Be Your Inspiration

Thursday 11 September 2014

Harga Tembakau Virginia Anjlok hingga Rp 500 Per Kg



Petani Tembakau di Lotim semakin susah, karena harga semakin merosot.
Harga per kilogram hanya Rp 500

Harga jual tembakau Virginia Lombok dikeluhkan sejumlah petani. Harga jual komoditi andalan ini terjual Rp 500/kilogram (Kg). Bahkan ada yang ditolak perusahaan. Utamanya yang warnanya terlihat cokelat kehitam-hitaman. Padahal dalam perjanjian kerjasama pihak perusahaan wajib membeli tembakau dari petani mitranya.


Demikian dituturkan PPL Kecamatan Sikur, Purwadi saat ditemui di Selong, Kamis (11/9) kemarin. Dijelaskan, sejumlah petani sangat kecewa saat tembakau yang susah payah dibuat dalam bentuk krosok ini dikembalikan begitu saja. Padahal sebelumnya, ukuran paling jelek dari tembakau virginia ini dibeli perusahaan seharga Rp 10 ribu/Kg. ‘’Kan sudah ada tandatangan kerjasama di atas akta notaris,’’ keluhnya.

Purwadi yang mengaku juga sebagai petani ini mengatakan, pihak perusahaan tampaknya main-main dalam hal penentuan gread tembakau. Pasalnya, kalau ada tamu yang datang, seperti anggota Dewan atau dari dinas, greade-nya menjadi agak longgar. Berbeda setelah tak ada tamu semaunya saja menentukan gread tembakau petani. ‘’ini yang macam-macam greader-nya,’’ duganya.

Nasib petani swadaya yang mengalami hal ini, kondisinya sangat berat. Petai diyakini sudah tidak akan bisa berbuat apa-apa karena tidak adanya jaminan dan sistem kerjasama jual beli dengan pihak perusahaan.

Kepala Bagian Bina Usaha Tanaman Perkebunan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Lombok Timur (Dishutbun Lotim), Muhrim saat dikonfirmasi mengakui persoalan harga dan penolakan pihak perusahaan itu. Menurutnya, kondisi air hujan yang turun menjelang panen beberapa waktu lalu menjadi pemicu rendahnya gread tembakau yang dijual petani.

Disamping karena faktor hujan, ada kebiasaan petani yang masih dominan menggunakan pupuk urea. ‘’Penggunaan pupuk urea ini berpotensi jadi hitam,’’ katanya. Penggunaan pupuk urea diakui merupakan pupuk dasar. Dimana, cara kerja pupuk ini cukup besar untuk memancing pertumbuhan tembakau. Akan tetapi, jika berlebihan akan menyebabkan hasil yang kurang baik.

Sejumlah perusahaan yang menolak tembakau petani tersebut sudah dikonfirmasi pihak Dishutbun Lotim. Alasan pihak perusahaan, dari setiap proses pengiriman ke luar, tidak sedikit yang justru ditolak juga. ‘’Ada yang sampai dua bal yang ditolak,’’ katanya. (Suara NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive