Operasional PLTU Jeranjang Unit I kembali molor dari jadwal yang direncanakan rampung pada Oktober-November ini. Pasalnya, kontraktor pelaksana meninggalkan proyek yang saat ini sudah masuk dalam proses commisioning. Proyek itu ditinggalkan diduga karena kontraktor kesulitan masalah finansial. Proyek PLTU Jeranjang Unit I dengan kapaistas 1x25 MW itu kemungkinan bisa operasional pada Desember mendatang.
Demikian diungkapkan, General Manager PLN Wilayah NTB, Ir. Andi
Lakipapadah dalam jumpa pers di Kantor Gubernur NTB, Kamis (6/11/2014).
‘’Kami mohon maaf pada kesempatan yang
lalu kami menyampaikan PLTU Unit I Jeranjang akan beroperasi di bulan Oktober-November 2014 ini.
Ternyata di dalam pelaksanaan commisioningnya
mengalami penundaan. Sehingga Unit I ini paling cepat beroperasi di bulan Desember mendatang,’’
katanya.
Andi menjelaskan, kendala sesungguhnya bukan pada kendala teknis, namun
lebih kepada kendala non teknis dari pihak kontraktor pelaksana. Dimana,
kontraktor yang mengerjakan proyek PLTU Jeranjang Unit I itu mundur.
‘’Kendalanya di pihak perusahaan, kontraktor yang di dalam perjalanan commisioning ini mundur, ternyata karena
masalah finansial. Ini kami sedang berupaya semaksimal mungkin supaya proses commisioning ini dilanjutkan,’’ imbuhnya.
Terkait dengan kelanjutan proses commisioning
itu, lanjut Andi saat ini sedang dibahas oleh PLN pusat. Pembangunan PLTU Jeranjang
sendiri berada di bawah koordinasi UIP PLN XI yang khusus menangani pembangunan pembangkit.
Sementara itu, untuk PLTU Jeranjang Unit II direncanakan operasional pada April 2015 tahun depan. Jika Unit I dan II sudah operasional, maka PLN akan mendapatkan tambahan
pasokan listrik dari PLTU Jeranjang sebesar 50 MW.
Sementara itu, terkait dengan wanprestasi kontraktor itu akan diberikan
sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. ‘’Karena dia menunda tentu ada sanksi sesuai dengan
klausul-klausul kontrak,’’ tegasnya.
Sementara itu, PLTU Jeranjang Unit III sudah beroperasi sejak awal tahun lalu dengan kapasitas 1x25 MW. Sedangkan, operasional PLTU Jeranjang Unit I dan II masih belum bisa
beroperasional dengan kendala-kendala yang dihadapi tersebut.
Ketiga PLTU ini merupakan pembangkit listrik berbahan bakar batubara pertama di NTB. Memanfaatkan batubara jenis Low Rank Coal, kebutuhan batubara PLTU Lombok - NTB diperkirakan mencapai 195.000 ton per tahun. Jumlah batubara sebesar ini setara dengan 69.000 kilo liter BBM per tahun. Sehingga dengan beroperasinya PLTU ini diperkirakan nantinya akan dapat menghemat biaya operasi sebesar Rp 370 miliar per tahun (dibandingkan jika menggunakan BBM). (Suara NTB)
1 komentar:
Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower, evapko, chiller ,Boiler,waste water treatment,STP Oli Industri, defoamer anti busa Dll, harga nego, untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
WA:0813-1084-9918
Terima kasih
Post a Comment