Polemik terkait penolakan pengurus Badan Promosi Pariwisata
Daerah (BPPD) NTB hasil seleksi beberapa waktu lalu berkahir. Asosiasi wisata
yang sebelumnya menolak hasil seleksi dan
meminta Gubernur meninjau kembali SK penetapan sembilan pengurus BPPD NTB
terpilih periode 2014-2018 menerima pengurus yang baru dengan catatan mereka harus mengakomodir
program-program yang dijalankan asosiasi wisata di daerah ini untuk
perkembangan pariwisata NTB.
“Yang lalu biar berlalu, kalau
ada yang salah kita perbaiki. Kalau ada unsur dari Asita yang dianggap bermasalah,
silahkan dipanggil ketua asosiasi,” kata
Ketua DPD Asita NTB, Agus Mulyadi, SE saat memberikan keterangan pers di kantor
BPPD NTB, Rabu (11/6). Hadir juga Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata (Disbudpar) NTB, Drs. Muhammad Nasir serta Kepala BPPD NTB terpilih,
Taufan Rahmadi.
Ia mengharapkan, dalam
menjalankan kebijakan ke depannya, BPPD harus bisa mnegakomodir program-program
asosiasi dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTB. Agus mengajak,
semua pihak mengawasi kinerja pengurus BPPD yang baru dalam rangka membangun
pariwisata di daerah ini. “Kita awasi bersaman jangan sampai ribut lagi di
tengah jalan,”katanya.
Agus mengatakan pada tahun 2015
mendatang, NTB menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional (Munas) Asita se
Indonesia. Diperkirakan sebanyak 500 pelaku wisata dari seluruh Indonesia
bahkan dari negara-negara ASEAN akan datang ke NTB. Selain itu, ada juga
kegiatan famtrip ke Malaysia yang akan direncanakan oleh Asita.
Kepala Disbudpar NTB, Drs.
Muhammad Nasir mengatakan sejeka beberapa hari ini pihaknya bersama Ketua BPPD
terpilih melakukan konsolidasi ke asosiasi-asosiasi pariwisata di daerah ini.
Dari hasil konsolidasi itu selanjutnya menemui titik terang dan diperoleh
kesepakatan untuk memajukan pariwisata NTB. Polemik itu katanya sebagai bentuk
kepedulian para pelaku wisata dalam membangun dunia pariwisata NTB.
Dengan berakhirnya polemik itu
maka BPPD NTB langsung tancap gas untuk menyusun dan melaksanakan
program-program mereka yang sudah lama tertunda dalam rangka mempromosikan
pariwisata NTB. Tugas pokok BPPD adalah mendatangkan wisatawan sebanyak-banyak
ke daerah dan berkoordinasi dengan Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI).
Hal itu akan berhasil, lanjutnya jika didukung dan ditunjang oleh seluruh
asosiasi yang bergerak di badang kepariwisataan yang ada di NTB.
Sementara itu, Kepala BPPD NTB
terpilih, Taufan Rahmadi mengatakan pihaknya akan segera merampungkan pembentukan
unsur pelaksana BPPD NTB. Ditargetkan pada 14 Juni mendatang , unsur pelaksana
itu sudah terbentuk. Dikatakan, polemik yang terjadi selam ini banyak hasil
positifnya.
Taufan mengatakan, pengurus
BPPD NTB periode kedua ini bukan hanya akan melakukan hal yang biasa-biasa saja
tetapi akan melakukan hal-hal yang inovatif dengan keterbatasan anggaran yang
ada. Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan konsolidasi dengan semua
stakeholder pariwisata untuk mengkompilasi program-program yang akan dilakukan.
“Konsolidasi ke lapangan, turun
kepada pelaku pariwisata. Dinamika yg terjadi adalah wujud kepedulian pelaku
wisata. Dengan keterbatasan waktu, harus bersemangat,”katanya.
Untuk menunjang kegiatan
promosi, BPPD akan memaksimalkan kekuatan media. Dengan angaran yang terbatas,
katanya, maka akan dilakukan promosi berbiaya murah dengan memanfaatkan sosial
media. Dalam perencanaan pengurus yang baru, akan diadakan kegiatan Lombok
Sumbawa Summit Social Media. Dimana seluruh pihak yang selama aktif di social media
dalam mempromosikan pariwisata akan
diundang ke NTB. Selain itu akan mengundang public figur untuk datang ke daerah
ini. (suara ntb)
0 komentar:
Post a Comment