Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi saat menekan tombol sebagai tanda peresmian Bendungan Pandandure Lombok Timur, Selasa (14/10/2014) |
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, pembangunan Bendungan Pandandure yang terletak di Desa Swangi, Kecamatan Sakra, Lombok Timur merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memantapkan sumber daya air di NTB.
Keberadaan Bendungan
Pandandure yang saat ini
sudah mulai masuk tahap pengisian air, akan mampu membangkitkan lahan tidur di wilayah selatan menjadi lahan produktif.
‘’Untuk memastikan agar lahan-lahan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Agar bisa menjadi lahan produktif yang dapat digarap dan dimanfaatkan oleh
pemiliknya masing-masing sepanjang tahun,’’ kata gubernur saat peresmian Bendungan
Pandandure oleh Menteri PU, Djoko Kirmanto, Selasa
(14/10/2014).
Gubernur mengatakan, setelah Bendungan Pandandure
tuntas pengerjaannya bukan berarti merupakan akhir dari upaya untuk pengelolaan
sumber daya air di NTB. Sejumlah
bendungan akan dikerjakan seperti Bendungan Mujur, Bendungan Meninting, Bendungan Bintang Bano dan Bendungan Rababaka Kompleks.
Terkait dengan pembangunan sejumlah bendungan dan infrastruktur lainnya di
NTB, Zainul Majdi berterima kasih kepada pemerintah pusat khususnya Kementerian
PU yang terus mendukung pembangunan infrastruktur di NTB seperti jalan.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat
serta masyarakat sekitar Bendungan
Pandandure yang bersedia
direlokasi dari areal genangan bendungan. ‘’Kalau bukan karena kerjasama seluruh masyarakat,
menjaga keamanan dan
nyata-nyata menerima pindah dari areal genangan ke tempat yang lain maka proyek
ini sulit terwujud,’’ kata gubernur.
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I, Ir. H. Marsono,
MT mengatakan, pembangunan Bendungan Pandandure dimulai sejak tahun 2011 sampai
Oktober 2014 melalui dana APBN dengan
total pembiayaan sebesar Rp 510 miliar lebih. Bendungan Pandandure seluas 430 hektar terdiri dari areal genangan seluas 315 hektar dan selebihnya untuk kebutuhan
bendungan dan fasilitas pendukung lainnya.
Ia mengatakan, proses pembebasan
lahan dimulai sejak 1996 melalui dana APBN untuk lahan seluas 11,6 hektar.
Sisanya telah dibebaskan sejak tahun 2005 sampai 2014 melalui sharing dana APBD
Provinsi NTB dan APBD Kabupaten Lombok Timur. Tinggi bendungan 41
meter, main dam 951 meter dan dilengkapi 9 sadle dam. Volume tampungan
seluruhnya 27,2 juta meter kubik.(Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment