Be Your Inspiration

Wednesday, 30 March 2016

Polda Bentuk Tim Khusus Lacak Direktur RSUD NTB

Kapolda NTB Brigjen Pol. Umar Septono
POLDA NTB membentuk tim khusus sebagai bagian dari upaya optimal untuk melacak dan menemukan Direktur RSUD NTB, dr. Mawardi Hamry, MPPM yang dilaporkan hilang sejak Rabu (23/3) lalu. Tim tersebut menyelidiki dugaan motif dan modus sembari meneruskan upaya pencarian.

‘’Belum ada yang signifikan. Apabila masyarakat ada yang menemukan atau mengetahui keberadaannya bisa segera melaporkan kepada polisi,’’ kata Kapolda NTB, Brigjen. Pol. Drs. Umar Septono, SH, MH ditemui di Mataram, Selasa (23/3) seusai Pengarahan Kepala BNPT, Irjen. Pol. Drs. H. M. Tito Karnavian, MA, Phd kepada FKPD Provinsi NTB, TNI/Polri, serta stakeholder terkait mengantisipasi aksi terorisme.

Saat ini pihaknya masih mengupayakan pelacakan dengan menggunakan fasilitas IT Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri bekerjasama dengan Polda Jatim terkait pelacakan alat komunikasi. Selain itu tetap diupayakan kerjasama dengan operator provider layanan telekomunikasi untuk keperluan yang sama.

“Masih belum ada signifikan kerjasama dari provider. Tetapi, nanti siapa yang tahu duluan diinformasikan untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kapolda. Saat ini, sambung dia, telepon genggam yang bersangkutan masih tidak dapat dihubungi. “Tetap kita pantau terus.”
Pihaknya mengedepankan koordinasi lintas sektoral yang berkaitan dengan kebutuhan pelacakan, guna mencari informasi dan data tambahan yang dapat mengarahkan pada penemuan dr. Mawardi. Termasuk terus mengupayakan pelacakan transaksi perbankan yang saat ini masih terkendala aturan privasi nasabah bank.

‘’Itu makanya dari perbankan belum bisa memberikan. Pernyataan OJK harus ada pemeriksaan dari pihak pemilik rekening baru bisa dibuka. Mudah-mudahan ada solusi terbaik. Agar bisa tahu berapa atau kapan penarikannya. Akan kita usahakan dilihat dari tingkat kebutuhan dan kepentingan umum, apakah (transaksi perbankan) bisa diminta nanti,’’ jelas Kapolda.

Ia menampik perihal dugaan penculikan yang selama ini disebutkan oleh pihak keluarga ataupun yang berkembang di masyarakat. Kapolda menjelaskan bahwa pada saat kejadian dr. Mawardi keluar dari rumah tanpa ada paksaan dan disaksikan oleh pembantunya. Meski pada saat itu pembantu tersebut diminta untuk segera masuk kembali ke dalam rumah.

Mengenai penelusuran motif dan modus hilangnya Direktur RSUD NTB itu, berdasarkan penyelidikan sementara Kapolda mengaku belum mengetahui. “Berbagai pihak akan kita kumpulkan. Kita mintai keterangan.”


Kapolda menambahkan, akan memintai keterangan dan mengumpulkan lebih banyak informasi terkait apakah hilangnya dr. Mawardi tersebut ada kaitannya dengan pekerjaan yang bersangkutan. Kita cari informasi segala aspek, dari masalah pribadi, tugasnya. Tanggung jawabnya di rumah sakit atau berkaitan dengan orang-orang di luar itu. ‘’Kita cari informasi. Apakah ada kaitannya atau tidak nanti kita akan sampaikan,” tandasnya. (wahyu)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive