Be Your Inspiration

Sunday 14 September 2014

Tanaman Rumput Laut di Lombok Timur Diserang Penyakit Rontok



Rumput laut yang dijemur di Pantai Seriwe Jerowaru
Lombok Timur NTB terserang penyakit rontok.
Budidaya rumput laut di kawasan Pantai Seriwe, Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur (Lotim) di serang penyakit rontok. Produktivitas rumput laut pun menurun drastis. Biasanya panen rata-rata 5 kwintal, kini paling banyak didapat 2 kwintal saja.


Kepala Desa Seriwe, Abdul Hamid menyebutkan, sebagian besar warga Seriwe menggantungkan nasib pada budidaya rumput laut. Namun setelah beberapa tahun terakhir ini, produksi rumput laut terus menurut dan menjadikan 489 KK yang menukuni usaha ini menaruh harapan besar adanya uluran tangan pemerintah dalam menangani persoalan penanganan penyakit rumput laut ini.

“Kita mengharapkan adanya bantuan subsidi bibit dari pemerintah,’’ harapnya. Selain itu, warga juga terkendala tempat menjemur. Kualitas rumput laut yang dijual ke pengumpul pun masih kurang karena terbatasnya lantai jemur yang memadai.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadislutkan) Lotim, M. Tasywiruddin yang dikonfirmasi secara terpisah mengakui, rumput laut banyak diserang penyakit. Katanya, penyakit rontok dalam istilah warga ini karena pengaruh lingkungan. Disebutkan Kadislutkan, penyakit rumput laut yang sudah lama ini disebut ice-ice, yakni rumput laut terlihat memutih dan mudah rontok.

Munculnya penyakit tersebut karena faktor lingkungan yang sudah tidak bersih. Dimana, tanaman jenis rumput laut ini membutuhkan kawasan yang bersih. Pantauannya di sejumlah lokasi budidaya rumput laut, jarang warga membersihkan area budidayanya dari sampah organik yang ada di perairan.

Beberapa waktu lalu, peneliti dari Litbang pernah pula datang meninjau dan mengaku sangat menyayangkan kondisi lingkungan yang sangat kotor. Tidak heran hasil budidaya pun mengalami penurunan. “Karena rumput laut ini kan jenis alga yang butuh zat hara. Kalau kotor, berpengaruh pada daya tahan rumput laut,” tegasnya.

Lokasi tembat budidaya rumput laut disarankan Tasywir harus steril dari gangguan sampah dan kotoran-kotoran organik yang akan mengganggu pertumbuhan rumput laut. Selain karena penyebab lingkungan kotor, pertumbuhan rumput laut juga dipengaruhi iklim.

Agar bisa mempertahankan budidaya, masyarakat harus menyadari pentingnya lingkungan yang bersih. Dislutkan Lotim pun terus berusaha melakukan sosialisasi ke masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan. (Suara NTB)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive