Patung peresean menjadi salah satu ikon Bandara Internasional Lombok (BIL). |
Di awal-awal beroperasi, kawasan Bandara Internasional
Lombok (BIL) terkesan begitu semrawut. Mulai dari kondisi fasilitas penunjang
bandaranya hingga persoalan banyak para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan
hingga ke area terminal bandara. Namun kini, persoalan kesemrawutan bandara
kebanggaan masyarakat NTB tersebut perlahan tapi pasti, mulai teratasi.
Sabtu (7/2/2015), menunjukkan,
kondisi area bandara terutama terminal bandara cukup rapi. Kendati belum begitu
optimal, namun kondisi BIL kini bisa dikatakan jauh lebih baik dari
sebelum-sebelumnya. Area terminal yang sebelumnya begitu ramai lantaran
dipadati pengunjung kini sudah mulai teratur.
Kondisi tersebut setidaknya membuat para PKL yang
sebelumnya, begitu sulit ditertibkan dengan sendirinya mulai berkurang. Para
PKL sudah mulai terkonsentrasi di area khusus yang sudah disiapkan oleh pihak
pengelola bandara.
Bagi pengunjung bandara yang ingin masuk area terminal pun
harus melalui pemeriksaan cukup ketat. Maksud dan tujuan masuk area terminal
juga harus jelas. Jika hanya mau mengantar penumpang atau pun menjemput
penumpang, para petugas sudah mengarahkan untuk menunggu di luar terminal.
“Yang masuk ke terminal bandara sekarang hanya mereka yang
mau ke ATM atau yang hendak berbelanja ke sejumlah toko yang ada di dalam
terminal. Selebihnya, kalau hanya mau menunggu atau mengantar penumpang cukup
sampai luar area terminal,” aku salah petugas keamanan BIL.
Di setiap pintu masuk
maupun keluar area terminal juga sudah dipasang fasilitas tambahan berupa metal detector. “Ketatnya pengamanan di area
terminal sekarang, salah satu upaya kita dalam menertibkan area terminal,”
ungkap General Affair and Communication Section Head PT. AP I BIL M. Albar
Wahyudi, yang dikonfirmasi sebelumnya.
Sejumlah petugas sedang membersihkan terminal BIL dari
sampah. Kondisi BIL kini sudah mulai tertata rapi. |
Ia mengaku, pihaknya
sudah berupaya maksimal untuk menata dan menertibkan kawasan bandara, khususnya
area terminal bandara. Berbagai fasilitas tambahan juga sudah dibangun oleh
pihak BIL, seperti meeting point, yang dihajatkan bagi para
pengunjung bandara.
Selain itu pengamanan
di area terminal juga lebih diperketat, sehingga area terminal benar-benar
tertata rapi. “Kalau area terminal sudah tertata rapi, maka paling tidak wajah
BIL di mata penumpang bisa lebih baik,” ujarnya. Karena selama ini yang pertama
kali dinilai ialah kondisi terminal bandara itu sendiri.
Ke depan pihaknya
akan terus berupaya melakukan terobosan dan inovasi untuk semakin menata
kawasan BIL, sehingga BIL bukan hanya bandara internasional dari sisi namanya
saja. Tetapi dari sisi fasilitas dan kenyamanan serta keamanan bandara
benar-benar menggambarkan bandara bertaraf internasional.
Untuk itu, pihaknya sangat berharap dukungan dari semua pihak di daerah ini, termasuk elemen masyarakat supaya menjaga BIL dengan baik. ‘’Kalau BIL sudah berkembang, maka yang bakal merasakan dampak positifnya tentu masyarakat itu sendiri,’’ terangnya.(Suara NTB/Kir)
0 komentar:
Post a Comment