Be Your Inspiration

Monday, 14 March 2016

Wings Air Layani LIA-Bima Dua Kali Sehari

Wings Air

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Drs. Agung Hartono, M.STr mengatakan mulai 24 Februari 2016, maskapai penerbangan Wings Air membuka penerbangan dari Lombok Internasional Airport (LIA)-Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima dengan frekuensi dua kali sehari. Pembukaan rute penerbangan dari Lombok-Bima itu untuk mendukung pengembangan sector pariwisata dan investasi di daerah paling timur NTB tersebut.


Penerbangan Lombok-Bima oleh Wings Air mulai 24 Februari dua kali sehari dengan pesawat ATR 72-500.  Dari Lombok jam 09.25 dan 15.40 wita. Kalau dari Bima jam 06. 15 dan jam 14.05 wita,” kata Agung, Februari 2016 lalu.

Agung menyebutkan, dengan dibukanya penerbangan oleh Wings Air itu, maka penerbangan  Lombok-Bima  sebanyak empat frekuensi sehari. Selain dilayani Wings Air, penerbangan Lombok-Bima juga dilayani Garuda Indonesia sebanyak dua kali sehari.

Begitu juga penerbangan dari Denpasar-Bima, katanya, juga dilayani oleh Wings Air dan Garuda Indonesia dengan frekuensi masing-masing dua kali sehari. Pesawat yang digunakan, katanya berkapasitas sekitar 86 seat.


Menurut Agung, semakin banyaknya maskapai yang membuka rut eke Bima menandakan daerah tersebut sudah mulai menggeliat. Pembukaan rute itu, lanjutnya mendukung pengembangan sektor pariwisata NTB dan investasi. ''Dalam rangka peningkatan angka kunjungan, meningkatkan kelancaran investasi, juga mendukung program pariwisata NTB. Untuk mendukung NTB sebagai daerah pariwisata, semua harus menunjang, baik transportasinya maupun yang lain,”ujarnya.


Agung menjelaskan, maskapai Wings Air sebenarnya sudah lama menjajaki pembukaan rute Lombok-Bima tersebut. Namun, pihaknya tidak mengekspos rencana tersebut takutnya mereka tak jadi. Pihaknya baru mengekspos setelah maskapai itu benar-benar membuka rute tersebut. Pasalnya, kata Agung, banyak maskapai yang tertarik membuka rute penerbangan ke Lombok dan bandara lainnya di daerah ini namun belum terealisasi karena sejumlah factor yang dihadapi maskapai penerbangan. (nasir) 
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive