Gili Nanggu di bagian selatan Pulau Lombok memiliki pesona yang tidak kalah dengan objek wisata di daerah lain. |
Usai berkunjung ke Selandia Baru, Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) NTB Drs. H. Muhammad Nasir
mengungkapkan bahwa pengembangan destinasi wisata di NTB perlu meniru pengembangan
tren kepariwisataan Selandia Baru.
“Saya melihat model pengembangan kepariwisataan di sana
cukup bagus, terlebih dalam penataan destinasinya, kemungkinan NTB akan
mengikuti hal tersebut. Hal ini akan kita bawa dalam forum Focus Group Discussion (FGD) pada 27 Oktober mendatang,” ungkapnya,
Kamis (9/10/2014).
Dalam penataan destinasi, NTB akan dicoba banyak
berkiblat ke negara berpenduduk sekitar 400 ribu orang tersebut. Ia juga
menekankan, dalam penataan destinasi juga menyangkut soal pemberdayaan masyarakat
setempat guna mencegah laju urbanisasi penduduk dari desa ke kota.
“Dalam penataan destinasi, kita juga akan menekankan
pada pemberdayaan masyarakat. Terlebih masyarakat yang ada di pinggir pantai.
Lebih khusus lagi, masyarakat yang berada di kawasan objek wisata tertentu,”
tambahnya.
Pola pengembangan pariwisata di NTB dirasa kurang efektif dan tidak
efisien. Pemerintah diminta lebih cermat terlebih dalam memutuskan kebijakan
terkait penentuan langkah yang akan ditempuh untuk mengembangkan pariwisata.
Salah satu pengamat pariwisata, Novi, menilai bahwa
pemerintah harus mengubah pola pengembangan yang ada. Pola yang dilakukan
selama ini dirasa kurang efektif dan tidak terlalu mengena. Terlebih dalam mempromosikan
pariwisata. Pemerintah justru lebih diharapkan melakukan pengembangan dan mempromosikan
kebudayaan. Bukan sebaliknya lebih fokus menonjolkan objek yang ada.
“Kita ini harus mempelajari potensi pariwisata kita
terlebih dahulu. Semisal di pulau Bali, mengapa mereka lebih menekankan pada
sektor pengenalan objek pariwisata dibanding kebudayaan yang ada, itu karena
mereka merasa lemah di bidang objek yang mereka miliki. Sebaliknya di kita ini
semestinya harus lebih fokus pada pengenalan kebudayaan yang kita miliki, bukan
justru pada pengenalan objek atau tempat pariwisatanya,” jelasnya.
Menurutnya, selama ini NTB mengikuti pola
pengembangan yang ada di pulau Bali, padahal hal itu sangat kontradiktif
terhadap pembangunan pariwisata yang ada di NTB. Semestinya NTB harus memutar
pola yakni dengan lebih memunculkan situs kebudayaan dibanding objek wisata yang
ada. (Suara NTB)
2 komentar:
Tempat Wisata Indonesia memang tidak kalah dari luar negeri! Apalagi jika penanganannya dilakukan secara tepat. Pasti wisata Indonesia semakin mendunia.
nice articel!
nonton film online subtitle indonesia terbaru download film gratis nonton movie serial tv drama korea Nonton Film Streaming Captain America Civil War 2016
Post a Comment