Be Your Inspiration

Friday 26 February 2016

Legenda Mata Air Sari Gangga (17)

 Pangeran Kumara pun bangkit dari tempat duduknya. Dirinya kemudian melangkah menuju taman kerajaan. Di kejauhan, Pangeran Kumara melihat sosok gadis cantik sedang duduk melamun sendirian.

"Puspa Wangi," gumamnya. "Awas akan kukejutkan kau,"

Hi hi hi...

Hi hi hi

Puspa Wangi yang asyik melamun tiba-tiba terperanjat mendengar suara seperti suara hantu. Puspa Wangi langsung meloncat dan mencari asal suara muncul.

Pangeran Kumara yang bersembunyi di balik batu yang lokasinya tidak terlalu jauh tak kuasa menahan tawa. Sambil menutup mulutnya, Pangeran Kumara pun kembali tertawa menakut-nakuti.

Hi hi hi

Suaranya kembali terdengar dan membuat Puspa Wangi semakin takut.

"Hai gadis muda. Aku butuh darahmu. Jangan ke mana-mana!"

"Siapa kau?" tanya Puspa Wangi dengan nada ketakutan.

"Aku penghuni taman ini. Aku butuh darah segar gadis perawan," jawab Pangeran Kumara sambil tersenyum dan menampakkan diri.

‘’Sialan, kanda Kumara. Puspa pikir siapa tadi,’’ ujarnya sambil memukul punggung Pangeran Kumara.

‘’Kok Dinda ngelamun? Apa yang Dinda pikirkan?’’ tanya Pangeran Kumara penasaran. ‘’Pasti Dinda mikiran Kanda, ya?’’ tambahnya sambil duduk di dekat Puspa Wangi.

‘’Enak saja,’’ jawabnya pendek.

‘’Kalau bukan pikiran Kanda, pasti mikirin si Dagul. Iya kan?’’ tanya Pangeran Kumara sambil duduk di dekat Puspa Wangi.

Puspa Wangi tidak menjawab. Tangannya, malahan meremas-remas bunga-bunga kembang sepatu yang ada di dekatnya. Sementara, matanya mulai merah, seperti mau menangis.

‘’Ada apa? Ayo ceritakan pada Kanda?’’

Puspa Wangi kembali tidak menjawab. Dia malah memeluk Pangeran Kumara sambil menangis.  
Pangeran Kumara membiarkan Puspa Wangi melampiaskan tangisannya di pelukannya. Setelah itu, dia mengusap wajah Puspa Wangi yang basah karena air mata.

‘’Sudahlah! Nanti cerita pada Kanda,’’ ujarnya sambil menatap wajah Puspa Wangi.

‘’Kanda,’’ ujar Puspa Wangi sambil terisak.

‘’Iya. Ada apa?’’ jawab Pangeran Kumara sambil bertanya balik.

‘’Apa Kanda sudah punya pacar?’’ tanyanya.

‘’Kalau pacar masih belum punya, tapi calon kira-kira ada,’’ jawabnya sambil berseloroh.

‘’Kira-kira siapa nama calon Kanda?’’

‘’Ada deh,’’ jawab Pangeran Kumara pendek. ‘’Kenapa Dinda tanya itu,’’ tanyanya balik.

‘’Hanya pingin tahu saja,’’

‘’Apa benar seperti itu?’’

‘’Ah bohong. Tadi Dinda menangis. Pasti Dinda menangis, karena persoalan cowok ya?’’
Puspa Wangi terdiam dan tidak mau menjawab.  (BERSAMBUNG)


Share:

1 komentar:

DEMI MASA said...

Mana lanjutan ceritanya bos? kita jadi penasaran. Kayaknya bagus untuk dibukukan......

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive