Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi memberikan sambutan pada rakor IIDI di Hotel Grand Legi Mataram, Kamis (23/10/2014). |
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK NTB Hj. Erica Zainul
Majdi mengingatkan semua pihak memperhatikan dan melindungi anak-anak dari
kekerasan, seperti pedofilia dan kejahatan lainnya. Sekarang ini, kasus-kasus
kekerasan dan kejahatan seksual atas anak di Indonesia sudah sampai pada
tingkat mengkhawatirkan dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Menurutnya, dalam tiga bulan pertama tahun 2014,
Komnas Perlindungan Anak menerima 252 laporan kekerasan anak yang didominasi
kasus kejahatan seksual atas anak (42–62 persen). “Meski tercatat tidak
memiliki laporan pelecehan seksual atas anak. Namun saya meminta agar hal itu
tidak membuat kita lengah dan lantas merasa anak-anak kita sudah aman. Data
dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi NTB menunjukkan, trend kekerasan
anak di NTB mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,” ungkapnya saat
memberikan sambutan membuka Rapat Kerja Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI)
ke-13 di Ballroom Hotel Grand Legi Mataram, Kamis (23/10/2014). Raker IIDI ini juga
Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr. Dewi Mutik Pramono, M.Si, dan
Pengurus Besar IIDI drh. Ani Agus Purwadianto.
Istri Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi ini
menyebut sekarang masyarakat sedang menghadapi medan perjuangan yang sangat
berbeda dibanding generasi orang tua di masa lalu. Menurutnya, perkembangan
zaman membuat generasi yang bermartabat dan bermoral menjadi lebih berat
dibanding zaman-zaman terdahulu. Apalagi pada saat sekarang ini, perkembangan
teknologi informasi yang pesat dengan merebaknya beragam media seperti
televisi, smartphone dan internet, maka tugas keluarga membina generasi
muda menjadi tidak mudah dan sederhana.
Di satu sisi, anak kini tidak lagi belajar norma-norma
dan tata nilai dari orangtuanya, namun juga dari televisi dan informasi yang
dia akses di internet. “Untuk itu, keluarga modern, harus memiliki skills tertentu dalam upaya mendidik dan
membina anak-anaknya di era multi-media ini, misalnya skills “literasi
media”. Saya berpikir, apakah hal ini juga bisa menjadi bagian dari fokus IIDI
dalam upaya “Berperan Serta Dalam Membina Keluarga Menuju Masyarakat yang
Bermoral dan Bermartabat” sebagai tema acara,” ungkapnya.
Pada bagian lain, dirinya memberikan apresiasi atas
terpilihnya NTB sebagai tuan rumah pelaksana raker dan menyampaikan harapan
agar ke depan IIDI mampu memberikan sumbangsih bagi pembangunan di NTB. Begitu
juga, pihaknya menilai peran IIDI NTB yang ikut membantu meningkatkan kesehatan
masyarakat NTB dengan memberi perhatian khusus pada hal-hal seperti posyandu,
gizi balita dan kesehatan ibu hamil, remaja putri dan kaum lansia sebagai suatu
hal yang positif.
Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi menerima cenderamata dari panitia rapat kerja IIDI XIII di Hotel Grand Legi Mataram, Kamis (23/10/2014) |
Meski demikian, ujarnya, banyak kemajuan yang dialami
NTB, khususnya berkaitan pencapaian target Millenium
Development Goals (MDG’s) di NTB yang dinilai cukup menggembirakan.
Termasuk, ada beberapa target yang harus dicapai di tahun 2015, seperti
penurunan angka kematian balita, penurunan angka kematian bayi, penurunan angka
kematian neonatal, peningkatan angka pemakaian alat kontrasepsi pada perempuan
usia menikah 15–49 tahun. Selain itu, kebutuhan KB tidak terpenuhi, penurunan
kasus TBC, penurunan angka kematian akibat TBC,dan penurunan proporsi kasus TBC
terdeteksi berdasar program deteksi yang ada.
Adanya tantangan-tantangan itu, ujarnya, pihaknya menaruh
harapan besar terhadap IIDI untuk terus berperan membantu problem-problem
kesehatan masyarakat yang ada. “Meski dibatasi oleh waktu sampai tahun 2015,
saya juga berharap IIDI bisa memberi kontribusi dalam pencapaian target MDG’s
yang masih menghadapi beragam kendala,” pungkasnya. (*)
0 komentar:
Post a Comment