-ibu inilah  sampah-sampah plastik bekas  kemasan minuman, seperti kemasan kopi, teh, deterjen , diubah menjadi topi, dompet, bunga, karpet, kasur, ransel sekolah  hingga tas wanita,” tutur Pembina Bank Sampah Kardus Banjar,  Maya Sarmita  Amra, belum lama ini.


Maya yang juga Ketua Tp PKK Kelurahan Banjar  menjelaskan  ide kreatif itu muncul sejak tahun 2012, tepatnya saat suaminya, Muzakir Walad menjabat sebagai Lurah Banjar. Hal ini didasari banyaknya sampah organik dan non organik  yang memenuhi aliran  sungai di lingkungan sekitar  memunculkan ide masyarakat setempat untuk merubah sampah menjadi sesuatu barang cantik yang bisa dijual.

Dan hasil dari  ide kreatif masyarakat itu, lanjutnya, benar-benar  menghasilkan berkah bagi masyarakat setempat. Selain mengurangi sampah  di Lingkungan Banjar, masyarakat di sekitar juga merasakan berkahnya  dari hasil kerajinan  bekas  sampah plastik itu.

Untuk  mengerjakan satu produk  masing-masing  orang bisa menghasilkan empat hingga  sepuluh produk. Itu artinya  setiap orang bisa  menghasilkan uang  Rp 500 ribu hingga  Rp 2 juta per bulan, sebab setiap produk bisa dihargai  Rp  50 ribu hingga  Rp 200 ribu.

Keberkahan hasil  sampah plastik itu  tidak  saja dirasakan  masyarakat Banjar,  namun semua  masyarakat NTB lainnya. Pasalnya pihaknya telah membentuk kelompok bank sampah yang  beranggotakan 40  ibu PKK  20 pemuda/pemudi di Lingkungan Banjar.  Puluhan anggota itu siap  untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat yang ingin menyulap sampah plastik jadi produk cantik yang bernilai ekonomis.

“Kita  telah  memperdayakan ibu-ibu PKK dan remaja di sini dengan dibekali keterampilan membuat kerajinan dari bekas sampah plastik. Mereka membuka  pelatihan setiap hari Selasa dan Jumat di sini (Show room Bank Sampah),” jelasnya.

Maya berharap keberadaan  bank sampah dapat mewujudkan  Kampung Banjar sebagai kampung ekonomi wisata, sehingga produk yang dihasilkan dari sampah plastik bisa dijadikan suvenir wisata ekonomi Kampung Banjar. (Affandi)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive