Be Your Inspiration

Wednesday, 30 March 2016

Ekstrakurikuler Seni SMAN 3 Mataram yang Membanggakan

Siswa SMAN 3 Mataram menunjukkan hasil karyanya
Meski  merupakan sekolah umum, SMAN 3 Mataram memiliki keunikan tersendiri sebagai sekolah jenjang pendidikan menengah di Kota Mataram. Terletak di Jalan Pemuda, sekolah yang digawangi H. Ahmad Jauhari ini memiliki corak khusus dengan keberadaan ekstrakurikuler (ekskul) seni.

Sejumlah ekskul siswa selain OSIS sebagai induk kegiatan ekskul di sekolah adalah Pramuka, Paskibra, Palang Merah Remaja (PMR), Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Pecinta Alam (PA), Olahraga (Bola Voli, Bola Basket, Karate, Tenis Meja, Tenis Lapangan), Kerohanian / IRMA (Ikatan Remaja Masjid Nurul Huda) dan Koperasi Sekolah (Kopsis) juga menjadi andalan sekolah. Sementara ekskul seni yang merupakan program unggulan sekolah sangat beragam yaitu seni rupa, seni tari, seni kriya, seni teater dan seni suara.
 
Gerabah dan patung timbul karya siswa SMAN 3 Mataram
Pembina Ekstrakurikuler Seni SMAN 3 Mataram, Nyoman Waktu menerangkan kualitas tamatan sekolah dituntut untuk memenuhi standar kompetensi dunia kerja. Salah satunya, selain mampu menguasai materi pelajaran, siswa harus dapat berinteraksi dan aktif dalam hubungan sosial. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu alat pengenalan siswa pada hubungan sosial. Di dalamnya terdapat pendidikan pengenalan diri dan pengembangan kemampuan selain pemahaman materi pelajaran.

Khusus untuk ekskul seni, Nyoman Waktu mengaku yang paling potensial saat ini di samping ekskul lainnya. Hal itu lantaran pemerintah tengah fokus mengembangkan ekonomi kreatif di tengah masyarakat. Untuk itu, pihaknya juga tengah menangkap peluang untuk pengembangan ekonomi kreatif melalui berbagai hasil karya seni siswa yang dihasilkan lewat ekskul seni, seperti gerabah warna, lukisan kaligrafi, desain tempat cincin, patung berbagai bentuk, bingkai foto, sampul majalah dan lain sebagainya.
Gerabah dan patung hasil karya siswa SMAN 3 Mataram
Diakui Nyoman Waktu sebagian hasil karya seni siswa sangat otentik bila dibandingkan dengan karya gerabah pada umumnya. Dari sisi desain pembuatan gerabah, bentuknya memang sama namun yang membedakan ialah motif di setiap gerabah yang dihasilkan siswa. “Bahwa jenis karya gerabah, mendesain gerabah menjadi bentuk yang sangat unik kalau selama ini bentuknya sangat polos sesuai dengan aslinya tetapi dimodifikasi dengan bentuk lainnya, termasuk lukisan kaligrafi dalam bentuk gerabah tersebut”, terangnya bangga.

Selain itu, hasil karya lukisan siswa juga sangat khas yaitu mengambil tema tentang alam dan pendidikan. Tema itu diambil untuk mengingatkan kepada siswa untuk tetap melestarikan alam, hal itu juga secara tidak langsung telah memberikan pendidikan bagi siswa. Termasuk juga untuk karya patung yang terbuat dari tanah liat dan gif untuk karya patung yang berjenis timbul, potongan tangan, bagian tubuh manusia, potongan kepala manusia dan jenis patung lainnya. 
Hasil karya siswa SMAN 3 Mataram
“Apalagi alam bagian dari kehidupan manusia yang harus dilestarikan dan dijaga, jadi dengan warnanya alam juga lebih difokuskan dengan warna tersebut termasuk juga cincin yang dikreasikan dengan alam”.

Sementara itu, Wakil Kepala SMAN 3 Mataram, Dwi Susanto menegaskan ekskul seni bertujuan mengukur kemampuan anak-anak dan melatih keterampilan anak dalam hal pembelajaran serta mengukur kreativitas anak-anak. “Jadi anak bisa mengtetahui proses pembuatan dan ilmu yang didapat di situ,” terangnya.

Peminat eskul seni ini pun sangat banyak, untuk tiap ekskul minimal diisi oleh 50 orang siswa. Dwi tak mampu menjelaskan kenapa animo siswa masuk ekskul seni terbilang sangat tinggi. Hanya barangkali alasan mereka yaitu ekskul seni mampu untuk membentuk kemandirian mereka meski sekolah umum. “Tetapi sudah dibentuk talenta mereka agar bisa dikembangkan di luar sekolah agar mendapat nilai tambah”.

Adapun bentuk pembinaan dalam hal pembelajaran dan keterampilan, berbagai tugas praktik harus diwujudkan siswa dalam bentuk karya yang harus mereka rancang. Sementara untuk pembina, ada yang berasal dari internal sekolah dan didatangkan dari luar seperti untuk karya seni pembuatan tempat cincin, pihak sekolah bekerjasama dengan perajin cincin asal Sekarbela.

“Suata saat nanti mereka bisa entertain sendiri, bisa manfaatkan hal-hal kecil dalam bidang usaha terkait dengan implementasi ilmu mereka”, harapnya. (Darsono Yusin Sali/Suara NTB)

Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive