Perajin menunjukkan gerabah berbentuk kendi maling di pasar seni Banyumulek Kediri Lombok Barat |
BERBICARA gerabah tidak lepas dari kendi maling. Bagi orang
Sasak, kendi maling dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit dalam.
Kendi ini banyak dibuat di Banyumulek Kecamatan Kediri Lombok Barat, Penujak
Lombok Tengah, Masbagik Lombok Timur dan beberapa tempat lainnya.
Kendi maling dibuat pertama kali di zaman Kerajaan
Selaparang beberapa ratus tahun yang silam. Waktu itu, tuturnya, sang Raja
dihadapkan dengan persoalan di istana, sehingga nyawa raja terancam setiap
saat, termasuk lewat makanan dan minuman.
Untuk itu, pihak istana kemudian berusaha melindungi sang
raja agar terhindar dari kematian, termasuk diracuni. Salah satu caranya adalah
menggunakan kendi sebagai tempat minuman sang raja. Kendi itu didesain khusus,
yakni dimasukkan lewat bawah agar orang yang tidak senang pada raja tidak tahu
caranya.
Namun, kini kendi maling menjadi salah satu produk yang
paling banyak dibuat perajin gerabah di beberapa sentra kerajinan di Pulau
Lombok. Bagi sebagian perajin, seperti dituturkan Ketua Pasar Seni Banyumulek
Zaenuddin, kendi maling banyak dicari wisatawan lokal dan mancanegara. Tak
heran, ujarnya, kendi maling banyak dipajang di artshop, baik yang ada di
Banyumulek maupun lokasi lain di Pulau Lombok. Apalagi, kendi maling juga
banyak dipesan dari luar negeri dengan harga murah dan bervariasi.
‘’Kalau di Pasar Seni Banyumulek, harga 1 kendi maling
paling tinggi Rp 60.000. tapi kalau sudah di artshop, harganya bisa mencapai Rp
200 ribu,’’ klaimnya.
Namun, baginya adalah bagaimana perajin di Banyumulek lebih diperhatikan lagi. Bagi mereka, selama ini perajin belum menikmati hasil keringat mereka dalam membuat gerabah, karena harga yang dijual masih sangat rendah. Sementara, pihak artshop justru menikmati hasil maksimal. (*)
0 komentar:
Post a Comment