Be Your Inspiration

Wednesday, 4 February 2015

Tim Kesulitan Evakuasi Badan Pesawat Garuda yang Tergelincir di Bandara Internasional Lombok



 Badan pesawat Garuda yang tergelincir di BIL 
sedang dievakuasi Rabu (4/2/2015).
Proses evakuasi badan pesawat Garuda GA-7040 yang tergelincir di Bandara Internasional Lombok (BIL) sedikit terhambat. Selain karena kondisi struktur tanah yang berlumpur, juga lantaran minimnya peralatan. Sehingga tim evakuasi gabungan dari KNKT, Garuda serta PT. AP I BIL harus mendatangkan peralatan khusus dari Denpasar,  Bali.


General Manager (GM) PT. Angkasa Pura (AP) I BIL, Pujiono, kepada wartawan, Rabu (4/2/2015), mengakui kalau mengevakuasi badan pesawat Garuda GA 7040 tersebut, cukup sulit. Pasalnya, bodi pesawat bagian bawah sudah terperosok cukup dalam  ke tanah dengan kontur berlumpur.

Sehingga upaya mengevakuasi pesawat ke landasan pacu dengan cara menarik, tidak memungkinkan. Mengingat, akan banyak bagian badan pesawat yang bakal mengalami kerusakan lebih parah jika kemudian dipaksa untuk dievakuasi dengan cara ditarik.

Sementara pihak maskapai tidak menginginkan hal itu dilakukan. Solusinya, badan pesawat harus diangkat terlebih dahulu baru kemudian perlahan ditarik menuju landasan pacu. ‘’Nah untuk melakukan hal itu, butuh peralatan khusus,’’ tegasnya.

Sayangnya, peralatan khusus tersebut tidak ada di Lombok. Sehingga harus didatangkan dari luar daerah. ‘’Peralatan khusus tersebut baru saja sampai dari Denpasar , Bali. Dan, akan langsung diterjunkan untuk mengevaluasi badan pesawat,’’ jelas Pujiono seraya menambahkan, posisi badan pesawat berada di run way 13.
 
Penumpang yang terlantar di Bandara Internasional Lombok
Disinggung terkait penyebab tergelincirnya pesawat Garuda GA-7040 tersebut, Pujiono mengaku belum bisa memastikan. Karena memang proses investigasi sampai saat ini masih terus dilakukan oleh tim dari KNKT bersama pihak maskapai dan dibantu oleh petugas PT. AP I BIL.

Memang tersiar informasi roda depan pesawat tidak berfungsi. Namun itu baru dugaan saja. Belum bisa dipastikan kebenarannya. Sampai ada hasil investigasi yang dilakukan oleh tim. ‘’Nanti kalau proses investigasi sudah selesai, akan kita ungkap seluruhnya,’’ ujarnya.

Pihaknya sejauh ini baru bisa memastikan kalau penyebab kecelakaan tersebut, tidak terkait dengan kondisi cuaca maupun unsur kelalaian dari pihak pilot. Pasalnya, kondisi cuaca saat kejadian berlangsung sedang bagus-bagusnya. Apakah itu kecepatan angin maupun faktor cuaca lainnya. Kemudian hasil tes urine terhadap pilot sendiri juga negatif.

Begitu pula dengan kondisi run way bandara tidak ada masalah. Semua dalam kondisi yang baik. ‘’Jadi untuk faktor cuaca, kelalaian dari pilot serta kondisi fasilitas run way bandara, tidak ada kaitannya dengan kecelakaan ini,’’ tegasnya.

Sementara itu Vice President Corporate Communications PT. Garuda Indonesia, Pujobroto, dalam relis yang diterima Suara NTB, mengaku kalau pihaknya sudah berkoordinasi KNKT dan DKUPPU untuk pelaksanaan pemindahan badan pesawat. Pemindahan badan pesawat juga akan melibatkan tim teknik Garuda Jakarta serta tim dari ATR Singapura.

‘’Adapun untuk seluruh 29 penumpang, termasuk satu orang bayi, dinyatakan selamat dan tidak ada yang mengalami luka. Seluruh penumpang turun secara normal melalui tangga pesawat,’’ jelasnya.

Sementara evakuasi badan pesawat hingga berita ini ditulis Rabu malam,  masih berlangsung. PT. AP I sendiri belum bisa memastikan sampai kapan proses evakuasi berlangsung.

Lambannya Evakuasi Dikeluhkan


Sementara itu, lambannya proses evakuasi dikeluhkan calon penumpang. Hingga kemarin, otoritas yang menangani insiden kecelakaan penerbangan itu belum juga mampu memberikan kepastian kapan aktivitas penerbangan di BIL bisa pulih.

Penumpang harus tidur di ruang kedatangan Bandara Internasional Lombok

“Sepertinya, pengambilan keputusan yang oleh Angkasa Pura maupun Garuda yang lambat, dan peralatan yang dimiliki oleh BIL ini yang kurang memadai,” ujar Lalu Aksar Ansori, SP, salah seorang penumpang yang telantar di BIL akibat insiden tergelincirnya pesawat Garuda tersebut.

Aksar , Ketua KPU NTB, mengaku harus berangkat ke Jakarta untuk menghadiri rapat pimpinan KPU RI bersama KPU Provinsi se-Indonesia di Jakarta kemarin. Ia seharusnya sudah berangkat pada pukul 06.50 Wita, lalu penerbangan kembali ditunda pada pukul 13.50 Wita, lalu ditunda lagi hingga pukul 19.45 Wita kemarin. “Tapi ini pun belum pasti ini katanya. Sedang menunggu di BIL. Saya menunggu dari jam 12.00,” ujarnya.

Namun, Aksar mengaku nasibnya masih lebih baik ketimbang penumpang-penumpang tujuan Lombok yang telantar di bandara-bandara di daerah-daerah lain di Indonesia. “Saya masih mending, ini mereka yang di Jakarta, yang dari kemarin. Itu juga tidak jelas mau diapakan, terus apakah dia ini suruh ganti rugi semua, tapi ini semua orang disuruh menunggu tanpa ada kompensasi,” ujarnya. (Munakir) 
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive