Be Your Inspiration

Thursday 4 January 2018

Air Terjun Panca Saneo Dompu dengan Sensasi Dingin

Seorang wisatawan tengah menikmati pemandangan 
Air Terjun Panca Saneo yang ada di Kabupaten Dompu. 
Air Terjun Panca Saneo merupakan salah satu destinasi wisata yang masih alami di Kabupaten Dompu. Air terjun ini banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal karena cocok untuk dinikmati bersama orang terdekat. Kesegaran alamnya membuat banyak wisatawan ingin berkunjung kembali.

Air Terjun Panca Saneo berada di Desa Saneo Kecamatan Woja Kabupaten Dompu. Air Terjun  Panca ini terkenal dengan ketinggiannya yang mencapai 75 Meter. Air Terjun Panca juga terkenal dengan airnya yang dingin dan menyegarkan. Ketinggian dari air terjun ini menjadi pemandangan tak terlupakan bagi wisatawan yang datang. 

Setiap Akhir Pekan, Air Terjun ini ramai dikunjungi oleh wisatan domestik baik di Dompu maupun yang di luar Dompu sendiri.  Selain terkenal dengan ketinggian airnya, air terjun ini juga menawarkan keindahan alamnya yang asri dan kesejukan alamnya. Bagaiamana tidak, keberadaan air terjun ini berada di tengah hutan yang menawarkan kepada wisatawam untuk berwisata lama-lama air. 

"Kalau orang Dompu hampir sudah tahu semua tentang Air Terjun Panca. Karena ketinggiannya dan suasananya yang masih asri dan alami," kata salah seorang warga Dompu M. Ikhsan, di Mataram, Selasa (2/1/2018).

Ia mengatakan bahwa setiap Sabtu dan Minggu banyak wisatawan yang datang berkunjung. Letaknya yang berada di dalam hutan menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan. Wisatawan juga dapat menikmati perjalanannya menuju air terjun ini. 

"Kalau akhir pekan memang banyak yang datang. Karena air terjun ini sudah terkenal, terutama di kalangan anak muda," ujarnya.

Perjalanan untuk dapat sampai pada air terjun Indonesia, wisatawan harus melalui jalan yang sedikit menguras tenaga. Keadaan medan jalan yang masih alami ini dikarenakan belum adanya  akses jalan yang mudah untuk dilalui. Sehingga tidak heran jika wisatawan yang berkunjung adalah wisatawan yang menyukai tantangan. 

Wisatawan juga harus menyiapkan uang sebesar Rp 10.000 untuk retribusi parkir. Karena pemuda yang berada di Desa Saneo mengambil inisiatif untuk menjaga dan mengamankan kendaraan wisatawan.  Retribusi parkir ini hanya berlaku pada akhir pekan yaitu hari Sabtu dan Minggu, 

"Disana itu tidak ada pedagang makanan. Jadi harus bawa sendiri, di sana juga tidak ada petugas kebersihan, jadi harus bawa sampahnya kembali," ujarnya. (Linggauni/Suara NTB)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive