Be Your Inspiration

Monday 18 July 2016

Mukenah Bordir Bagek Nyake Rambah Malaysia

Mukena bordir khas Bagik Nyake Aikmel Lotim

Semenjak ditetapkan oleh Pemprov NTB sebagai industri garmen khusus busana muslim. Masyarakat di Desa Bagek Nyake, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur (Lotim), terus mengembangkan industri mereka. Meski skala kecil, tapi industri garmen khusus busana muslim  jenis mukenah bordir merambah hingga pasar Malaysia.

Produksi mukenah bordir di Desa Bagek Nyake, umumnya ditekuni oleh para perempuan dari  yang baru tamat  SMA hingga ibu rumah tangga. Mereka terlihat cukup terlatih mengikuti pola desain mukenah yang dibuat secara manual. Meskipun dalam proses selanjutnya dibantu dengan peralatan mesin bordir.

di Lokasi pembuatan mukena, para perajin cukup telaten mengerjakan pola demi pola. Mereka tidak mau mengambil risiko. Pasalnya, salah sedikit bakal merusak desain pola lainnya. Risikonya, perajin harus mengulang dari awal.
Proses bordir mukena Bagik Nyake Lombok Timur

Seperti halnya Riza, gadis yang menamatkan sekolah di bangku SMA dua tahun lalu memilih belajar bordir. Ia tidak ingin diam diri dengan alasan tidak adanya pekerjaan. Iklim yang telah terbentuk sejak lama di desanya, membuatnya bergairah. Membordir salah satu pilihan untuk mengembangkan kemampuannya.

Rumitnya desain gambar menjadi tantangan tersendiri bagi Riz. Karena harus mengikuti orderan pembeli. Kemandirian selama ini, tak ayal membuatnya bisa membantu memenuhi kebutuhan orangtuanya. Dengan sistem borongan, per bulan ia dapat mengumpulkan uang Rp 700 hingga 900 ribu. "Cukuplah buat bantu - bantu orangtua. Daripada main gak karuan,’’ ujarnya, Sabtu (16/7/2016).

Keahliannya itu menjadi kebanggaan keluarganya. Riza pernah berpikir untuk mandiri membuka kerajinan bordir. Keterbatasan biaya serta minimnya peralatan jadi penghalang. Meskipun demikian, ia akan tetap belajar serta mengembangkan kemampuannya. ‘’Ada sih rencana mau mandiri. Tapi ndak ada modal,’’ katanya.
Mukena bordir khas Bagik Nyake Lombok Timur

Di sisi lain, ia merasa miris dengan kebanyakan remaja saat ini. Tamat sekolah,bukannya mencari pekerjaan malah senang keluyuran. Sebagai generasi muda, ia menyarankan rekan - rekannya untuk kursus keterampilan daripada menganggur dan keluyuran tidak jelas.

Hal senada disampaikan, Zuhadah warga Dusun Dasan Bembek, Desa Mamben Daya, Kecamatan Wanasaba. Keahliannya membordir dimulai sejak tahun 2009 lalu. Mengoperasionalkan mesin bordir, umumnya kesulitan dihadapi oleh para pemula. ‘’Kesulitan menggunakan mesin. Namanya belajar kesulitan pasti ada,’’ tuturnya.

Dua tahun belajar, ia memilih membuka usaha sendiri. Pesanan banyak diterima dari masyarakat dan para saudagar. Hasilnya, Zuhadah dapat membiayai anaknya hingga kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Lombok Timur. ‘’Iya Alhamdulillah, anak bisa kuliah,’’ katanya.

Produksi mukenah ini sifatnya musiman. Artinya, hanya bisa dikerjakan pada saat menjelang Ramadhan, Idul Adha dan hari besar Agama Islam lainnya. Oleh karena itu, ia mensiasati dengan menjahit. Tapi bagi ibu dua orang anak ini, penghasilannya sebagai perajin bordir bisa membantu meringankan beban suaminya.

Pengusaha bordir di Bagek Nyake, Khudri mengaku produksi mukenah dan jilbab yang umumnya dikerjakan perempuan ini, tak hanya di pasarkan di NTB. Tapi sudah masuk ke pasar di Malaysia. Ia tetap mempertahankan kualitas sehingga bisa bersaing dengan produksi skala besar di daerah lainnya. ‘’Bukan di Lombok saja. Puasa kemarin, malah kita kirim ke Malaysia,’’ akunya.

Produksi mukenah bordir sebulan menghasilkan 200 hingga 350 biji. Biasanya, sudah ada pesanan dari saudagar, sehingga ketika rampung langsung didistribusikan. Bapak tiga orang anak ini mengaku, persaingan level industri besar menjadi tantangan tersendiri. Menurutnya, inovasi serta mempertahankan kualitas bordir jadi ciri tersendiri. Dengan harapan, mukenah bordir produknya bukan saja menjajal Negeri Jiran. Ia berobsesi juga mampu memasarkan produknya di Negara-negara Islam lainnya.  (Muhammad Kasim)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive