Evakuasi korban speedboat yang tenggelam di Teluk Nara KLU, Senin (27/10/2014) |
Sebanyak
empat orang kru kapal dan dua orang penumpang yang menumpangi
"speedboat" TM mengalami kejadian naas, pada Senin (27/10/2014) petang,
pukul 18.00 wita. Bertolak dari Gili Trawangan dengan Tujuan Teluk Nara, Boat
TM terbakar di tengah laut setelah melintasi sekitar 200 meter perairan Gili
Meno.
Informasi
yang dihimpun Suara NTB, Selasa (28/10/2014) menyebutkan, penumpang boat atas nama
Rusli dan Judin, beserta Kru Kapal, Khaerul (kapten), Wahid, Said dan Halwi
hendak menepi, pulang ke kampung halamannya di Dusun Mentigi, Desa Malaka. Boat
yang ditumpangi melintasi selat antara Trawangan dan Meno. Apes, beberapa ratus
meter melintasi Gili Meno, mesin speedboat macet, dan tanpa disadari mesin
perahu cepat itu tiba-tiba terbakar. Panik, keenam orang yang menaiki boat
melompat ke laut. Di antara keenam orang itu, Rusli diketahui satu-satunya
penumpang yang tidak bisa berenang dan akhirnya tenggelam.
Menurut
informasi, di saat kejadian, melihat Boat TM terbakar, salah satu speedboat,
Boat Black Key, mendekat memberi pertolongan ke awak yang terjun ke laut di
mana kelimanya, kecuali Rusli, bisa diselamatkan.
Kepala
Satuan (Kasat) Patroli Daerah Ditpolair Polda NTB, Kompol Dewa Subrata kepada
wartawan, mengungkapkan speedboat yang ditumpangi berkekuatan 200 PK. Ia
membenarkan, mesin speedboat naas itu tiba-tiba mengeluarkan asap sesaat macet
dan terbakar di tengah laut.
"Lima
orang korban yakni Haerul, Wahid, Said, Halwi dan Judin berhasil ditolong kapal
lain yakni Black Key yang kebetulan melintas. Satu korban atas nama Rusli,
meninggal karena tidak bisa berenang," ungkap Subrata.
Pemilik speedboat saat mengevakuasi korban yang terjun ke laut, karena speedboat yang ditumpangi tujuan Teluk Nara dari Gili Trawangan terbakar. |
Dikonfirmasi
Selasa pagi, Subrata menyebut Speedboat apes itu karam di sebelah perairan
bagian barat Gili Meno. Jarak dari Gili Meno tidak jauh, sekitar 200 meter.
Meski demikian, upaya pencarian korban yang belum bisa diselamatkan memakan
waktu lebih dari sehari. Selama pencarian yang dimulai sekitar pukul 19.00
wita, atau sejam setelah kejadian, Tim Polda NTB dan Basarnas harus melewati
tantangan tingginya ombak 1 meter lebih.
Pencarian
korban dilakukan hingga pukul 02.00 wita, Selasa dini hari. Namun demikian,
korban Rusli tak jua ditemukan.
Pada
Selasa pagi hingga sore, pencarian kembali dilanjutkan dengan melibatkan
Penyelam Syahbandar Pemenang, dan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional
(BKKPN) Wilayah Kerja Gili Matra serta penduduk sekitar. Sebanyak 8 orang
penyelam mencoba melakukan pencarian di sekitar lokasi kebakaran. Hasilnya,
sekitar pukul 14.00 wita, tubuh korban berhasil diangkat.
Menurut
Azmi, salah satu penyelam, korban karam dan tersangkut di dasar karang. Adapun
lokasi penemuan korban, berada sekitar 100 meter dari pantai Gili Meno. "Beruntung
kami bisa menemukan korban, karena kondisi korban yang tersangkut tidak bisa
mengapung ke permukaan. Mayat korban diangkat lalu dibawa ke kediamannya di
Mentigi," ujar Azmi. (Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment