Warga terlihat kecewa dan berjalan pulang setelah nyale yang diharapkan keluar tidak ada yang berhasil ditangkap |
Awalnya, perayaan puncak bau
nyale berjalan cukup semarak. Sejak Senin sore, masyarakat dari berbagai
penjuru Loteng sudah mulai berdatangan ke lokasi Pantai Seger, Kuta yang
merupakan lokasi puncak perayaan bau
nyale. Malamnya, masyarakat yang sudah memadati lokasi perayaan, disuguhi
berbagai hiburan. Termasuk penampilang band terkenal ibu kota, Band Ungu yang
didatangkan Pemkab Loteng.
Tidak lupa berbagai kesenian lokal juga ditampilkan.
Termasuk pula pementasan drama kolosal Putri Mandalika, yang merupakan cikal
bakal event bau nyale. Sejumlah pejabat penting di daerah ini juga hadir
menyaksikan kegiatan tahunan itu. Diantaranya Kapolda NTB, Brigjen
Pol. Drs.Srijono.
Yang menarik, usai penampilan Band Ungu, sejumlah pemuka
adat Loteng menggelar ritual pemanggilan nyale.
Dipimpin langsung Mamiq Sar’i Bayan, dengan harapan, nyale bisa keluar banyak. Sehingga bisa memuaskan masyarakat yang
hadir.
Sekitar pukul 03.00 Wita, pada Selasa dini hari kemarin,
masyarakat yang sudah menunggu mulai bergerak turun ke laut untuk menangkap nyale. Namun hingga satu jam lamanya,
masyarakat tidak kunjung memperoleh nyale.
Akan tetapi, masyarakat tampaknya belum menyerah menyisir bagian pantai.
Sayangnya, nyale juga
tak muncul-muncul. Bahkan, lantaran penasaran beberapa masyarakat sampai
bolak-balik turun kelaut. Tetapi tetap saja gagal memperoleh nyale. ‘’Bukannya nyale, justru kita dapat ikan luat,’’ aku Adi, salah seorang
pengunjung.
Sadar nyale
ternyata tidak keluar, sekitar pukul 05.00 wita, warga mulai bergerak naik ke
pantai. Sembari bergumam dengan nada kecewa, lantaran harapannya untuk bisa
memperoleh nyale, ternyata tidak
terpenuhi. Bahkan, ada warga yang sampai memberanikan diri ke tengah laut.
Namun hasilnya tetap saja minim.
Ribuan masyarakat dari berbagai penjuru di Pulau Lombok saat turun ke laut mencari cacing nyale.Namun, mereka kecewa, karena nyale yang diharapkan keluar sedikit yang berhasil ditangkap. |
Menurut Adi, kalau pada perayaan tahun-tahun sebelumnya,
nyale cukup banyak. Sehingga masyarakat rela berada di tengah laut hingga pagi
hari. Tetapi sekarang, belum sampai matahari terbit, masyarakat sudah naik ke
pantai.
Sudah Diprediksi
0 komentar:
Post a Comment