Eks Sekolah Terapung di Lombok Timur NTB |
Kepala Bidang
Pendidikan Dasar (Dikdas) pada
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lotim, M. Zaini kepada Suara NTB di Selong, Rabu (17/9), menjelaskan, Pemkab
Lotim sudah melakukan pembebasan lahan seluas 1,8 hektar tempat membangun
sekolah baru. Sebanyak 6 lokal bangunan sedang dalam proses pembangunan yang
bersumber dananya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai hampir satu miliar.
“Namanya nanti SDN 11 Pemongkong,” ucapnya.
Berubahnya status
PKLK di sunut
yang dilebur
ke formal semuanya, karena telah dibangunnya unit sekolah formal tak berarti kegiatan PKLK
di Lotim terhenti. Di sejumlah tempat-tempat terpencil lainnya, Lotim terus
memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat.
Terlebih Lotim sudah dideklarasikan sebagai kabupaten yang mengembangkan pendidikan inklusi. Pada
era pemerintahan yang lama disebut Zaini ditinggalkan 20 unit PKLK di Lotim.
Kini sudah bisa dikembangkan menjadi 119
unit PKLK tersebar
di seluruh daerah di Lotim. “Utamanya memang daerah-daerah terpencil,” katanya.
Dalam hal ini, ujarnya, pihaknya sudah memberikan pelatihan
dan pemberian alat langsung dari kementerian untuk pengembangan pendidikan
PKLK. Karena berada di tempat-tempat terpencil, Dikpora pun mencoba akan
melakukan penataan terhadap keberadan tenaga pengajar. Sejumlah guru cukup jauh
harus datang ke tempat terpencil tersebut mengejar. Ke depan akan coba
diberdayakan masyarakat lokal supaya kegiatan pendidikan berjalan dengan
lancar.
Terkait keberadaan
sekolah terapung itu sendiri, warga Sunut yang pernah diwawancara Suara NTB
membenarkan sudah cukup lama sekolah terapung tersebut tidak ada kegiatan
belajar mengajarnya. Sementara itu,
terlihat saat ini sedang dalam proses pembangunan unit sekolah baru bagi warga
Sunut yang juga nantinya akan menjadi tempat pendidikan formal bagi peserta
didik sekolah terapung.(Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment