Be Your Inspiration

Monday, 5 January 2015

Ketak Lombok Jadi Favorit Wanita Kelas Dunia



Proses pembuatan ketak Lombok di Dusun Nyurbaya
Desa Batu Mekar Lingsar Lombok Barat
Siapa yang tak kenal ketak. Satu jenis kerajinan tangan yang diwariskan secara turun temurun di NTB, khususnya di Pulau Lombok. Dengan berbagai macam jenis produk, ketak Lombok menjadi primadona, baik di nasional dan mancanegara. 


Anyaman ketak yang dulunya dipergunakan untuk keperluan rumah tangga di Pulau Lombok, kini menjadi asesoris utama bagi wanita karier di berbagai belahan dunia, khususnya Jepang dan Amerika Serikat. Mereka kini tak lagi gengsi membawa asesoris yang berbahan baku ketak saat beraktivitas.

Jepang sebagai negara yang sangat dikenal dengan teknologinya, merupakan negara pemesan terbanyak ketak, khususnya jenis tas. Tidak hanya itu, pemesan ketak dari Jepang langsung mengirim kain khusus dari Jepang untuk menambah indahnya produk dan membuatnya tampil beda. 


Produk Ketak berbagai jenis yang siap dipasarkan di Dusun Nyurbaya
Desa Batu Mekar Lingsar Lombok Barat

Tingginya pesanan dari Jepang membuat Mawarianti, Ketua Kelompok Kerajinan Anyaman Ketak Mawar Dusun Nyurbaya Desa Batu Mekar Lingsar bersama anggota kelompoknya harus berupaya memenuhi permintaan. Apalagi, harga barang yang dipesan khusus ke Jepang mencapai Rp 500 juta lebih dan harus diselesaikan dalam jangka waktu 3 bulan. Belum lagi pesanan dari Amerika Serikat, Hong Kong, Taiwan dan beberapa negara lainnya membuat perajin di dusun itu harus kerja ekstra keras.

Meski anggota kelompok mencapai 20 orang, masih belum mampu memenuhi pesanan produk dari beberapa negara. Untuk itu, pihaknya meminta para perajin yang tersebar di 10 dusun di luar kelompok membuat pesanan sesuai permintaan pengusaha di Jepang dan Amerika Serikat. 

Mawar -- panggilan akrabnya -- mengaku, dalam menyelesaikan satu produk membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebagai contoh, satu produk tas lengkap dengan asesorisnya membutuhkan waktu 1 minggu atau lebih. Sementara di satu sisi, mereka dihadapkan dengan banyaknya permintaan produk sejenis dari luar negeri. "Misalkan tas. Ini butuh satu minggu atau lebih, tergantung besar dan ukurannya," tuturnya di Dusun Nyurbaya Desa Batu Mekar Lingsar, Jumat (2/1/2014) lalu. 

Produk Ketak Lombok

Adapun jenis-jenis produk yang dibuat adalah tas, multi basket, tempat handuk, tempat payung, tempat tisu, tempat botol dan berbagai jenis pesanan lainnya. 

Lamanya waktu pengerjaan tidak sebanding dengan harga produk yang dibuat. Namun, bagi mereka harga satu produk yang membutuhkan waktu satu minggu, yakni Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu sudah cukup. "Tergantung rumit pembuatannya," ujarnya. 

Belum lagi, ujarnya, produk yang sudah selesai dianyam harus di-oven selama 3 hari untuk menghilangkan kadar air dan membuat produk bertahan lama. Meski demikian, mereka tetap membuat produk sesuai dengan pesanan dan berusaha menyelesaikannya tepat waktu. "Daripada kita ngerumpi dan tak jelas pekerjaannya, lebih baik kita mengerjakan ini," tutur Mawar didampingi beberapa anggota kelompok lainnya. 

Proses pengasapan ketak Lombok di Dusun Nyurbaya
Desa Batu Mekar Lingsar Lombok Barat NTB

Untuk itu, tingginya pesanan dari berbagai negara membuat mereka tetap optimis, jika usaha kerajinan yang digeluti akan memberikan masa depan yang menjanjikan. Apalagi, produk-produk yang mereka buat sudah mendapatkan penghargaan dan pengakuan secara nasional dan internasional.
Menurutnya, pengusaha di Jepang memesan produk yang sudah di-oven, sementara pemesan dari Amerika Serikat meminta produknya lebih alami atau natural. (Marham)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive