Be Your Inspiration

Monday 15 September 2014

Loteng Jadi Pilot Project Pariwisata Berkelanjutan



Salah satu sudut pantai Kute, Lombok Tengah bagian selatan
yang telah ditata oleh sebuah hotel berbintang lima. 
Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat sebagai pilot project pengembangan pariwisata berkelanjutan. Sekaligus dipercayakan untuk menyusun konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan tersebut.


 Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Loteng, H.L. Putria, Senin (15/9/2014). Dipilihnya Loteng sebagai pilot project tersebut karena Loteng dinilai cukup konsen dalam mengembangkan sektor pariwisata sebagai salah satu prioritas pembangunannya.  Sebagai tahap awal, saat ini master plan pengembangan pariwisata berkelanjutan tersebut tengah dalam proses penyusunan dengan difasilitasi oleh GIZ – lembaga asal Jerman, yang memang fokus pada pengembangan sumberdaya manusia (SDM), khususnya di sektor pariwisata.

Dengan begitu diharapkan nantinya, program pengembangan pariwisata di Loteng dan pulau Lombok bisa lebih terarah dan tertata. Sehingga manfaatnya bagi masyarakat juga bisa lebih maksimal.

Pada kesempatan yang sama, konsultan GIZ, H. Akhmad Saufi, M. Bus.Phd., mengungkapkan, pengembangan pariwisata yang berkelanjutan memiliki makna supaya pengembangan pariwisata tersebut bisa berlangsung untuk masa yang lama, tidak hanya untuk beberapa tahun. Dalam artian  manfaat dari sektor pariwisata bisa dirasakan oleh generasi yang akan datang.

Menurutnya, perencanaan yang baik dan terarah di sektor pariwisata penting artinya. Supaya arah pengembangan bisa benar-benar fokus, sehingga kesalahan dalam pengembangan pariwisata yang terjadi di Bali maupun di kawasan Senggigi Lombok Barat (Lobar) tidak terjadi di Loteng.

Tidak hanya itu, pengembangan pariwisata berkelanjutan juga penting untuk menjamin keberlangsungan sumber daya alam yang ada tetap terjaga dengan baik, hingga masa yang akan datang. Mengingat pengalaman dari berbagai daerah, pengembangan pariwisatanya terkadang mengabaikan kelestarian alam. Sehingga kelestarian alam ikut terganggu seiring dengan berkembanganya pariwisata itu.

“Kalau lingkungan sudah rusak, maka sektor pariwisata juga akan ikut terpengaruh. Di sinilah diperlukan suatu konsep pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Sebagai pedoman dalam mengembangkan pariwisata itu sendiri. Tanpa mengganggu keberlangsungn dan kelestarian alam yang ada,” terang salah satu dosen Unram ini.

Konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan itu nantinya, diharapkan bisa menjadi pedoman dalam mengembangan sektor pariwisata. Bukan hanya di Loteng pada khususnya maupun pulau Lombok dan NTB saja. Tetapi secara luas, bisa dimanfaatkan oleh daerah-daerah lain yang tengah mengembangkan sektor pariwisata.
 
Menurut Saufi, pariwisata  merupakan salah satu industri yang perkembangannya paling pesat saat ini. Mengalahkan industri-industri lainnya. Di mana secara global, tahun 2013 lalu tercatat ada sekitar 1 miliar lebih wisatawan antarnegara. Sedangkan untuk wisatawan dalam negeri mencapai 7 miliar orang. Artinya, hampir tidak ada orang yang tidak pernah berwisata. (Suara NTB)


Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive