Be Your Inspiration

Monday 23 January 2017

Sampah Plastik yang Berubah Jadi Pohon Bonsai Cantik di Lombok Timur

Nurul Hikmah di Lombok Timur dengan hasil karya bonsai cantiknya

INSPIRASI bisa datang dari mana saja, termasuk dari lingkungan sekitar. Seperti yang dilakukan Nurul Hikmah, yang memanfaatkan sampah plastik bekas jualan orangtuanya yang diubahnya menjadi kerajinan miniatur bonsai yang cantik. Usaha yang dimula dari tahun 2010 ini , diawali dari membuat boneka sampah yang dibuatnya sejak SMA baru kemudian beralih ke bonsai.
Jika kita melihat sekilas pohon bonsai ini maka akan sulit membedakannya dengan yang asli, kecuali jika kita melongok ke bawah pohon. Maka akan terlihat bekas plastik yang menjadi bahan baku pembuatan pohon plastik ini. Daunnya pun terlihat terbuat dari kertas padahal terbuat dari plastik juga.
“Ide pohon bonsai dari plastik ini belum pernah saya lihat ada yang buat, paling yang ada dari kayu, terangnya saat ditemui di rumah sekaligus tempat usahanya di Desa Loyok, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, Rabu (18/1/2017).
 Pembuatan pohon bonsai dari plastik ini pun dilakukan oleh seluruh keluarganya. “Untuk melelehkan plastiknya itu bapak, yang pasang ranting sama daun itu saya dan kakak, jadi bisa dibilang ini usaha keluarga juga,” kata Nurul.
Pembuatan pohon bonsai dari plastik ini, kata Nurul, dimulai dengan melilitkan plastik menjadi satu kemudian dibakar. “Hasil desain batang plastiknya ini selalu beda setelah dibakar, jadi setiap model tidak sama bentuknya,” terangnya. Setelah batang utama jadi, kemudian pekerjaan dilanjutkan dengan menempelkan ranting dan daun. Daunnya dibuat dari kertas kresek yang tebal dan diseterika. “Dulu untuk daunnya kita beli, tetapi sekarang sudah bisa buat sendiri. Ditempelinnya pun menggunakan lampu tempel, karena kalau pakai lilin tidak bisa bisa,” kata Nurul.
Pohon bonsai yang berukuran kecil bisa selesai dikerjakan dalam waktu 2 hari kalau dikerjakan berdua. “Kalau yang besar bisa lama waktunya, soalnya dikerjakan bapak setelah pulang berjualan,” kata Nurul.
Bonsai cantik produksi Lombok Timur hasil karya Nurul Hikmah

Ia juga mencoba-coba membuat miniatur karang yang belum selesai pengerjaannya, karena belum ditambahkan hiasan-hiasan. “Kita juga ada rencana mau buat kursi dan meja dari plastik, tapi masih belum bisa terealisasi,” tukasnya.
Pemasaran untuk produk pohon plastik ini sendiri lebih banyak melalui sosial media. Kalau mengharapkan warga sekitar, mereka maunya beli murah saja. Padahal harga pohon bonsai ditentukan dari lama pengerjaan, bentuk dan tingkat kesulitannya. Jadi, tidak heran harganya berkisar antara Rp 50 – 250 ribu untuk 1 pohon.
“Kita sudah pernah mengirim ke Kalimantan, Sumatera dan seluruh Indonesia. Mereka puas dengan karya kita karena banyak yang bilang hasilnya bagus,” terang Nurul.
Pohon bonsai plastik ini sendiri mulai dikenal, tukasnya, setelah salah seorang anggota MPR RI, Mukhlis Hasim, M.Si, menggunggahnya di sosmed miliknya. “Kalau dulu pemasarannya hanya lewat mulut ke mulut,” tambahnya.
Perhatian yang diterimanya untuk usahanya ini dari pemerintah daerah belum ada. “Baru dari pemerintah desa saja yang memberikan perhatian,” kata Nurul.
Selain itu, ia juga kesulitan memenuhi pesanan dan tawaran kerjasama karena proses pengerjaan yang masih dilakukan secara maksimal. Ia berharap pemerintah bisa memberi perhatian pada usaha miliknya ini. “Soalnya banyak bank sampah yang mau bekerja sama tetapi kita belum sanggup,” lanjutnya.
Ia juga berharap  ke depannya bisa membuka tempat pelatihan pembuatan pohon plastik ini agar masyarakat sekitar bisa ikut berpartisipasi sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan baru. (Uul/Ekbis NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive