Para mahasiswa sedang mengunjungi makam Datu Pejanggik di Serewa Lombok Tengah. |
Ketua Pelaksana Lawatan Sejarah 2014 Dra. Hartati, MM, mengungkapkan, kegiatan ini dilakukan kepada generasi muda agar mengenal situs sejarah, terutama di Pulau Lombok. ‘’Dari mereka yang ikut, kita harapkan bisa menceritakan kepada teman dan saudaranya tentang situs-situs sejarah yang dikunjungi agar situs-situs tersebut semakin dikenal luas di masyarakat,’’ ujarnya dalam siaran pers yang diterima, Selasa (28/10/2014).
Hartati menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi dari generasi muda, agar kelak situs-situs sejarah ini tidak dilupakan begitu saja. Menurutnya, para peserta diajak mengetahui tempat-tempat sejarah di Pulau Lombok seperti Masjid Kuno Gunung Pujut, Makam Datu’ Pejanggik Serewa Lombok Tengah, Dusun Sade, Makam Selaparang di Pringgabaya, Lemor, Taman Mayura, Taman Narmada, Taman Lingsar, dan Makam Loang Baloq.
Kegiatan lawatan sejarah 2014 yang dilaksanakan dari 3 hari mulai dari tanggal 25 Oktober 2014 lalu diisi dengan diskusi kelompok agar semua bisa saling melengkapi informasi yang didapat.
Adanya kegiatan tersebut mendapat sambutan positif dari beberapa peserta. Kartika Ishak, misalnya. Baginya, kegiatan seperti ini membuat generasi muda jadi memiliki pengetahuan baru tentang sejarah di NTB, khususnya di Pulau Lombok. Selain itu, para peserta mendapatkan pengetahuan tentang asal-usul raja, relief dan bentuk makam juga keunikan tentang cerita sejarahnya. (*)
0 komentar:
Post a Comment