Be Your Inspiration

Tuesday 9 August 2016

Pulau Kambing, Tempat Pangkalan Minyak Tanah di Era Penjajahan Belanda

Bekas lokasi pangkalan minyak tanah Penjajah Belanda di Pulau Kambing Bima

DALAM sejarahnya, Pulau Kambing pernah menjadi lokasi atau tempat pangkalan minyak Pemerintah Kolonial Belanda. Hal itu dibuktikan dengan masih ada tersisa sejumlah tangki minyak yang belakangan ini ternyata sudah hilang. Tangki yang terbuat dari baja murni itu, diduga dicuri.
Tangki untuk menampung minyak itu, diduga hilang sekitar tahun 2008 lalu. Menurut informasi, tangka itu dibangun dan mampu menampung persediaan minyak dalam ukuran pemakaian satu tahun.
Dalam sejarahnya, pulau ini pernah dibom oleh pesawat tempur Jepang sekitar tahun 1944. Itu sebagai sebuah peringatan dari Pemerintah Kolonial Jepang kepada penjajahan Kolonial Belanda agar hengkang dari Bima.
‘’Bukti sejarah berupa tangki minyak peninggalan penjajahan masih ada. Namun sekarang sudah hilang,’’ kata Budayawan Bima, Alan Malingi.
Menurut Alan, pulau itu diberi nama Pulau Kambing, lantaran pada saat zaman kerajaan hingga penjajahan masyarakat sekitar membiarkan hewan ternak salah satunya kambing secara sembunyi-sembunyi digembalakan di sana. Di samping banyak rumput yang tersedia, juga menghindari upeti yang ditarik oleh penguasa saat itu.
‘’Sampai dengan hari ini namanya terkenal dengan Pulau Kambing karena dulu dijadikan tempat untuk persembunyian hewan ternak milik warga yang diambil oleh penguasa,’’ jelas Alan.
Terlepas dari itu, Alan berharap agar pemerintah serius menata pulau itu. Pasalnya selain banyak menyimpan potensi wisata laut dan pantai. Pulau oleh masyarakat sekitar mengenalnya dengan sebutan Nisa menyimpan banyak potensi wisata sejarah dan budaya.
Selain itu, apabila dikembangkan dengan serius. Pulau ini akan dijadikan primadona oleh wisatawan, mengingat lokasinya terletak di tengah Teluk Bima. Sementara di dekatnya terdapat destinasi wisata yang saat ini sedang dikembangkan dan menjadi tujuan wisatawan. Seperti Pantai Ule, Kolo, Lawata, Kalaki dan Benteng Asakota.

‘’Di Teluk Bima ini sangat banyak potensi wisatanya. Jika dikembangkan dan ditata dengan serius dan baik, akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan meningkat PAD,’’ pungkasnya (uki Bima)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive