Be Your Inspiration

Wednesday 18 October 2017

Tas Batok Kelapa Ketak Buat Tampilan Anda Jadi Cantik

asesoris batok kelapa khas Lombok

SIAPA sangka batok kelapa yang banyak dianggap remeh oleh masyarakat ternyata bisa diolah menjadi kerajinan tas yang cantik. Seperti yang dilakukan Ika Asmi Susanti, pemilik dari Bale Creative yang beralamat di Jalan Transmigrasi, Majeluk, Mataram.

Ide membuat tas dari batok kelapa dan ketak ini diperolehnya saat berkunjung ke Jawa beberapa waktu lalu. “Kalau di Jawa kan tasnya terbuat dari full batok kelapa, makanya saya kepikiran kenapa tidak mengkreasikannya dengan ketak yang banyak di sini,” terangnya saat ditemui beberapa waktu lalu di bengkel kerjanya.

Selama 2 tahun ini, Ika sudah menekuni kerajinan batok kelapa. Namun, untuk tas batok kelapa dan ketak ini baru setengah tahun dimulai. Tas yang terbuat dari batok kelapa dan ketak ini, diakuinya, merupakan satu-satunya di NTB bahkan Indonesia.  “Soalnya ini baru belum ada yang buat selain saya,” klaimnya.

Bahan baku seperti batok kelapa dan ketak diperoleh Ika dari pasar terdekat. “Kalau ketak kan di sini banyak bahan bakunya, sedangkan batok kelapa saya peroleh dari langganan saya di pasar,” jelasnya.
Proses pembuatan tas batok kelapa dan ketak ini memakan waktu berbeda tergantung dari ukuran yang dibuat. “Kalau ukuran tasnya besar bisa sampai 1 minggu, tapi kalau kecil hanya butuh waktu 3 hari saja,” kata Ika.
Batok kelapa kupu-kupu
Biasanya batok kelapa dibuat menjadi bulatan-bulatan kecil terlebih dahulu sebelum dirangkai menjadi tas yang dilakukan oleh pengrajin khusus. “Desain tasnya selalu berinovasi agar banyak variasinya,” ujarnya.

Karena merupakan produk baru, tas buatan Ika ini pasarannya masih terbatas. “Saya pasarkannya lewat website dan dipajang di galeri saya sama ikut pameran,” katanya. Tetapi walau begitu, tas buatannya ini banyak diminati oleh pembeli, karena keunikannya. “Banyak yang pesan secara online, seperti dari Sulawesi untuk pemakaian pribadi,” jelasnya.

Ia sendiri di bulan Oktober akan mengikuti pameran di Jakarta untuk mengenalkan produk tasnya. Harga tas batok kelapa dan ketak ini berkisar dari Rp 150 – 400 ribu tergantung ukuran tas. “Dalam sebulan saya bisa mendapatkan keuntungan sampai Rp 3 juta untuk tas,” kata Ika.

Diakuinya prospek ke depannya sangatlah bagus karena tas ini unik. “Tetapi kita belum banyak diketahui orang serta dinas belum tahu kita, tapi tidak apa-apa karena kita ini usaha sendiri yang memang tujuannya untuk memberdayakan orang lain,”  akunya. (uul Efriyanti Prayoba)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive