Be Your Inspiration

Wednesday 13 April 2016

Kebersihan Wisata Pantai di Mataram Memprihatinkan

Sampah sungai yang ke laut dan menyebabkan
objek wisata pantai jadi kotor

Meski telah dijaga dengan sangat ketat, kebersihan pesisir pantai di Mataram sebagai tempat rekreasi/pariwisata belum optimal. Masih banyak sampah di lautan yang hanyut, lalu berserakan di bibir pantai karena terdorong ombak.

Seperti kondisi yang terjadi di tempat rekreasi Pantai Gading, Ampenan. Kawasan pantai memang telah tertata rapi. Hanya saja, sampah - sampah yang datang dari sungai, terbawa ke laut, kemudian berserakan di pesisir pantai kenyataanya masih sangat mengganggu.

Membeludaknya sampah tersebut lebih disebabkan karena masih terjadinya aktifitas membuang sampah ke sungai. Sampah - sampah  yang dibuang ke bantaran sungai terlampau hanyut terseret aliran air. Akibatnya, pelbagai jenis sampah hasil produksi keseharian itu masuk serta membanjiri lautan. Saat ini, Indonesia tercatat sebagai negara penyumbang sampah terbesar ke lautan nomor dua setelah Tiongkok.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, Drs. H. Abdul Latief Nadjib, MM mengemukakan pihaknya selalu berupaya mengingatkan masyarakat agar tidak lagi membuang sampah ke sungai. Alasannya cukup sederhana, demi memelihara kebersihan di tempat pariwisata. Sebab, kebetulan industri bidang jasa ini (pariwisata) ditetapkan sebagai sektor unggulan kedua untuk pembangunan daerah, setelah pertanian.

"Kita selalu mengingatkan, dan bukan hanya kebersihan lingkungan saja. Tetapi kebersihan diri, termasuk jiwa dan raga memang harus dikedepankan. Bahkan di Kota Mataram ini, ditiap - tiap kelurahan, sudah terbentuk yang namanya kelompok sadar wisata," katanya.

Semangat mengembangkan industri pariwisata sebagai sektor unggulan, rasanya sedikit bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Faktanya, sebagai bagian dari sapta pesona, aspek kebersihan masih sangat terkesampingkan. Menjaga kebersihan disamping demi melindungi atau melestarikan alam sepertinya menjadi nilai yang belum melekat dengan realitas kehidupan.

Belum pernah ada riset khusus yang mengkaji tentang jumlah volume sampah yang masuk ke lautan melalui sungai. Potret sederhana, di muara sungai yang melintas dan bermuara di sisi kiri pantai tanjung karang, sampah yang terseret beriringan memasuki pantai terlihat tidak ada jedanya. Sepersekian menit, sampah yang mengalir melalui sungai bergumpal - gumpal di lautan.
Upaya pemerintah untuk membujuk dan mengedukasi masyarakat agar tidak lagi membuang sampah ke sungai belum terlalu jelas

Pariwisata NTB, khususnya Kota Mataram sampai saat ini masih belum bisa mengatasi urusan sampah yang membelit. Perkara sampah, umumnya yang membanjiri sungai ini juga pernah dikeluhkan oleh Asosiasi Hotel Mataram (AHM). Asosiasi yang menjadi serikat bagi para pelaku pariwisata di Mataram ini, berupaya mendesak pemerintah agar betul - betul berkonsentrasi dalam mengatasi problematika menyangkut kebersihan lingkungan.

Kenyamanan bagi wisatawan bisa dibangun dengan menjaga kebersihan dan keamanan. Menyediakan objek pariwisata yang asri dan bersih ialah satu tuntutan yang harus direalisasikan secara bersama - sama. Itulah sebabnya, dalam industri pariwisata, seluruh pemangku kebijakan yang ada harus bersatu - padu membangun sinergisitas agar pelancong benar - benar terkesan saat berkunjung. Harapannya, dengan membangkitkan kesan positif itu setidaknya mereka kembali berbondong - bondong untuk bersafari di wilayah ini. (Met/SN)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive