Dalam sambutannya, Gubernur NTB, Dr.TGH. M. Zainul Majdi mengakui
tantangan terbesar yang dihadapi sekarang ini adalah persoalan kependudukan.
Dalam hal ini keluarga memiliki peranan besar, karena masalah kependudukan
berkaitan dengan keluarga.
Selain itu, ujarnya, dunia saat ini menghadapi berbagai
tantangan besar ke depan. Empat di antaranya yaitu perubahan iklim, pertambahan
penduduk, gejolak ekonomi dan pemenuhan pangan dan energi. Gubernur menggarisbawahi
masalah pangan, pertambahan penduduk sangat berkaitan dengan keluarga.
“Perlu diingat, direnungkan, betul anak adalah karunia,
keluarga adalah karunia, tapi bila kualitas tidak diperhatikan dari awal bisa
menjadi beban bagi kita,” kata Gubernur, seraya menambahkan, terkait pendidikan
anak, gubernur menyinggung kebiasaan yang suka mencela masa lalu karena
dianggap buruk.
Menurutnya, banyak kegiatan yang sempat dihentikan, karena
dianggap buatan orde baru, padahal tidak semuanya buruk. Contohnya yaitu
Pramuka dan Keluarga Berencana (KB). Padahal, katanya, Pramuka sangat penting
dalam membentuk karakter kepribadian dan KB sangat penting untuk dihidupkan
lagi demi keluarga yang berkualitas. ‘’Mari kita ambil yang baik dalam
kehidupan, tidak perlu dikotomi satu era dengan era lainnya,’’ pesan TGB –
sapaan akrabnya.
Hal senada disampaikan Bupati Lobar, H. Zaini Arony.
Menurutnya, salah satu fungsi dari keluarga adalah dalam mendidik. Untuk
membangun kabupaten, provinsi bahkan negara maka dimulai dari unit terkecil
yakni keluarga. “Dari keluarga kecil-keluarga kecil yang bahagia kita bisa
menciptakan bangsa yang maju,” kata bupati.
Ditambahkan bupati, majunya keluarga-keluarga di Lobar dan
seluruh kabupaten/kota yang ada di NTB maka Provinsi NTB pun akan maju. Ia mengaku menjadikan sektor kependudukan, KB dan pembangunan
keluarga menjadi prioritas, karena jika masalah kependudukan kalau tidak ada
perencanaan pasti, maka mengakibatkan bisa tidak terkendali. Kalau tidak
terkendali tentu berdampak pada sektor lain.
Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi dalam sambutannya, menyampaikan
peringatan Harganas merupakan upaya semua pihak mengingat kembali betapa
penting keluarga sebagai sumber dalam
membangun bangsa dan negara. “Peringatan Harganas ini dalam rangka menumbuhkan
kesadaran terhadap kualitas hidup keluarga Indonesia,” ujarnya.
Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi |
Ia
menambahkan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari peringatan Harganas yang
digelar 14 Juni di Jawa Timur yang
dihadiri seluruh kabupaten/kota dan provinsi se-Indonesia. Sementara di tingkat
Provinsi NTB, berbagai rangkaian kegiatan
telah dilaksanakan yang melibatkan seluruh kabupaten/kota se-NTB, bahkan di antaranya
diadakan, penilaian lomba-lomba seperti, PLKB, kader BKB, kelompok UPPKS, Lomba
Pidato kependudukan, konvoi kendaraan bermotor yang bertujuan mempromosikan
program KB, Seminar Pendewasaan Usia Perkawinan dan hingga menghadiri puncak
acara di Jawa Timur.
0 komentar:
Post a Comment