PERJALANAN lima orang pejabat dari NTB ke Australia
untuk menemui manajemen Jetstar Airways menghabiskan anggaran sekitar Rp 200
juta dari APBD NTB. Para pejabat yang terdiri dari Wakil Gubernur NTB, H. Muh.
Amin, SH, M.Si, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Drs. H.L.
Gita Aryadi, M.Si. Dua orang pimpinan Komisi II Bidang Perekonomian dan
Pariwisata DPRD NTB, Johan Rosihan, ST dan Mori Hanafi, SE, M.Comm serta Ketua
PHRI NTB, I Gusti Lanang Patra itu akan berada di negeri Kanguru selama empat
hari.
“Dananya (biaya
perjalanan) ke Australia itu dari APBD
sekitar Rp 200 juta untuk lima orang selama empat hari di sana,” terang
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, Drs. Muhammad Nasir
ketika dikonfirmasi Rabu (18/6) sore kemarin.
Rombongan pejabat
dari Pemprov NTB itu berangkat ke Melborne Australia pada tanggal 17 Juni 2014.
Selama di Australia, Wakil Gubernur beserta rombongan akan melakukan dua agenda
penting. Yakni membicarakan masalah komitmen Pemprov NTB terkait
dengan masalah pemberian marketing fund
(dana promosi) melalui masakapai penerbangan Jetstar
Airways.
Seperti diketahui,
manajemen Jetstar Airways telah menginformasikan akan menutup rute penerbangan
langsung Perth Australia – Bandara Internasional Lombok (BIL) yang mulai dibuka
September 2013 lalu. Rencana penutupan rute ini ditengarai karena belum
diwujudkannya komitmen pemprov NTB untuk memberikan marketing fund tersebut.
Terkait dengan hal
itu, Wagub bersama rombongan menemui langsung General Manager (GM) Jetstar Airways di Melbourne Australia. Dalam
pertemuan dengan menejemen Jetstar yang diagendakan pada 18 Juni (kemarin, Red) itu, Wagub
akan memastikan komitmen Pemprov
NTB seperti apa yang diinginkan manajemen Jetstar. Nantinya, akan dilakukan Memorandum of Understanding (MoU) terkait dengan
penggunaan dana promosi itu.
Selain membicarakan masalah
keberlangsungan rute penerbangan Perth-Lombok, Wagub juga diagendakan
membicarakan tentang peternakan. Seperti diketahui, beberapa tahun lalu,
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi bersama tiga gubernur
lainnya dari wilayah Indonesia Timur diajak oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) bersama belasan menteri ke Australia terkait dengan
kerjasama sektor peternakan sapi.
Empat gubernur di
kawasan Indonesia timur diajak serta dalam rombongan tersebut yaitu Papua Barat,
Bali, NTB, dan NTT. Kerjasama di sektor peternakan (sapi) penting karena kebutuhan dan permintaan daging sapi terus meningkat. Pemerintah
Indonesia menginginkan adanya investasi pengembangan industri ternak di dalam
negeri dengan harapan, di Provinsi Nusa Tenggara dan Papua Barat yang memiliki
potensi bisa dikembangkan lebih banyak lagi. Sehingga semuanya tidak harus
impor tapi bisa disiapkan di dalam negeri. (suara ntb)
Kepala Disbudpar NTB Muhammad Nasir |
0 komentar:
Post a Comment