Be Your Inspiration

Tuesday 24 June 2014

Alumni Akpar Mataram Tersebar di Beberapa Negara



Direktur Akpar Mataram Halus Mandala

MERUPAKAN kebanggaan tersendiri bagi Direktur Akademi Pariwisata (Akpar) Mataram Dr. Halus Mandala melihat banyaknya alumni Akpar Mataram bekerja di hotel-hotel terkenal, baik dalam dan luar negeri. Belum lagi, beberapa alumni bekerja di kapal-kapal pesiar di luar negeri. Hal ini menjadi motivasi bagi jajaran Akpar Mataram untuk lebih meningkatkan kualitas mutu pendidikan di masa mendatang. 

‘’Lulusan kita tersebar di banyak hotel-hotel di Bali, NTT, NTB, Malaysia, Singapura dan banyak juga menjadi pegawai negeri sipil,’’ tuturnya menjawab Suara NTB di Kantor Gubernur NTB, Selasa (24/6/2014).
Diakuinya, perkembangan pariwisata di NTB dan daerah lain di Indonesia berpengaruh besar terhadap minat lulusan SMA/SMK masuk ke Akpar Mataram. Terlebih, mereka dididik oleh tenaga-tenaga pengajar yang andal dan ahli di bidangnya masing-masing. Menurutnya, animo lulusan SMA/SMK di NTB bekerja di dunia pariwisata cukup tinggi. Hal ini dilihat dari banyaknya lulusan SMA/SMK yang mendaftarkan diri di institusi pendidikan yang dipimpinnya.

Dari dua program studi yang ada di Akpar Mataram, seperti Program Studi Usaha  dan Perjalanan Wisata serta Perhotelan cukup banyak pendaftar. Keterbatasan daya tampung membuat pihaknya hanya mampu menerima 5 kelas pada tahun ajaran baru dengan kapasitas per kelas 40 mahasiswa.  ‘’Dari beberapa gelombang penerimaan, kita membatasi sampai 5 kelas. Rencananya, bulan September nanti sudah mulai belajar,’’ tuturnya.

Pada bagian lain, Halus Mandala yang juga anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) ini, melihat masyarakat masih memandang bekerja di hotel belum mendatangkan nilai ekonomi. Masyarakat NTB, ujarnya, melihat memandang profesi lain, seperti PNS lebih menjanjikan daripada melihat anaknya bekerja di hotel atau luar negeri. Padahal, ujarnya, di tengah geliatnya perkembangan pariwisata bekerja di sektor pariwisata, seperti perhotelan dan kapal pesiar sangat menjanjikan.

Halus mencontohkan, bekerja di kapal pesiar memiliki prospek menjanjikan. Dalam sebulan, seorang karyawan yang baru bekerja di kapal pesiar bisa menerima gaji sebesar Rp 8 juta atau lebih. Belum lagi yang sudah lama bekerja akan mendapatkan gaji lebih dari nominal awal yang diterima. ‘’Tapi orang tua masih belum mengizinkan anaknya bekerja di kapal pesiar. Apalagi, mereka harus bekerja di kapal pesiar selama 9 bulan dengan jangka waktu istirahat 3 bulan,’’ terangnya.

Baginya, persoalan seperti ini yang memerlukan perhatian dan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga tidak lagi menganggap bekerja di hotel atau kapal pesiar sebagai suatu hal yang tidak menjanjikan. (*)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive