Be Your Inspiration

Wednesday 13 April 2016

MCA-I Harus Buat yang Terbaik untuk NTB


Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi menerima
Direktur Eksekutif Millenium Challenge Account-Indonesia
(MCA-I) Bonaria Siahaan, Selasa (12/4/2016). 
Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi menerima Direktur Eksekutif Millennium Challenge Account-Indonesia (MCA-I) Bonaria Siahaan beserta rombongan di Pendopo Timur Gubernur NTB, Selasa (12/4). Pada kesempatan ini, Gubernur NTB siap mendukung penuh terkait hal-hal baik yang dilakukan oleh MCA-I.
‘’Mudah-mudahan program yang dirancang oleh MCA-I berhasil dilaksanakan di NTB,’’ ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB H. Yusron Hadi, ST, MUM, mengutip ucapan gubernur, Selasa (12/4/2016).

Selain itu, ungkapnya, berdasarkan tes acak, remaja perempuan di NTB banyak yang terkena anemia. Kekurangan anemia, menurut para ahli secara akumulatif akan mempengaruhi kondisi kematangan reproduksi yang nantinya berpengaruh pada kemampuan beradaptasi pada kondisi saat melahirkan.
‘’Jadi, kematian ibu dan anak gizi buruk disebabkan oleh kekurangan gizi pada saat remaja. Oleh karena itu, masalah di hulu harus kita benahi untuk menghasilkan generasi yang sehat,” ujarnya.
Gubernur, lanjutnya, mengharapkan, agar proyek yang dilakukan MCA-I tidak mengganggu sistem yang telah ada di masyarakat. ‘’Jika ada hal-hal yang bertentangan dengan sistem di masyarakat harus diberikan kompensasi agar tidak menimbulkan masalah sosial,” harapnya.
Sementara Bonaria Siahaan menyampaikan beberapa kegiatan utama MCA-I di NTB sepanjang 2 tahun terakhir. Tahun 2016 ini, ujarnya, MCA-I akan mulai memperkenalkan metode-metode procurement sesuai dengan anjuran Presiden RI Joko Widodo yang ingin mendorong infrastructure development melalui pendekatan Public Private Partnership (PPP). 
Apalagi NTB, katanya, merupakan salah satu provinsi yang melaksanakan 3 Project Compact MCA-I, yaitu kesehatan, modernisasi pengadaan dan kemakmuran hijau. Modernisasi pengadaan akan dilaksanakan di tingkat provinsi, sedangkan kesehatan dan gizi adalah program untuk mengurangi pertumbuhan terhambat pada anak-anak.
Project Stunting (tinggi badan di bawah rata-rata)  dilaksanakan di 11 provinsi, salah satunya di Provinsi NTB dan untuk di Provinsi NTB akan dilaksanakan di delapan kabupaten,” jelas Bona – sapaan akrabnya.
Tidak hanya itu, pertumbuhan terhambat (stunting) pada anak-anak dalam jangka panjang akan menimbulkan dampak, seperti defisiensi fisik dan tingkat intelegensia. “Tentu hal ini akan mempengaruhi kualitas SDM ke depannya, karena kecenderungan orang yang mengalami pertumbuhan terhambat akan memiliki penyakit degenaratif,” tambahnya.
Salah satu penyebab stunting adalah sanitasi yang buruk atau kurangnya ketersediaan air bersih. Dari 74.000 desa yang ada di seluruh Indonesia hanya 10% yang memiliki sanitasi baik.
Sekarang ini, ujarnya, MCA-I sedang mematangkan exit strategy untuk keberlanjutan proyek di masa depan, jika proyek ini berakhir. Harapannya model penyelarasan pemberdayaan masyarakat yang baik dapat terus berlanjut di masa yang akan datang. (*)


Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive