Be Your Inspiration

Monday 9 January 2017

Edi Virtual : Pembajakan, Membuat Musisi Malas Berkarya


Lalu Edi Setiawan

BELUM adanya tindakan tegas terhadap pelaku pembajakan kaset, VCD, DVD, khususnya di dunia hiburan membuat para musisi malas berkarya. Kerja keras dalam menciptakan lagu dan membuat arensemen musik seakan tidak ada artinya, ketika hasil karya banyak beredar dan dibeli orang. Tapi yang menikmati hasilnya adalah para pembajak atau orang yang mengambil keuntungan di balik karya orang lain. 

Pembajak merupakan musuh bersama dari para musisi di seluruh Indonesia atau dunia. Pembajak memanfaatkan kaset, VCD dan DVD yang beredar untuk digandakan dalam jumlah yang besar. Setelah itu dijual dengan harga murah ke masyarakat. 

Begitu juga di NTB. Pembajak hasil karya senimal lokal membuat para musisi malas berkarya. Mereka tidak mau menjadikan pembajak kaya. Sementara para musisi yang menghasilkan karya seni yang digemari masyarakat justru tidak mendapatkan apa-apa. Musisi atau grup musik yang mengandalkan penjualan dari kaset atau VCD dan DVD tidak bisa berharap banyak dari hasil penjualan. Apalagi, harga kaset, VCD dan DVD asli sangat mahal dibandingkan dengan kaset atau VCD bajakan yang beredar luas di masyarakat. 

Sebagai contoh, vokalis Virtual Band Lalu Edi Setiawan, tidak mampu berbuat apa-apa, ketika kaset atau VCD hasil karya musiknya dibajak dan dijual dengan harga murah di pasaran. Sebagai grup musik lokal yang sudah cukup lama eksis, Eed – panggilan akrabnya, mengaku pembajak merupakan musuh utama dari musisi. 

Dicontohkannya, Virtual Band hanya mengeluarkan sebuah album lagu dalam bentuk kaset dan tidak dalam bentuk VCD atau DVD. Namun, yang banyak beredar di pasaran adalah hasil karya Virtual dalam bentuk VCD. ‘’Ini yang kami herankan. Kami tidak pernah mengeluarkan album dalam bentuk VCD. Tapi di VCD itu yang ada suaranya dan visualnya hanya pemandangan-pemandangan saja,’’ ujarnya pada Ekbis NTB, Rabu (4/1) lalu. 

Sekarang ini, tutur Eed yang juga membuka usaha  rental studio dan musik serta nasi belut ini, dirinya bersama personel Virtual Band yang lain lebih konsentrasi pada pekerjaan masing-masing. Personel Virtual Band, banyak bekerja di luar Kota Mataram dan kumpul saat liburan atau ada momen tertentu. Sementara bagi Eed yang juga staf di Biro Humas dan Protokol Setda NTB ini, tidak hanya terpaku pada salah satu grup musik saja. Artinya, ketika ada kegiatan, dirinya siap tampil bersama band manapun. 

Namun, ketika ada undangan konser langsung menggunakan  personel Babad Band. Apalagi saat tampil sering tampil dengan karakter band yang berbeda. Sebagai contoh, Babad Band untuk band festival dengan lagu-lagu rock happy metal, E-go Band, untuk lagu-lagu religi dan akuistik. ‘’Sementara Virtual Band dengan lagu pop Sasak modern,’’ tuturnya. ‘’Selain itu kita berharap semoga pembajakan tidak ada lagi,’’ tambahnya. 
Jien Rahardja
Gunakan Teknologi 

Lain halnya dengan Jien Rahardja – vokalis The Datu Band Lombok. Itoq, panggilan akrab Jien Rahardja ini berusaha mengantisipasi kemungkinan terjadinya pembajakan hasil karya musik. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan teknologi terhadap VCD yang digunakan. Di mana, VCD yang dijual menggunakan teknologi tertentu, sehingga ketika ada upaya penggandaan VCD tidak bisa dilakukan. Meski demikian, pihaknya menyadari kemungkinan adanya pembajakan terhadap metode seperti itu masih bisa terjadi. ‘’Yang penting kita sudah berusaha,’’ ujarnya pada Ekbis NTB, Kamis (5/1).

Selain itu, hal lain yang tidak boleh dilakukan adalah dengan meng-upload lagu-lagu hasil karya yang baru dirilis di YouTube. Itoq yang juga salah satu dosen di perguruan tinggi swasta di Mataram ini, mengkritisi sejumlah musisi atau grup musik ketika baru merilis lagu langsung di-upload di YouTube. Cara seperti ini, ujarnya tidak bagus. Di mana, ketika lagu dirilis, maka banyak orang yang akan mengunduh atau men-download lagu, sehingga orang tidak perlu membeli VCD atau kaset di pasaran. ‘’Jadi sebaiknya, teman-teman musisi, jangan meng-upload dulu ke YouTube, karena itu berpotensi besar dibajak,’’ sarannya. 

Hal lain yang perlu diperhatikan, tuturnya, masalah tingginya permintaan penggemar terhadap lagu-lagu lewat MP3. Sebagai musisi, ia sering diminta mengirim link video atau MP3 lagu-lagu lewat Facebook, Twitter, WhatsApp dan BBM oleh para penggemarnya. Namun, dengan alasan profesional dirinya banyak menolak permintaan para penggemar dan menyarankan untuk membeli VCD secara langsung. ‘’Itulah yang perlu diantisipasi,’’ katanya. (Marham)
Share:

1 komentar:

Unknown said...

Perkenalkan nama saya zull fikar. Dan saya ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH JONOSEUH atas bantuannya selama ini dan saya tidak menyangka kalau saya sudah bisa sukses dan ini semua berkat bantuan MBAH JONOSEUH,selama ini, saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang2 dan alhamdulillah kini sekarang saya sudah punya usaha Restoran sendiri,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH JONOSEUH atas bantuan nomor togel dan dana ghaibnya, dan saya yang dulunya pakum karna masalah faktor ekonomi dan kini kami sekeluarga sudah sangat serba berkecukupan dan tidak pernah lagi hutang sana sini,,bagi anda yang punya masalah keuangan jadi jangan ragu-ragu untuk menghubungi MBAH JONOSEUH karna beliau akan membantu semua masalah anda dan baru kali ini juga saya mendapatkan para normal yang sangat hebat dan benar-benar terbukti nyata,ini bukan hanya sekedar cerita atau rekayasa tapi inilah kisah nyata yang benar-benar nyata dari saya dan bagi anda yg ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH JONOSEUH di 0823 4444 5588 dan ingat kesempatan tidak akan datang untuk yang ke 2 kalinya terimah kasih..

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive