Be Your Inspiration

Wednesday, 18 June 2014

Pejabat Ramai-ramai Temui Manajemen Jetstar di Australia



SEBANYAK lima orang pejabat masing-masing dari Pemprov NTB, anggota DPRD NTB dan pelaku pariwisata akan menemui manajemen Jetstar di Melbourne, Australia> kedatangan pejabat secara beramai-ramai ini, untuk meminta agar rute penerbangan langsung Perth Australia - Bandara Internasional Lombok (BIL) tidak ditutup. Manajemen Jetstar sebelumnya telah menginformasikan akan menutup rute tersebut pada 18 Oktober  mendatang karena belum adanya kejelasan terkait dengan komitmen pemerintah daerah yang akan memberikan marketing fund  atau dana promosi.


Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, Drs. Muhammad Nasir yang dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan sebanyak lima orang pejabat yang berangkat berasal dari dua orang pejabat dari eksekutif, dua orang pejabat dari DPRD NTB dan satu orang pelaku pariwisata.

Kelima pejabat yang berangkat ke Melbourne Australia pada Selasa (17/6) adalah Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Drs. H. Gita Aryadi, M.Si. Kemudian dua orang unsur pimpinan Komisi II DPRD NTB yang membidangi pariwisata yakni Mori Hanafi, SE, M.Comm dan Johan Rosihan, ST. Kemudian Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, I Gusti Lanang Patra. “Pak Wagub akan membicarakan supaya rute itu tidak ditutup,’’ kata Nasir.

Wakil Gubernur, H. Muhammad Amin, SH, M.Si yang ditemui usai menghadiri sidang paripurna di Gedung DPRD NTB kemarin mengatakan, tadinya dia hanya akan mengutus Asisten II untuk memenuhi undangan manajemen Jetstar terkait dengan keberlanjutan rute Perth-Lombok itu. Namun, Gubernur NTB katanya,  meminta dirinya langsung untuk menemui manajemen Jetstar di Australia.

Ia menjelaskan, marketing fund melalui maskapai Jetstar Airways sebesar Rp 1 miliar  akan dikucurkan oleh Pemprov NTB. Pasalnya, hal serupa juga pernah diberikan kepada maskapai penerbangan Air Asia ketika baru membuka rute Kuala Lumpur-BIL. Marketing fund tersebut, lanjutnya bersifat stimulan. Artinya, setelah pada tahap tertentu di mana kondisi load factor (tingkat keterisian kursi penumpang) sudah normal maka pemberian marketing fund akan dihentikan.

‘’Jadi karena pasar Australia ini itu sangat urgen, sangat menguntungkan. Bolehlah pemasaran kita ke Timur Tengah dan Eropa, tetapi pasar Australia tidak bisa kita tinggalkan. Karena ternyata kunjungan wisatawan Australia itu mendominasi angka kunjungan ke NTB,’’ ujar wagub.

Amin menambahkan, apapun upaya dan ikhtiar akan dilakukan agar rute Perth-BIL tetap ada. Menurutnya, aksesibilitas dan konektivitas antarwilayah baik dalam dan luar negeri sangat penting untuk mendatangkan wisatawan ke daerah ini selain upaya promosi dan penataan destinasi.

‘’Karena itu, kesimpulan  kita wajib hukumnya penerbangan yang sudah dirintis oleh Jetstar  ini tetap kita pertahankan. Persoalan nanti akan ada maskapai-maskapai lain yang akan buka rute, kita siap juga. Yang penting ini tetap jalan,’’ imbuhnya.

Dalam pertemuan dengan menajemen Jetstar yang diagendakan pada 18 Juni di Melborne itu, wagub akan memastikan komitmen Pemprov NTB seperti apa yang diinginkan manajemen Jetstar. Nantinya, akan dilakukan Memorandum Of Understanding (MoU) terkait dengan penggunaan dana promosi itu. ‘’Untuk meyakinkan mereka, karena kita yang butuh. Kalau kita butuh sesuatu maka tentu ada pengorbanan, harus ada ikhtiar dan upaya yang kita lakukan,’’ katanya.

Menurutnya sangat disayangkan jika Jetstar menutup penerbangan ke Lombok di saat angka kunjungan wisatawan ke daerah ini melonjak sampai 190 persen. Disebutkan, berdasarkan hitung-hitungan dengan mengeluarkan dana marketing fund sebesar Rp 1 miliar itu, akan mampu mendatangkan devisa di atas Rp 50 miliar per tahun.

‘’ Ini sangat luar biasa, sayang jika terhenti. Jangan kita sia-siakan yang sudah kita lakukan. Dukungan semua pihak, agar maskapai ini tetap melayani rute. Yang sudah ada tetap kita pertahankan, jangan mereka hilang sementara yang akan datang belum ada kepastian,’’ ujarnya.

Maskapai penerbangan Jetstar Airways mulai melayani rute Perth, Australia ke Lombok, NTB empat kali seminggu yakni Selasa, Kamis, Jumat, dan Minggu. Penerbangan perdana rute Perth-Lombok direalisasikan 24 September 2013  menggunakan pesawat Airbus A320 mengangkut 150 penumpang. Kepala Komersial dan Operasional Jetstar Nigel Fanning juga ikut dalam penerbangan perdana ke Lombok itu. (Suara NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive