Ucapan Selamat Datang bagi wisatawan di Pantai Seger Kuta Lombok Tengah |
Kabupaten
Lombok Tengah (Loteng) dikenal sebagai salah satu daerah dengan potensi
pariwisata bahari terbaik di NTB. Bahkan di Indonesia. Bagaimana tidak, ada
puluhan pantai dengan panorama indah yang terbentang di sepanjang sekitar 90 Km
panjang garis pantai. Mulai dari Teluk Awang di ujung timur hingga Torok Aik
Beleq di ujung barat.
Patung Putri Mandalika yang dibangun untuk mengenang Putri Mandalika harus rela berkorban bagi tanah airnya agar tidak terjadi pertumpahan darah. |
DARI sekian
banyak pantai yang ada tersebut, banyak diantaranya yang ternyata juga memiliki
nilai historis tersendiri. Sebut saja Pantai Seger. Pantai yang berada di sebelah
barat Pantai Kute ini, nyatanya justru lebih dikenal karena legenda sang Putri
Mandalika-nya. Padahal, panorama alam yang disajikan pantai ini juga tidak
kalah indah dari pantai-pantai lainnya.
Salah satu sudut Pantai Seger yang mempesona. |
Seperti
kebanyakan pantai yang ada di Loteng, Pantai Seger juga berpasir putih dengan
bulir sebesar biji merica. Bedanya, Pantai Seger tidak hanya menawarkan sensasi
pemandangan alam tepi pantai. Tapi juga menawarkan pemandangan pantai dari atas
bukit. Yang tentunya bisa semakin memanjakan mata bagi siapa saja yang datang
berkunjung.
Di atas
bukti tersebut, pengunjung bisa melepas pandangan ke segala penjuru pantai.
Pilihan bukitnya pun tidak hanya satu. Tetapi ada empat bukti besar yang bisa
dijadikan tempat melepas lelah. Berfoto ria aneka gaya atau berfoto selfi ala
anak muda zaman sekarang, bersama dengan teman maupun keluarga. Atau mungkin
untuk sekadar menikmati deburan suara ombak yang menghantam pantai.
Bangunan yang dibangun Pemkab Lombok Tengah yang dipergunakan saat puncak bau nyale di Pantai Seger Lombok Tengah |
Tepat di sebelah
barat di tengah pantai bisa diliihat ada satu bukti kecil berdiri kokoh
berhadapan langsung dengan laut lepas. Konon menurut legenda, dari atas bukti
kecil itulah pada zaman dulu tepat pada tanggal 20 bulan 10 penanggalan Suku Sasak,
Putri Mandalika menceburkan diri ke laut. Sebelum berubah menjadi cacing laut
yang menyala-nyala yang oleh masyarakat Loteng bagian selatan disebut sebagai Nyale (sesuatu yang menyala)
Ke empat
bukit tersebut menurut kepercayaan masyarakat sekitar juga melambangkan empat
pangeran. Yang dulunya berebut cinta sang Putri Mandalika. Legenda sang putri
dengan empat pangeran tersebut, lantas diabadikan oleh masyarakat bagian
selatan dan pemerintah daerah setempat.
Dengan menggelar Festival Bau Nyale setiap tahunnya di lokasi yang sama.
Untuk
mencapai Pantai Seger tidaklah sulit. Ada dua alternatif jalan yang bisa
digunakan. Dan, salah satu jalur yang paling dekat yakni melalui kawasan
Novotel, Kuta. Namun jika melalui jalur ini, pengunjung tidak bisa membawa
kendaraannya hingga pinggir pantai. Karena pengunjung sebelumnya harus melintasi
delta untuk bisa sampai di jalan utama menuju kawasan pantai.
Lapak-lapak PKL yang dibangun menjadi pekerjaan rumah Pemkab Lombok Tengah untuk dibersihkan, sehingga tidak mengganggu keindahan pantai. |
Di atas
delta, pemerintah daerah setempat memang sudah membangun jembatan penghubung.
Akan tetapi, jembatan tersebut hanya bisa digunakan oleh pejalan kaki
saja. Sementara jika melalui jalur yang
biasa, jarak memang agak jauh. Karena harus melalui jalan memutar. Tetapi pengunjung
bisa membawa kendaraan hingga bibir pantai. Melalui jalur besar di antara dua
bukit besar.
Jembatan yang dibangun Pemkab Lombok Tengah untuk menuju delta pantai agar bisa menikmati Pantai Seger dengan puas. |
Namun
semakin ke tepi, ombak sudah semakin kecil. Keberadaan bukit kecil di tengah
laut, tempat sang Putri Mandalika mengakhiri hidupnya tersebut, tampaknya
memberi anugerah tersendiri. Ibarat perisai, bukit kecil tersebut menjadi
pelindung Pantai Seger dari sergapan ombak besar yang hampir setiap waktu
datang menghantam. (Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment