Be Your Inspiration

Thursday 18 September 2014

Gubernur NTB M. Zainul Majdi Kecewa Pengelola UPP Pijar


Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi didampingi
Wakil Gubernur H. Muh. Amin, Sekda NTB saat refleksi 
setahun kepemimpinan TGB-Amin, 
Rabu (17/9/2014) malam.

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul mengaku kecewa sekaligus malu kepada masyarakat dengan berhentinya operasional Unit Penyangga Pemasaran (UPP) Pijar (sapi, jagung dan rumput laut) yang diresmikan tahun lalu. Untuk itu, ia sedang meminta pertanggungjawaban dari SKPD pengelola UPP Pijar.


‘’Terus sedang meminta pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang paling bertanggungjawab. Saya terus terang merasa kecewa dan bahkan malu kepada masyarakat. Karena ternyata ada satu unit embrio (industri pengolahan) untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar itu,  ternyata belum berjalan dengan baik,’’ tandas gubernur pada refleksi satu tahun kepemimpinan TGB-Amin di Pendopo Gubernur, Rabu (17/9) malam.

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si, Sekda NTB, H. Muhammad Nur, SH, MH, para asisten, staf ahli gubernur, pimpinan SKPD lingkup Pemprov NTB dan para awak media.

Gubernur menegaskan, dengan berhentinya operional UPP Pijar sejak beberapa bulan terakhir, maka sudah tentu ia akan meminta laporan dari SKPD terkait. Jika sudah jelas letak masalahnya maka gubernur akan mengambil tindakan.

“Karena terus terang tidak beroperasinya UPP Pijar ini, kan UPP Pijar ini lokasinya di jalan protokol, itupun citra provinsi juga. Kemudian itu sebenarnya satu unit pengolahan yang pertama sebagai bentuk dimulainya kita mengarah kepada industri pengolahan. Baru begitu saja kok tidak dijaga, tidak dioperasionalkan dengan baik,’’ katanya dengan nada kecewa.
 
Kantor UPP PIJAR di Jalan Langko Mataram NTB
Ditegaskan, dengan kenyataan ini, tentu harus ada yang bertanggungjawab mengenai keberadaan opersional UPP Pijar itu. Sehingga, UPP Pijar terus berkembang. Ia mengatakan sudah memberikan ruang yang cukup untuk SKPD melakukan inovasi dalam program, asalkan tak melakukan inovasi dalam keuangan.

SKPD terkait katanya, bisa saja bekerjasama dengan pihak swasta atau pihak lainnya supaya UPP Pijar terus berkembang. ‘’Kalau di pemerintah pusat istilahnya public private partnership, kerjasama antara publik dengan private, antara pemerintah  dan badan usaha. Dan saya melihat memang inisiatif untuk itu memang masih sangat  kurang dan ini terus kita benahi,’’ imbuhnya.

Meskipun mengaku sangat kecewa dan malu akibat berhentinya operasional UPP Pijar, namun gubernur tak akan berhenti sampai di situ. Pemporv, katanya, akan bertekad untuk memperbaiki dan memastikan UPP Pijar agar dioperasionalkan kembali dan menjadi berkembang.

Karena menurut gubernur, tak terlalu banyak artinya pemprov terus berupaya meningkatkan produksi sapi, jagung dan rumput laut (Pijar) jika pengolahannya masih di luar daerah. ‘’Itu masyarakat kita hanya menjadi pembudidaya dan hanya menjadi buruh. Tetapi tidak bisa menikmati nilai tambah yang besar,’’ pungkasnya.

UPP Pijar merupakan  tempat pemasaran produk olahan Pijar yang  dihasilkan oleh para Usaha Mikro Kecil  Menengah (UMKM) yang telah dilatih dan dibina oleh Dinas Koperasi dan UMKM NTB. UPP tersebut berfungsi sebagai tempat  pengemasan dan pengepakan hasil olahan produk Pijar yang selanjutnya dikirim ke outlet-outlet toko  modern yang ada di Bali dan Nusa Tenggara. Selain itu, hasil olahan produk Pijar juga menyasar pasar retail (toko modern) di Pulau Jawa dan Jabodetabek.

Sebanyak 730 UMKM di NTB sudah dilatih mengolah produk Pijar  di Pusat pelatihan Industri Olahan Produk Unggulan di Malindo Sulawesi Tenggara. Para UMKM yang telah dilatih tersebut selanjutnya diminta  terus berproduksi dan dapat menularkan ilmu yang pernah didapat kepada 10-20 orang.

Untuk pengemasan dan pengepakan produk olahan Pijar  yang dihasilkan oleh Industri Kecil Menangah (IKM) di NTB tersebut, pada tahun 2013  diadakan mesin finishing senilai Rp 1,5 miliar dengan kapasitas 3 ton bahan baku perhari. Artinya dibutuhkan ratusan IKM yang menghasilkan bahan olahan Pijar dalam bentuk setengah jadi yang selanjutnya diolah finishingnya  di UPP Pijar NTB. (Suara NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive