Lowongnya kepengurusan Badan Promosi Pariwisata Daerah
(BPPD) NTB selama hampir setengah tahun berpengaruh terhadap kegiatan promosi
pariwisata. Sementara, Pemprov NTB di bawah kepemimpinan Dr. TGH. M. Zainul
Majdi dan H. Muh. Amin, SH, MSi, memiliki program unggulan Tambora Menyapa
Dunia 2015 mendatang dengan target 2 juta kunjungan wisatawan. Di satu sisi,
realisasi di lapangan program Tambora Menyapa Dunia justru redup dan terkesan
tidak mem-booming seperti halnya
Visit Lombok Sumbawa 2012.
Ketua BPPD NTB Taufan Rahmadi menyadari, minimnya waktu yang
dimiliki BPPD NTB membuat mereka harus bekerja keras. Apalagi waktu efektif
yang dimiliki untuk bekerja cukup singkat, sehingga mampu meraih target yang
sudah ditetapkan. Sementara kepengurusan BPPD NTB yang baru ditetapkan beberapa
waktu lalu, sehingga mereka memiliki waktu yang singkat untuk bekerja.
Sekarang ini, ujarnya, BPPD NTB sudah menyelesaikan
penyusunan program kerja dan disinkronkan dengan program kerja di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB. ‘’Dan sekarang ini tinggal menunggu
finalisasi saja,’’ terangnya pada Suara
NTB di Mataram, Selasa (17/6).
Sebagai pengurus BPPD yang baru, Taufan menyadari
program-program unggulan pemerintah daerah, khususnya Tambora Menyapa Dunia
menjadi prioritas pihaknya. Dalam waktu dekat, ujarnya, pihaknya akan menggelar
kegiatan What and How Tambora Menyapa
Dunia. Kegiatan ini, lanjutnya, akan melibatkan pelaku bisnis pariwisata,
media (lokal, nasional dan internasional).
Para peserta ini nanti akan diajak
melihat berbagai atraksi budaya maupun objek wisata, baik yang ada di Pulau
Lombok dan Sumbawa, khususnya objek-objek wisata baru. Dari kegiatan ini
diharapkan mampu menggaungkan program unggulan pemerintah daerah.
Diakuinya, alokasi anggaran yang dimiliki BPPD NTB sebesar
Rp 6 miliar, promosi pariwisata harus dilakukan secara efektif. Termasuk,
mengalokasikan anggaran yang dimiliki dengan mempromosikan objek-objek wisata
yang ada di Pulau Lombok dan Sumbawa secara berimbang.
Selain itu, ungkapnya, pihaknya berencana mengurangi promosi
pariwisata ke luar negeri. Menurutnya, promosi wisata ke luar negeri tidak
baik, tapi magnet pariwisata ada di objek pariwisata. Untuk itu, pihaknya akan
terus melakukan penataan objek pariwisata, termasuk memberikan workshop pada
pedagang asongan tentang bagaimana bersikap, sehingga wisatawan tidak takut
berkunjung. ‘’Kita akan menggelar workshop destinasi dengan mengundang pelaksana
pariwisata di NTB dengan tujuan mempersiapkan objek wisata sesuai yang
diinginkan,’’ ujarnya.
Agenda lain yang akan dilakukan pihaknya dalam menggaungkan
pariwisata NTB di kancah nasional dan internasional, lanjutnya, BPPD akan
menggelar Lombok Sumbawa World Travel Writers Gathering (Gathering Penulis
Pariwisata Dunia) bulan Oktober. ‘’Termasuk, kita juga akan menggelar Exclusive Book, The Beauty of West Nusa
Tenggara. Juga, strategi pemberitaan online. Kita akan libatkan admin dan
sosial media yang memiliki banyak followers,
khususnya di dunia pariwisata,’’ terangnya, seraya menambahkan, promosi lewat
Youtube cukup efektif.
Di sisi lain, Taufan Rahmadi bertekad menjadikan BPPD NTB tidak
lagi eksklusif. Dalam arti, seluruh pengurus BPPD harus turun ke lapangan untuk
mempromosikan potensi yang dimiliki. Termasuk menjalin komunikasi dengan pelaku
pariwisata, pemerintah daerah dan stakeholders lainnya untuk menyerap
permasalahan yang ada. Tidak hanya itu, ego sektoral yang selama ini masih
menjadi penghalang akan coba dihilangkan, sehingga apa yang diharapkan bisa
tercapai. (*)
0 komentar:
Post a Comment