Be Your Inspiration

Saturday 14 May 2016

NTB Raih ‘’MDG’s Award’’ Lima Tahun Berturut-turut

Dalam penutupan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbang) 2016, Pemprov NTB berhasil meraih penghargaan di bidang Pembangunan Milenium  atau Millennium Development Goals (MDG’s). Pemprov NTB menyabet juara I  MDGs Award lima tahun berturut-turut.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, H. Yusron Hadi, ST, MUM mengatakan, penghargaan diterima langsung oleh Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi bertempat di Istana Negara Jakarta. Acara tersebut dihadiri Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dan Wakil Presiden RI, HM. Jusuf Kalla.
Selain itu itu dihadiri juga  menteri kabinet kerja/kepala lembaga negara non departemen, para eselon 1 kementerian , gubernur dan sekda seluruh Indonesia.

‘’NTB membuat ‘’hattrick’’ dengan menyabet juara satu MDGs lima tahun berturut turut sejak tahun 2011-2015,” kata Yusron, Rabu (11/5/2016). 

Yusron menjelaskan, MDGs Award tahun  ini adalah puncak pencapaian program MDGs yang dilaksanakan di Indonesia. Mengingat  tahun  2017,  program ini akan dilanjutkan dengan program Sustainable Development Goals (SDGs).

Tahun 2015, Pemprov NTB berhasil meraih dua penghargaan di bidang Pembangunan Milenium. Penghargaan langsung diberikan Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo. Dua penghargaan yang diraih itu antara lain terbaik pertama laju pencapaian MDG’s 2012-2014 dan terbaik ketiga kategori pencapaian indikator terbanyak MDG’s.

Sementara itu tahun 2014, NTB berhasil meraih tiga penghargaan MDG’s. Yakni terbaik I pencapaian tujuan sasaran MDG’s 2013, dengan kategori kinerja pencapaian sasaran MDGs secara komulatif, terbaik pertama laju pengurangan kedalaman kemiskinan 2009-2011, dan terbaik pertama laju kinerja pencapaian sasaran MDGS 2008-2011.

Indikator penilaian yang digunakan untuk memberikan penghargaan MDG’s atau tujuan pembangunan milenium tahun 2015, terdiri dari 12 indikator terpilih yang mewakili tujuh goals dari MDG’s. Untuk goals pertama MDG’s, yakni menanggulangi kemiskinan dan kelaparan. Indikator yang dinilai adalah persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional dan indeks kedalaman kemiskinan serta proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimal yaitu di bawah 1400 kilo kalori per kapita per hari.

Untuk goals kedua, yaitu mencapai pendidikan dasar untuk semua. Indikator yang dinilai adalah angka partisipasi sekolah usia sekolah menengah pertama, SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MT’s). Goals ketiga, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Indikator yang dinilai adalah rasio angka partisipasi sekolah untuk perempuan dan laki-laki di usia sekolah menengah pertama dan kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non pertanian.

Goals ke empat, menurunkan angka kematian anak. Indikator yang dinilai adalah persentase anak usia satu tahun yang diimunisasi campak. Untuk goals kelima, yakni meningkatkan kesehatan ibu. Indikator yang dinilai adalah proporsi kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan angka pemakaian kontrasepsi bagi perempuan menikah usia 15 sampai 49 tahun yang memakai cara modern.

Goal ke enam adalah mengendalikan penyakit menular. Indikator yang dipakai adalah rasio penemuan dan penetapan kasus-kasus tubercullosis (TBC). Goals ketujuh, memastikan kelestarian lingkungan. Indikator yang dipakai adalah proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum yang layak dan proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar. (Nasir/SN)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive