Be Your Inspiration

Tuesday 19 April 2016

Bupati Dompu Komit Jaga Keaslian Savana Doro Ncanga

Bupati Dompu Bambang M. Yasin bersama Gubernur NTB
TGH. M. Zainul Majdi di rangkaian Festival Pesona
Tambora 2016

Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin menegaskan komitmennya dalam mengembangkan wisata alam Gunung Tambora dengan tidak membangun perhotelan. Pariwisata ini akan dikembangkan keaslian alamnya, sehingga beberapa fasilitas seperti WC dan lain tidak akan mengubah savananya.

''Insya Allah tempat ini akan tetap seperti ini. Kalau orang mau berwisata ke Gunung Tambora, jangan membayangkan akan tidur di hotel bintang 3 apalagi bintang 5.
Ini menunjukkan bahwa para tamu yang ke sini, akan menemukan sesuatu yang tidak akan mereka temuka di tempat lain,” kata Bupati Dompu, pada Festival pesona Tambora 2016, Sabtu (16/4/2016).

Diakui H Bambang, beberapa titik air sumur dalam sedang diadakan. Toilet dari kontainer bekas juga sedang diupayakan pembuatannya. Bahkan kontainer ini, nantinya akan didesain untuk tempat tidur bagi tamu yang hendak bermalam di savana Doro Ncanga. “Kalau kita bangun hotel di tempat ini, Insya Allah tidak akan ada lagi padang savana. Yang ada justru segala macam kemewahan dan itu yang kita jaga ke depan,” katanya. “Tidak akan ada hotel di padang savana Doro Ncanga,” tegasnya lagi.

Pesawat Cassa milik TNI Angkatan Laut melakukan
manuver di Padang Savana Doro Ncanga yang
menjadi lokasi Festival Pesona Tambora 2016
Pengembangan wisata alam Gunung Tambora, kata H Bambang, akan diintegrasikan dengan perkebunan tebu, peternakan sapi, peternakan kerbau dan lainnya dengan memanfaatkan limbah pertanian. Peternak pun diharapkan tidak mempersoalkannya. Karena faktanya, tebu bisa memberi 820 gram pertumbuhan sapi setiap hari dan mengalahkan limbah jagung dan dedaunan lain. “Yang harus kita jaga ke depan, memanfaatkan teknologi tepat guna, sehingga limbah tebu, limbah jagung yang melimpah di Kabupaten Dompu untuk saat ini bisa menjadi sumber pakan yang banyak bagi pengembangan peternakan ke depan,” harapnya.

H Bambang juga mengungkapkan, program pengembangan jagung di Dompu juga mengalami penurunan sekitar 2 ribu hektar akibat hujan tidak menentu dan tanaman mengalami gagal tumbuh. ‘’Tahun ini jagung kita memiliki waktu panen cukup panjang. Mudah – mudahan harga tetap terkendali dengan baik. Karena Alhamdulillah tahun ini, harga jagung cukup baik. Harga Rp3 ribu per Kg dengan kadar air 17 persen,” katanya. (ula dompu)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive