Be Your Inspiration

Friday 22 April 2016

Sertifikasi Halal, Disbudpar akan Panggil Sejumlah Manajer Hotel

Sejumlah hotel diketahui belum mendaftarkan sertifikasi halal pada Majelis Ulama Indonesia (MUI). Padahal, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB telah menyediakan anggaran untuk sertifikasi halal hotel dan restoran di NTB. Untuk itu, Disbudpar NTB segera memanggil sejumlah manajer hotel di NTB.

Langkah pemanggilan sejumlah manajer hotel ini dirasa cukup efektif, sebab tidak menutup kemungkinan ada pihak hotel yang belum tahu konsep halal maupun cara mengajukan sertifikasi halal.


“Kita akan panggil sejumlah manajer hotel ini, akan kita berikan pemahaman tentang bagaimana konsep halal di hotel dan restoran itu. Tetapi pada umumnya, di hotel-hotel itu sudah menerapkan konsep halal itu, hanya saja belum didaftarkan di MUI,” kata kata Kepala Seksi Usaha Pariwisata Bidang Destinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Drs. Alip di Mataram, Rabu (20/4/2016).

Dari sekian jumlah hotel, akan dipanggil 40 manajer hotel yang tersebar di beberapa kabupaten/kota secara bertahap. Setelah itu akan dipanggil pula direktur restoran, spa dan biro perjalanan. Hal ini dilakukan agar setiap produk pariwisata ini dapat mendukung predikat halal yang telah disandang oleh Provinsi NTB.

Saat ini Disbudpar telah menyediakan anggaran untuk 100 hotel dan restoran sebesar Rp 300 juta. Bukan hanya Disbudpar, namun Dinas Perindustrian dan Perdagangan  Provinsi NTB juga menyediakan anggaran untuk 200 industri hotel dan restoran. Bahkan kementerian juga turut menyumbangkan anggaran untuk mendukung sertifikasi halal ini sebanyak 100 hotel.

Sebelumnya Kepala Disbudpar NTB H. L. Muh. Faozal, S.Sos., M.Si juga menyangkal jika pihak hotel tidak mau mengurus sertifikasi halalnya. Menurutnya selama ini Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB terus melakukan upaya agar pihak hotel mau mendaftarkan diri untuk mendapatkan sertifikasi halal. Hanya saja masih dalam proses. Apalagi konsep yang diterapkan di setiap hotel pada dasarnya telah memenuhi standarisasi halal, hanya saja perlu dibuktikan dengan audit dari MUI.

“Pada umumnya, sebagian besar hotel ini sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan sertifikasi halal. Tinggal menunggu dari MUI saja,” kata Alip.

Saat ini NTB banyak dilirik oleh wisatawan karena telah mendapatkan penghargaan sebagai salah satu destinasi wisata halal dunia. Namun hal itu tidak sejalan dengan sedikitnya perhotelan yang mendapatkan sertifikasi halal. Saat ini terdapat 116 hotel yang ada di Kota Mataram, hanya 14 diantaranya telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI. (lin/SN)





Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive