Siswa SMAN 3 Mataram menunjukkan hasil karyanya |
Meski
merupakan sekolah umum, SMAN 3 Mataram memiliki keunikan tersendiri
sebagai sekolah jenjang pendidikan menengah di Kota Mataram. Terletak di Jalan
Pemuda, sekolah yang digawangi H. Ahmad Jauhari ini memiliki corak khusus
dengan keberadaan ekstrakurikuler (ekskul) seni.
Sejumlah ekskul siswa selain OSIS sebagai induk kegiatan ekskul di
sekolah adalah Pramuka, Paskibra, Palang Merah
Remaja (PMR), Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Pecinta Alam (PA), Olahraga (Bola
Voli, Bola Basket, Karate, Tenis Meja, Tenis Lapangan), Kerohanian / IRMA
(Ikatan Remaja Masjid Nurul Huda) dan Koperasi Sekolah (Kopsis) juga menjadi
andalan sekolah. Sementara ekskul seni yang merupakan
program unggulan sekolah sangat beragam yaitu seni rupa, seni tari, seni kriya,
seni teater dan seni suara.
Pembina
Ekstrakurikuler Seni SMAN 3 Mataram, Nyoman Waktu menerangkan kualitas tamatan
sekolah dituntut untuk memenuhi standar kompetensi dunia kerja. Salah satunya,
selain mampu menguasai materi pelajaran, siswa harus dapat berinteraksi dan
aktif dalam hubungan sosial. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu alat
pengenalan siswa pada hubungan sosial. Di dalamnya terdapat pendidikan
pengenalan diri dan pengembangan kemampuan selain pemahaman materi pelajaran.
Khusus untuk
ekskul seni, Nyoman Waktu mengaku yang paling potensial saat ini di samping
ekskul lainnya. Hal itu lantaran pemerintah tengah fokus mengembangkan ekonomi
kreatif di tengah masyarakat. Untuk itu, pihaknya juga tengah menangkap peluang
untuk pengembangan ekonomi kreatif melalui berbagai hasil karya seni siswa yang
dihasilkan lewat ekskul seni, seperti gerabah warna, lukisan kaligrafi, desain
tempat cincin, patung berbagai bentuk, bingkai foto, sampul majalah dan lain
sebagainya.
Gerabah dan patung hasil karya siswa SMAN 3 Mataram |
Diakui Nyoman Waktu sebagian hasil
karya seni siswa sangat otentik bila dibandingkan dengan karya gerabah pada
umumnya. Dari sisi desain pembuatan gerabah, bentuknya memang sama namun yang
membedakan ialah motif di setiap gerabah yang dihasilkan siswa. “Bahwa jenis karya gerabah, mendesain
gerabah menjadi bentuk yang sangat unik kalau selama ini bentuknya sangat polos
sesuai dengan aslinya tetapi dimodifikasi dengan bentuk lainnya, termasuk
lukisan kaligrafi dalam bentuk gerabah tersebut”, terangnya bangga.
Selain itu, hasil karya lukisan siswa
juga sangat khas yaitu mengambil tema tentang alam dan pendidikan. Tema itu
diambil untuk mengingatkan kepada siswa untuk tetap melestarikan alam, hal itu
juga secara tidak langsung telah memberikan pendidikan bagi siswa. Termasuk
juga untuk karya patung yang terbuat dari tanah liat dan gif untuk karya patung
yang berjenis timbul, potongan tangan, bagian tubuh manusia, potongan kepala
manusia dan jenis patung lainnya.
Hasil karya siswa SMAN 3 Mataram |
“Apalagi alam bagian dari kehidupan
manusia yang harus dilestarikan dan dijaga, jadi dengan warnanya alam juga
lebih difokuskan dengan warna tersebut termasuk juga cincin yang dikreasikan
dengan alam”.
Sementara itu, Wakil Kepala SMAN 3 Mataram,
Dwi Susanto menegaskan ekskul seni bertujuan
mengukur kemampuan anak-anak dan melatih keterampilan anak dalam hal
pembelajaran serta mengukur kreativitas anak-anak. “Jadi anak bisa mengtetahui
proses pembuatan dan ilmu yang didapat di situ,” terangnya.
Peminat eskul seni ini pun sangat banyak,
untuk tiap ekskul minimal diisi oleh 50 orang siswa. Dwi tak mampu menjelaskan
kenapa animo siswa masuk ekskul seni terbilang sangat tinggi. Hanya barangkali
alasan mereka yaitu ekskul seni mampu untuk membentuk kemandirian mereka meski
sekolah umum. “Tetapi sudah dibentuk talenta mereka agar bisa dikembangkan di
luar sekolah agar mendapat nilai tambah”.
Adapun bentuk pembinaan dalam hal
pembelajaran dan keterampilan, berbagai tugas praktik harus diwujudkan siswa dalam
bentuk karya yang harus mereka rancang. Sementara untuk pembina, ada yang
berasal dari internal sekolah dan didatangkan dari luar seperti untuk karya
seni pembuatan tempat cincin, pihak sekolah bekerjasama dengan perajin cincin
asal Sekarbela.
“Suata saat nanti mereka bisa
entertain sendiri, bisa manfaatkan hal-hal kecil dalam bidang usaha terkait
dengan implementasi ilmu mereka”, harapnya. (Darsono Yusin Sali/Suara NTB)
1 komentar:
bagus hasilnya karya seni kriya
Post a Comment