Be Your Inspiration

Sunday 22 June 2014

Menanti Pengembangan Kawasan Mandalika Resort


Pantai Mawun yang terletak di kawasan selatan
Lombok Tengah belum banyak disentuh



Kawasan Wisata Mandalika di Lombok Tengah (Loteng) bagian selatan merupakan salah satu objek wisata menjanjikan di NTB dan di Indonesia. Pantainya yang indah dengan pasir putih merupakan impian bagi setiap wisatawan untuk datang mengunjunginya. Bali Tourism Development Corporation (BTDC) atau PT. Pengembang Pariwisata Bali (Persero) masih merampungkan kajian untuk pengembangan kawasan ini. Seperti apa upaya BTDC mengembangkan kawasan ini menjadi favorit daerah kunjungan baru di Indonesia dan dunia?


MENJADIKAN Kawasan Wisata Mandalika – eks Lombok Tourism Development Corporation (LTDC) seperti kawasan wisata baru dan menjanjikan tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh waktu panjang dan dana tidak sedikit. Apalagi luas Kawasan Wisata Mandalika yang mencapai 1.175 hektar tidaklah sedikit, sehingga membutuhkan kesabaran dari seluruh elemen masyarakat di daerah ini untuk melihat sebuah kawasan yang memiliki prospek cerah dan menjanjikan.

Bandingkan dengan luas lahan yang dimiliki BTDC hanya 325 hektar. Namun, pengembangan kawasan ini tidak semudah membalik telapak tangan. Manajemen BTDC yang diwakili Kepala Divisi Perencanaan dan Pengembangan PT BTDC Alvaradar Erlangga Gandjar didampingi Kepala Divisi Operasional Gede Suparwata saat menerima rombongan wartawan dari NTB di Nusa Dua, Bali bulan Januari 2012 lalu mengakui, jika pengembangan kawasan BTDC butuh waktu lama.

Menurutnya, pengembangan kawasan wisata di Nusa Dua oleh BTDC dimulai dengan pembuatan masterplan tahun 1972. Investor yang kini menanamkan investasi di kawasan tersebut tidak 
serta merta datang dan membangun hotel berbintang atau sarana hiburan bagi wisatawan. Pembangunan hotel, katanya, dimulai setelah pemerintah meminta grup Garuda, yakni Nusa Dua Beach Hotel mulai membangun tahun 1984. Setelah itu, Nusa Dua dipenuhi bangunan hotel berbintang yang sekarang mencapai 15 buah, 4 vila, 2 balai sidang, lapangan golf, museum, dan Bali Collection, sebagai pusat kemudahan berbelanja.

Begitu juga dengan kawasan Mandalika, lanjutnya, pengembangannya masih membutuhkan waktu. Sekarang ini, pihak BTDC sedang melakukan kajian pengembangan kawasan Mandalika, mulai dari aspek bisnis, lingkungan dan rencana di masa mendatang. Setelah kajian rampung, akan dilakukan penataan infrastruktur dasar yang memudahkan investor dalam mengembangkan investasinya.

Pihak BTDC mengakui, dana permulaan yang dibutuhkan untuk pengembangan aktivitas fisik di kawasan Mandalika sekitar Rp 500 miliar. Dana ini akan dipergunakan untuk membangun infrastruktur jalan yang setara dengan kualitas jalan untuk Formula I (F-1). Selain itu, akan dibangun tempat pejalan kaki, water treatment sebanyak 3 unit, jaringan irigasi dan jaringan listrik.

Meski demikian, pengembangan kawasan ini tidak akan bisa dilaksanakan, jika tidak didukung seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah. Untuk itu dukungan masyarakat dalam menciptakan rasa aman dan suasana kondusif sangat diharapkan.

Mengenai perubahan nama BTDC menjadi Bali Lombok Tourism Development Corporation (BLTDC) seperti saran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam groundbreaking pertengahan Oktober 2011, Alvaradar mengakui belum bisa dilakukan. Menurutnya, perubahan nama harus melalui pembicaraan di tingkat jajaran manajemen maupun di Kementerian BUMN. ‘’Perubahan nama masih jadi proses. Apalagi nama BTDC sudah mendunia,’’ terangnya.

Begitu juga dengan pembagian saham antara BTDC dengan Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah masih dilakukan pembicaraan antara kedua belah pihak. Seperti apa kemitraan yang dibangun antara BTDC dan pemerintah daerah, pihak BTDC masih belum bisa mengungkapkannya. ‘’Kita masih melakukan pembicaraan dengan jajaran pemerintah daerah,’’ ungkapnya.

Sekarang ini, meski banyak investor yang berjanji mengembangkan kawasan ini, namun belum ada realisasi. namun, BTDC selaku pengelola aset sudah mulai membangun infrastruktur awal untuk pengembangan Kawasan Mandalika Resort di masa mendatang. 

Sebagai warga NTB, kita tentu tidak menginginkan investor yang akan menggembangkan kawasan itu hanya janji-janji, tanpa ada realisasi. Selain itu, tidak rela melihat potensi yang begitu besar tidak direalisasikan pembangunannya. (*)


Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive