Be Your Inspiration

Tuesday, 10 February 2015

‘’Bau Nyale’’ yang Tak Men-Nyale



Warga terlihat kecewa dan berjalan pulang setelah nyale
yang diharapkan keluar tidak ada yang berhasil ditangkap
Perayaan puncak event budaya tahunan milik Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) Bau Nyale, Senin (9/2/2015) hingga Selasa (10/2/2015) dini hari ekmarin, berlangsung semarak. Namun sayang, perayaan justru berakhir dengan kekecewaan. Pasalnya, nyale (cacing laut) yang ditunggu-tunggu justru tidak muncul. Hal ini membuat puluhan ribu masyarakat yang datang, harus pulang dengan tangan hampa.


Awalnya, perayaan puncak bau nyale berjalan cukup semarak. Sejak Senin sore, masyarakat dari berbagai penjuru Loteng sudah mulai berdatangan ke lokasi Pantai Seger, Kuta yang merupakan lokasi puncak perayaan bau nyale. Malamnya, masyarakat yang sudah memadati lokasi perayaan, disuguhi berbagai hiburan. Termasuk penampilang band terkenal ibu kota, Band Ungu yang didatangkan Pemkab Loteng.

Tidak lupa berbagai kesenian lokal juga ditampilkan. Termasuk pula pementasan drama kolosal Putri Mandalika, yang merupakan cikal bakal  event bau nyale. Sejumlah pejabat penting di daerah ini juga hadir menyaksikan kegiatan tahunan itu. Diantaranya Kapolda NTB, Brigjen Pol. Drs.Srijono.

Yang menarik, usai penampilan Band Ungu, sejumlah pemuka adat Loteng menggelar ritual pemanggilan nyale. Dipimpin langsung Mamiq Sar’i Bayan, dengan harapan, nyale bisa keluar banyak. Sehingga bisa memuaskan masyarakat yang hadir.

Sekitar pukul 03.00 Wita, pada Selasa dini hari kemarin, masyarakat yang sudah menunggu mulai bergerak turun ke laut untuk menangkap nyale. Namun hingga satu jam lamanya, masyarakat tidak kunjung memperoleh nyale. Akan tetapi, masyarakat tampaknya belum menyerah menyisir bagian pantai.

Sayangnya, nyale juga tak muncul-muncul. Bahkan, lantaran penasaran beberapa masyarakat sampai bolak-balik turun kelaut. Tetapi tetap saja gagal memperoleh nyale. ‘’Bukannya nyale, justru kita dapat ikan luat,’’ aku Adi, salah seorang pengunjung.

Sadar nyale ternyata tidak keluar, sekitar pukul 05.00 wita, warga mulai bergerak naik ke pantai. Sembari bergumam dengan nada kecewa, lantaran harapannya untuk bisa memperoleh nyale, ternyata tidak terpenuhi. Bahkan, ada warga yang sampai memberanikan diri ke tengah laut. Namun hasilnya tetap saja minim. 
Ribuan masyarakat dari berbagai penjuru di Pulau Lombok saat turun ke laut
mencari cacing nyale.Namun, mereka kecewa,
karena nyale yang diharapkan keluar sedikit yang berhasil ditangkap.

Menurut Adi, kalau pada perayaan tahun-tahun sebelumnya, nyale cukup banyak. Sehingga masyarakat rela berada di tengah laut hingga pagi hari. Tetapi sekarang, belum sampai matahari terbit, masyarakat sudah naik ke pantai. 

Sudah Diprediksi


Sejumlah pengujung sudah memprediksi nyale tidak akan keluar. Lantaran tanda-tanda alam bahwa nyala tidak akan keluar sudah terlihat. Seperti tidak adanya hujan lebat di lokasi ataupun angin kencang. “Kalau tahun-tahun sebelumnya, sebelum nyale pasti ada hujan lebat yang biasanya disertai angin kencang. Tapi sekarang, jangan hujan angin kencang pun tidak ada,” warga setempat. (kir/Suara NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive